Seiring waktu, Haji Anif memang cenderung berada di belakang memegang kendali perkebunan. Kegiatan sehari-hari dibebankan kepada anaknya, Musa Rajekshah dan Musa Idishah. Sekali-kali Haji Anif mengunjungi perkebunan di Madina sembari menyalurkan hobinya memancing di kawasan Pantai Barat Sumatera yang indah.
Selain itu, kegiatan Haji Anif cenderung lebih terfokus pada kegiatan sosial melalui dua yayasan yang telah dibentuknya yakniYayasan Haji Anif dan Yayasan Anugerah Pendidikan Indonesia (YAPI). “Bersosial itu wajib!” tegasnya.
Anak-anak berprestasi diberikannya beasiswa dari jenjang terendah hingga jenjang tertinggi. Yayasan ini pun membentuk beberapa program demi kemajuan masyarakat seperti Unit Sekolah Formal, Unit Sekolah Lifeskill, Unit Pembangunan Masjid, Unit Pemeliharaan Masjid, dan Unit Bantuan Sosial Kemasyarakatan.
Menariknya, di Madina, Haji Anif malah memberikan sekolah yang dibangunnya kepada masyarakat. “Saya juga akan membangun perguruan tinggi, fokusnya pada Islam dan pertanian. Di perguruan tinggi ini nanti anak-anak tak mampu kita gratiskan. Pembangunannya kami rencanakan tahun depan,” kata Haji Anif.
Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Madina dipastikan akan mendapat perhatian lebih dari Haji Anif dalam beberapa waktu ke depan. Pasalnya, di desa yang sempat dihajar tsunami Aceh dan Nias tempo hari itu akan dibangun fasilitas kesehatan. “Saya punya ambulans. Jadi, siap yang membutuhkan dipersilakan menggunakan tanpa biaya. Tidak hanya ke Natal atau Penyabungan, ke Medan pun diantar,” kata Haji Anif.
Tidak berhenti di situ, rencananya dalam waktu dekat, Haji Anif akan membangun rumah sakit. Letaknya, tempatnya di lahan perkebunan PT Anugerah Langkat Mandiri (ALAM). “Dalam waktu dekat, jika Allah mengizinkan, kami juga akan membangun rumah sakit. Nanti kita siapkan dua dokter di rumah sakit itu,” katanya.
Tidak hanya melakukan aksi sosial di Madina. Di Kampung Nelayan Deliserdang Haji Anif telah membangun madrasah. Kenapa di Kampung Nelayan? Ini tak lain karena kawasan yang secara administrasi bernama Dusun XIV, Desa Paluh Kurau, Kecamatan Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang itu memang cukup menarik perhatian.
Bayangkan saja, dari data yang didapat, Kampung Nelayan adalah satu-satunya dusun di Desa Paluh Kurau yang tidak memiliki akses jalan ke kawasan luar selain melalui laut. Ya, dari 14 dusun yang ada di Paluh Kurau, hanya Kampung Nelayan ini yang berada di wilayah perairan pesisir. Memang jarak kampung ini dengan Belawan tidak begitu jauh, tak sampai sepuluh menit di atas boat, sekira 7 kilometer. Tapi, tidak tersedia akses jalan. Laut adalah satu-satunya jalan menuju kampung itu. “Kami senang sekali bisa membantu. Semoga diberi rezeki oleh Allah biar hal itu bisa terwujud. Kita memang harus pintar agar bisa bersaing dengan negara lain. Maka, pendidikan adalah hal yang penting” kata Haji Anif pada peresmian madrasah itu beberapa waktu lalu.
Haji Anif pun tidak ketinggalan memperhatikan universitas yang ada di Sumut. Adalah Universitas Sumatera Utara (USU) dan Universitas Negeri Medan (Unimed) disumbang gedung kuliah umum dengan nilai miliaran rupiah. “Dulu saya berjanji pada diri saya, apabila saya berhasil saya akan membantu pendidikan supaya mencerdaskan anak bangsa dan bisa mengurusi negara ini dengan baik,” katanya. (rbb)