30 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Jalin Kerja Sama Bidang Kebudayaan

Wali Kota Sambut Kehadiran Halak Mandailing Malaysia

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyampaikan apresiasi atas kedatangan rombongan Halak Mandailing Malaysia. Kedatangan warga Malaysia berdarah Mandailing itu ingin menjalin hubungan silaturahim dan kebudayaan dengan Kota Medan.  Kehadiran Halak Mandailing Malaysia diharapkan bisa mendorong percepatan pembangunan, khususya di bidang budaya. Di mana, percepatan pembangunan serumpun bisa terjalin dengan baik.

Halak Mandiling Malaysia itu disambut Wali Kota Medan dengan jamuan makan malam di Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan, Senin (26/11). Dalam menyambut kehadiran itu, orang nomor satu di Pemko Medan itu hadir didampingi istri sekaligus Ketua TP PKK Kota Medan Hj Yusra Siregar.

Rahudman mengaku tak menyangka sama sekali jika sebagian besar Halak Mandailing Malaysia ternyata masih fasih berbahasa Mandailing.

“Saya sama sekali tidak menyangka, ternyata masih ada yang bisa berbahasa Mandailing. Padahal mereka merupakan generasi kelima dari orang-orang Mandailing yang meninggalkan kampung halamannya dan pergi mengadu nasib ke Malaysia sekitar 200 tahun lalu. Ini sangat membanggakan sekali, sementara itu banyak orang Mandailing di sini yang tidak tahu lagi bahasa daerahnya,” kata Wali Kota.

Dari jamuan makan malam tersebut, Wali Kota mengetahui ternyata banyak sekali warga Malaysia berdarah Mandailing. Kini mereka dengan bangga menggunakan marga di belakang namanya seperti Nasution, Lubis, Siregar, Harahap, Hasibuan, Batubara, Rangkuti serta marga-marga yang ada di Mandailing lainnya. Malah tidak sedikit orang-orang berdarah Mandailing ini menjadi pejabat setingkat gubernur dan kepala kepolisian di Negeri Jiran tersebut.

Kini warga Malaysia yang berdarah Malaysia itu tergabung dalam perkumpulan  Halak Mandailing Malaysia. Walaupun perkumpulan ini masih berusia 1,3 tahun, namun anggotanya sudah cukup banyak. Karenanya, Wali Kota berharap melalui perkumpulan ini dapat menjalin kerja sama di bidang kebudayaan maupun kepariwisataan.

“Kami harapkan hubungan ini akan mendorong percepatan pembangunan, khususnya di bidang kebudayaan di Kota Medan,” ungkapnya.
Jamuan makan malam ini turut dihadiri Ketua Dewan Kota Drs H Afifuddin Lubis selaku tokoh Mandailing di Kota Medan, Konjen Malaysia untuk Kota Medan Encik Ahmad Rozian Abdul Ghani, tokoh-tokoh Mandailing di Malaysia, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan. Selain jamuan makan malam, acara diisi dengan silaturahim dan hiburan menampilkan tari-tarian etnis di Kota Medan. (gus)

Ada 500 Ribu Orang Suku Mandailing di Malaysia

Presiden Halak Mandailing Malaysia Abdul Ramli Rahim mengatakan. Sejak terrbentuk perkumpulan yang dipimpinnya, sudah empat kali mengunjungi Kota Medan. Kali ini merupakan kunjungan keempat, selain ingin pengukuhan hubungan silaturahim dengan Pemko Medan, kehadirannya juga untuk mendatangi tanah kelahiran leluhurnya seperti di Mandailing, Panyabungan, Padangsidimpuan dan lain sebagainya. Dengan demikian rindu akan kampung halaman leluhur bisa terobati.

“Tujuan kedatangan kami semata-mata untuk mengukuhkan hubungan silaturahim, tidak ada muatan politik. Hubungan ini diharapkan semua Halak Mandailing Malaysia semakin menyangi dan mengasihi tanah leluhurnya di Indonesia, terutama Sumatera Utara,” katanya.

Ramli mengungkapkan, jumlah warga Malaysia berdarah Malaysia banyak versi. Ada yang mengatakan 40 ribu hingga 50 ribu orang, namun secara akademik berdasarkan hasil  riset dan penelitian yang dilakukan oleh Prof Dr Ahmad A Husein Lubis dari University Sains Malaysia di Pulau Penang, tidak kurang 500 ribu orang Mandailing di Malaysia.

Riset itu dilakukan di Negeri Perak dengan penduduk lebih kurang 2,5 juta jiwa. Dari jumlah itu, 50 persen diantaranya suku Melayu. Artinya, suku Melayu di perak berjumlah 1,2 juta jiwa lebih. Namun dari 1,2 juta jiwa suku Melayu, diketahui 50 persennya orang Mandailing.

Menurut Ramli jumlah itu masih di Negeri Perak, belum lagi yang tinggal di Negeri Sembilan, Selangor dan Kedah. Jadi dia mengaku jumlah orang Mandailing yang tinggal di Malaysia cukup banyak.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, Untuk rombongan Halak Mandailing Malaysia yang datang ini, 30 persen berasal dari Negeri Kedah. Mereka hendak melihat langsung Bumi Mandailing yang telah ratusan tahun ditinggalkan leluhurnya untuk bermigrasi ke Malaysia. (gus)

Wali Kota Sambut Kehadiran Halak Mandailing Malaysia

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyampaikan apresiasi atas kedatangan rombongan Halak Mandailing Malaysia. Kedatangan warga Malaysia berdarah Mandailing itu ingin menjalin hubungan silaturahim dan kebudayaan dengan Kota Medan.  Kehadiran Halak Mandailing Malaysia diharapkan bisa mendorong percepatan pembangunan, khususya di bidang budaya. Di mana, percepatan pembangunan serumpun bisa terjalin dengan baik.

Halak Mandiling Malaysia itu disambut Wali Kota Medan dengan jamuan makan malam di Hotel Emerald Garden Jalan Putri Hijau Medan, Senin (26/11). Dalam menyambut kehadiran itu, orang nomor satu di Pemko Medan itu hadir didampingi istri sekaligus Ketua TP PKK Kota Medan Hj Yusra Siregar.

Rahudman mengaku tak menyangka sama sekali jika sebagian besar Halak Mandailing Malaysia ternyata masih fasih berbahasa Mandailing.

“Saya sama sekali tidak menyangka, ternyata masih ada yang bisa berbahasa Mandailing. Padahal mereka merupakan generasi kelima dari orang-orang Mandailing yang meninggalkan kampung halamannya dan pergi mengadu nasib ke Malaysia sekitar 200 tahun lalu. Ini sangat membanggakan sekali, sementara itu banyak orang Mandailing di sini yang tidak tahu lagi bahasa daerahnya,” kata Wali Kota.

Dari jamuan makan malam tersebut, Wali Kota mengetahui ternyata banyak sekali warga Malaysia berdarah Mandailing. Kini mereka dengan bangga menggunakan marga di belakang namanya seperti Nasution, Lubis, Siregar, Harahap, Hasibuan, Batubara, Rangkuti serta marga-marga yang ada di Mandailing lainnya. Malah tidak sedikit orang-orang berdarah Mandailing ini menjadi pejabat setingkat gubernur dan kepala kepolisian di Negeri Jiran tersebut.

Kini warga Malaysia yang berdarah Malaysia itu tergabung dalam perkumpulan  Halak Mandailing Malaysia. Walaupun perkumpulan ini masih berusia 1,3 tahun, namun anggotanya sudah cukup banyak. Karenanya, Wali Kota berharap melalui perkumpulan ini dapat menjalin kerja sama di bidang kebudayaan maupun kepariwisataan.

“Kami harapkan hubungan ini akan mendorong percepatan pembangunan, khususnya di bidang kebudayaan di Kota Medan,” ungkapnya.
Jamuan makan malam ini turut dihadiri Ketua Dewan Kota Drs H Afifuddin Lubis selaku tokoh Mandailing di Kota Medan, Konjen Malaysia untuk Kota Medan Encik Ahmad Rozian Abdul Ghani, tokoh-tokoh Mandailing di Malaysia, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan. Selain jamuan makan malam, acara diisi dengan silaturahim dan hiburan menampilkan tari-tarian etnis di Kota Medan. (gus)

Ada 500 Ribu Orang Suku Mandailing di Malaysia

Presiden Halak Mandailing Malaysia Abdul Ramli Rahim mengatakan. Sejak terrbentuk perkumpulan yang dipimpinnya, sudah empat kali mengunjungi Kota Medan. Kali ini merupakan kunjungan keempat, selain ingin pengukuhan hubungan silaturahim dengan Pemko Medan, kehadirannya juga untuk mendatangi tanah kelahiran leluhurnya seperti di Mandailing, Panyabungan, Padangsidimpuan dan lain sebagainya. Dengan demikian rindu akan kampung halaman leluhur bisa terobati.

“Tujuan kedatangan kami semata-mata untuk mengukuhkan hubungan silaturahim, tidak ada muatan politik. Hubungan ini diharapkan semua Halak Mandailing Malaysia semakin menyangi dan mengasihi tanah leluhurnya di Indonesia, terutama Sumatera Utara,” katanya.

Ramli mengungkapkan, jumlah warga Malaysia berdarah Malaysia banyak versi. Ada yang mengatakan 40 ribu hingga 50 ribu orang, namun secara akademik berdasarkan hasil  riset dan penelitian yang dilakukan oleh Prof Dr Ahmad A Husein Lubis dari University Sains Malaysia di Pulau Penang, tidak kurang 500 ribu orang Mandailing di Malaysia.

Riset itu dilakukan di Negeri Perak dengan penduduk lebih kurang 2,5 juta jiwa. Dari jumlah itu, 50 persen diantaranya suku Melayu. Artinya, suku Melayu di perak berjumlah 1,2 juta jiwa lebih. Namun dari 1,2 juta jiwa suku Melayu, diketahui 50 persennya orang Mandailing.

Menurut Ramli jumlah itu masih di Negeri Perak, belum lagi yang tinggal di Negeri Sembilan, Selangor dan Kedah. Jadi dia mengaku jumlah orang Mandailing yang tinggal di Malaysia cukup banyak.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, Untuk rombongan Halak Mandailing Malaysia yang datang ini, 30 persen berasal dari Negeri Kedah. Mereka hendak melihat langsung Bumi Mandailing yang telah ratusan tahun ditinggalkan leluhurnya untuk bermigrasi ke Malaysia. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/