BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – PT Agincourt Resources (PTAR), pengelola Tambang Emas Martabe, menegaskan komitmennya dalam meningkatkan ekonomi lokal melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dengan melibatkan pemerintah daerah dan masyarakat di 15 desa lingkar tambang.
Sinkronisasi PPM digelar PTAR dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan serta masyarakat di 15 desa lingkar tambang pada 4 Desember 2024.
General Manager & Deputy Director Operations Agincourt Resources, Rahmat Lubis, menekankan pentingnya membuat program yang memiliki dampak berkelanjutan guna mengurangi dampak saat Tambang Emas Martabe sudah tidak beroperasi lagi.
“Acara sinkronisasi ini sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa kontribusi perusahaan dapat memberikan dampak sebesar mungkin bagi masyarakat Tapanuli Selatan, khususnya di Batang Toru dan Muara Batangtoru,” ujar Rahmat Lubis.
Rahmat menegaskan bahwa program PPM harus berdampak jangka panjang, bukan sekadar seremonial belaka. Lebih dari pada itu, program PPM harus dapat berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi di area lingkar tambang.
“Uangnya memang besar puluhan miliar. Tetapi harus digunakan dalam program yang mendukung prinsip menciptakan peningkatan ekonomi bagi masyarakat Batang Toru dan Muara Batang Toru,” tambahnya.
Lokakarya ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan Sofyan Adil Siregar yang mewakili Bupati Tapanuli Selatan, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Tapanuli Selatan, Camat Batang Toru dan Muara Batang Toru, serta masyarakat perwakilan dari 15 desa lingkar tambang.
Sofyan mengapresiasi kontribusi PTAR terhadap pembangunan Tapanuli Selatan yang telah berjalan sejak PTAR beroperasi.
“Kehadiran PTAR sangat membantu dalam berbagai aspek pembangunan melalui pendidikan, ekonomi, infrastruktur, dan masih banyak lagi. Tugas kita bersama adalah bagaimana memanfaatkan dan memastikan program-program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Senior Manager Community Agincourt Resources, Christine Pepah, menjelaskan bahwa program PPM pada tahun 2025 akan terus berpedoman pada delapan pilar sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1824 K/30/MEM/2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Pilar-pilar tersebut mencakup pendidikan, kesehatan, peningkatan pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, partisipasi lingkungan, pembentukan komunitas masyarakat, dan pembangunan infrastruktur.
“Selama tahun 2024, terdapat 93 usulan yang diajukan pemerintah dan masyarakat. Setelah dievaluasi, 54 usulan diterima dan 51 usulan telah dilaksanakan dengan tingkat realisasi mencapai 98 persen. Program-program ini mencerminkan komitmen PTAR untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, kesejahteraan masyarakat, serta pelestarian lingkungan dan budaya lokal,” ungkapnya.
Dalam pemaparannya, Christine menyoroti berbagai program yang telah dilaksanakan pada tahun 2024. Sebut saja, pelatihan UMKM untuk mendukung kemandirian ekonomi masyarakat, program sosial dan budaya seperti pelestarian tradisi Lubuk Larangan, serta pengelolaan lingkungan melalui bank sampah.
PTAR juga telah memberikan pelatihan pertanian berbasis kemandirian untuk 30 petani milenial guna mendukung regenerasi petani dengan inovasi modern.
Rahmat menambahkan keberadaaan PTAR telah memberi manfaat secara langsung kepada ribuan warga melalui program PPM. Berdasarkan data PTAR, sepanjang tahun 2023 saja, Tambang Emas Martabe telah mengimplementasikan 76 program yang memberi dampak positif kepada 9.407 individu.
Dari sisi tenaga kerja, saat ini terdapat sekitar 3.400 orang bekerja di Tambang Emas Martabe, mayoritas adalah individu dari desa-desa sekitar lingkar tambang.
“Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa kontribusi perusahaan dapat memberikan dampak sebesar mungkin kepada masyarakat Tapanuli Selatan,” tambah Rahmat.
Kepala Bappeda Tapanuli Selatan, Chairul Rizal Lubis, menegaskan pentingnya sinergi antara program PPM PTAR dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tapanuli Selatan. Dia turut mengapresiasi kontribusi PTAR dalam berbagai sektor, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan petani.
“Program-program ini harus selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan Kabupaten Tapanuli Selatan agar manfaatnya dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat,” ujar Chairul. (dek)