30 C
Medan
Friday, June 21, 2024

Medan-Korsel Jalin Kerja Sama Ekonomi

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menggelar pertemuan dengan Duta Besar Republik Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia Mr Kim Young Sun. Pertemuan tersebut membahas kerja sama untuk dongkrak perekonomian Kota Medan.

Pertemuan itu digelar di House Group Royal Sumatera Jalan Jamin Ginting, Medan, Sabtu (28/ 1) siang. Dalam pertemuan itu, Duta Besar Korsel untuk Indonesia didampingi Konsul jenderal (Konjend) Korsel untuk Kota Medan Mr Kwanki Chang, Direktur pusat Kebudayaan Korea Selatan untuk Indonesia Mr Kim Hyun-G, senior Rescarcher Kudubes Korsel Mr Kim Hi-Il dan rombongan lainnya.

Sedangkan Wali Kota Medan didampingi Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S M Si, Sekda Ir Syaiful Bahri, Asisten Pemerintahan Drs Daudta P Sinurat, Ketua Asosiasi Kota bersaudara Kota Medan H Bayu Fadlan SE.

Dalam kesempatan itu, Rahudman mengatakan, banyak peluang yang bisa dikerja samakan terutama di bidang investasi. Dengan masuknya investor Korsel menanamkan investasinya di Kota Medan dapat mendorong perekomian dan mensejahterahkan masyarakat.
“Kerjasama perlu dikonkritkan dan Pemko Medan siap membuat proposal tersebut, semoga nantinya proposal yang dibuat pemko Medan dapat di kaji Tim dari Korsel,” ujarnya.

Wali Kota Medan juga menawarkan, untuk melakukan kunjungan ke RSU Pirngadi Medan guna melihat kondisi rumah sakit milik Pemko Medan. Dengan adanya kunjungan tersebut, diharapkan dana sosial Korsel bisa disalurkan untuk perkembangan RSU Pirngadi dalam rangka pelayanan kesehatan, khusunya terhadap masyarakat Kota Medan dan umumnya Sumatera Utara.

“Karena pasien yang ada tidak hanya dari Kota Medan, melainkan dari daerah luar Kota Medan,” paparnya.

Menurut dia, banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan dengan Korsel, seperti bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga bidang lainnya. “Kerja sama sudah diamini Korsel, sekarang ini tinggal membuat proposal untuk mengambil langkah-langkah penguatan kerjasama,” cetus Rahudman.
Dia menerangkan, pertemuan tersebut dalam rangka mengkonkritkan kerja sama antara Korsel dengan Pemko Medan. “Sebelumnya Pemko Medan telah melakukan kerjasama, sementara  pihak Korsel akan mejajaki peluang kerja sama lain, dengan mendatangkan para investor dari Korsel,” cetusnya.
Rahudman berharap dengan adanya acara sosialisasi tentang kota kemba bisa menjadi kegiatan yang positif bagi keikutsertaan aktif masyarakat Kota Medan. Selanjutnya, bisa mengisi kota bersaudara dengan kota mitra di luar negeri, khususnya kepada pengurus Asosiasi Kota Bersaudara yang telah dilantik 12 April 2011 lalu.

Duta Besar Korsel, Mr Kim Yuong Sun menilai Kota Medan sangat menarik bagi warga Korsel, khususnya peluang menanamkan investasinya. Kemenarikan itu sangat banyak, ada beragam makanan.

“Selain makanan serta kopi Mandailingnya, ada juga durian menjadi kesukaan masyarakat Korea. Kota Medan juga banyak objek wisatanya dan dekat ke Danau Toba dan masyarakat Kota Medan juga dikenal ramah dan bersahabat,” jelasnya.

Dia menambahkan, Korea saat ini juga telah melakukan kerjasama dengan pihak RSUP H Adam Malik Medan dan telah mengirimkan fasilitas medis. Tapi, fasilitas medis masih dalam proses di Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat fasilitas medis tersebut sudah dapat diterima di RSUP H Adam Malik Medan.

Menurut dia, tim dari para pengusaha dan investor akan dikirim ke Kota Medan untuk melakukan penjajakan kerjasama, dan dimintakan Pemko Medan membuat proposal bidang-bidang apa saja yang akan dikerjasamakan. “Sebaliknya diminta pengusaha Kota Medan melakukan kunjungan ke Korea untuk melakukan study perbandingan,” ajaknya. (adl)

Kerja Sama Modal Sister City

Asisten Pemerintahan Setda Kota Medan Daudta P Sinurat mengatakan kerja sama dengan kota mitra di luar negeri sangat membantu pembangunan Kota Medan pada masa akan datang.

Kerjasama model Sister City Kota Medan, sudah berlangsung selama 27 tahun sejak ditandatanganinya kerjasama kota bersaudara dengan Kota George Town di Pulau Pinang Malaysia pada 1984. Sejak itu, Kota Medan menjalin kerja sama kota bersaudara dengan Kota Ichikawa (Jepang) 1989, Kota Gwangju (Korea Selatan) 1997 dan Kota Chengdu (Cina) 2002. Kota Medan juga menjalin kerja sama dengan kota bersahabat (Friendship City) dengan Bandaraya Ipoh (Malaysia) 2009.

“Kini sedang dalam proses menjalin kerja sama kota bersaudara dengan Kota Burgas (Bulgaria). Dalam waktu dekat akan ditandatangani MoU-nya,” kata Daudta.

Dia juga menyebutkan, Kota Medan sedang menjajaki kerja sama kota bersaudara dengan Kota Kocaeli (Turki), Kota Tacoma (Amerika Serikat) dan Kota Den Haag (Belanda).

Daudta berpendapat, dengan munculnya beragam penjajakan kerja sama tersebut, bisa mengundang banyak decak kagum wajah Kota Medan pada masa akan datang. Penjajakan tersebut bukan hanya sebatas mengenal, melainkan bisa berlanjut kerja sama bisnis. Seperti pengusaha kota bersaudara bisa datang ke Kota Medan untuk berinvestasi dan sebaliknya dengan pengusaha Kota Medan bisa melanglang buana mengembangkan bisnisnya di wilayah kota bersaudara.

“Tujuannya adalah agar dapat memanfaatkan hubungan yang dijalin untuk menciptakan peluang investasi, ekonomi, pariwisata dan lainnya,” ujarnya. (adl)

Pendidikan jadi Satu Program Kerja Sama

Kerjasama tidak hanya sebatas bisnis, melainkan ada program pendidikan dengan sistem pertukaran pelajar High School (SMA, Red) diantara kota kembar. Dengan adanya sistem itu, siswa yang ada di Kota Medan bisa menimba ilmu di sejumlah kota kembar.

Pernyataan itu disampaikan Kasubbag Luar Negeri Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan Drs Zainul Achmaddin Y. Dia memaparkan, Kota Medan pernah mengirim sebanyak 16 pelajar SMA/ MA Kota Medan untuk mengikuti pelajaran di Seogang High School, sekolah terbaik di Kota Gwangju, Korsel. Mereka merupakan pelajar yang terpilih dalam program pertukaran pelajar 20-29 November 2011 lalu.

Zainul menerangkan, kehadiran rombongan pelajar Kota Medan di sekolah yang memiliki 3.000 siswa SMP/ SMA tersebut disambut baik Kepala Sekolah Seogang High School Mr Yoo Jay-yeop.

“Kehadiran kami di sekolah tersebut dan selama berada di Gwangju disambut baik, bahkan para siswa Kota Medan tinggal di rumah orangtua asuh,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke Gwangju, paparnya para siswa telah dibekali dengan kursus singkat bahasa Korea yang diasuh Mr Jo, misionaris Korea yang mengadakan kegiatan keagamaan di Kota Medan, sehingga ketika berada di Gwangju, para siswa tidak mengalami kesulitan berkomunikasi.
Di sekolah tersebut, sebutnya Pemko Medan memberikan cinderamata yang diterima Kepala Sekolah Mr Yoo, dan dilanjutkan dengan penyerahan seperangkat alat musik angklung oleh pelajar Kota Medan diwakili Muhammad Taufik Harahap kepada perwakilan pelajar Seogang High School.
Zainul menambahkan, pada hari keenam yang merupakan hari terakhir kunjungan delegasi pelajar, perwakilan Pemko Medan saling tukar cinderamata dengan perwakilan pemerintah Kota Gwangju.

Dia menyebutkan, selama berada di Gwangju, pelajar Kota Medan menunjukkan kepiawaian mereka dalam memainkan angklung, alat musik tradisional terbuat dari bambu, di festival Sekolah pada 25 November lalu. Lagu yang dialunkan adalah ‘Bengawan Solo’.

Di Korsel, dia mengatakan, mie instant asal Indonesia sangat digemari masyarakat Korea. Buktinya, ketika pelajar Kota Medan ikut serta dalam kegiatan bazaar yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam festival sekolah tersebut, mie instant yang dijual pelajar laris.

“Padahal mie instant yang dibawa sebagai bahan promosi ke Gwangju, dibagi-bagikan di Korsel secara gratis. Tapi para guru Seogang High School meminta para pelajar Kota Medan untuk menjual mie instant tersebut siap saji (telah dimasak), hasilnya sangat laris,” ujarnya.

Mendengar saran guru tersebut, pelajar putri Kota Medan dengan senang hati menjual dagangannya seharga satu won (setara dengan Rp8 ribu) per bungkus. Dalam waktu satu jam, satu dus mie habis terjual. (adl)

Korea Suka Kopi Indonesia

Kepala Bagian Hubungan Antar Kota dan Daerah Kota Medan Drs M Rivai Nasution MM mengatakan masyarakat Korea kagum dengan kopi Indonesia. Karena itu, para pelaku bisnis di Kota Medan dapat memanfaatkan peluang dengan melakukan ekspor kopi ke negara yang terkenal sebagai penghasil ginseng.

“Apabila ekspor kopi bisa terealisasi, tentu hal itu merupakan satu manfaat bagi hubungan kerja sama Kota Bersaudara Kota Medan dengan Kota Gwangju,” ujarnya.

Dia mengatakan, selama berada di Kota Medan, warga Korea menggemari kopi produk Indonesia serta mengagumi keindahan Danau Siombak dan Danau Toba.

Rivai menyebutkan kopi kualitas impor dari negara lain juga masuk ke Korea, namun perbandingan mutunya masih jauh lebih baik dengan kopi Indonesia. “Warga Korea kagum dengan  kopi Indonesia lebih enak dibandingkan kopi negaralain yang masuk ke Korea,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan harga per kilogram kopi impor dari negara lain yang masuk ke Korea masih jauh lebih murah dibandingkan harga kopi Indonesia. (adl)

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menggelar pertemuan dengan Duta Besar Republik Korea Selatan (Korsel) untuk Indonesia Mr Kim Young Sun. Pertemuan tersebut membahas kerja sama untuk dongkrak perekonomian Kota Medan.

Pertemuan itu digelar di House Group Royal Sumatera Jalan Jamin Ginting, Medan, Sabtu (28/ 1) siang. Dalam pertemuan itu, Duta Besar Korsel untuk Indonesia didampingi Konsul jenderal (Konjend) Korsel untuk Kota Medan Mr Kwanki Chang, Direktur pusat Kebudayaan Korea Selatan untuk Indonesia Mr Kim Hyun-G, senior Rescarcher Kudubes Korsel Mr Kim Hi-Il dan rombongan lainnya.

Sedangkan Wali Kota Medan didampingi Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S M Si, Sekda Ir Syaiful Bahri, Asisten Pemerintahan Drs Daudta P Sinurat, Ketua Asosiasi Kota bersaudara Kota Medan H Bayu Fadlan SE.

Dalam kesempatan itu, Rahudman mengatakan, banyak peluang yang bisa dikerja samakan terutama di bidang investasi. Dengan masuknya investor Korsel menanamkan investasinya di Kota Medan dapat mendorong perekomian dan mensejahterahkan masyarakat.
“Kerjasama perlu dikonkritkan dan Pemko Medan siap membuat proposal tersebut, semoga nantinya proposal yang dibuat pemko Medan dapat di kaji Tim dari Korsel,” ujarnya.

Wali Kota Medan juga menawarkan, untuk melakukan kunjungan ke RSU Pirngadi Medan guna melihat kondisi rumah sakit milik Pemko Medan. Dengan adanya kunjungan tersebut, diharapkan dana sosial Korsel bisa disalurkan untuk perkembangan RSU Pirngadi dalam rangka pelayanan kesehatan, khusunya terhadap masyarakat Kota Medan dan umumnya Sumatera Utara.

“Karena pasien yang ada tidak hanya dari Kota Medan, melainkan dari daerah luar Kota Medan,” paparnya.

Menurut dia, banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan dengan Korsel, seperti bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan dan juga bidang lainnya. “Kerja sama sudah diamini Korsel, sekarang ini tinggal membuat proposal untuk mengambil langkah-langkah penguatan kerjasama,” cetus Rahudman.
Dia menerangkan, pertemuan tersebut dalam rangka mengkonkritkan kerja sama antara Korsel dengan Pemko Medan. “Sebelumnya Pemko Medan telah melakukan kerjasama, sementara  pihak Korsel akan mejajaki peluang kerja sama lain, dengan mendatangkan para investor dari Korsel,” cetusnya.
Rahudman berharap dengan adanya acara sosialisasi tentang kota kemba bisa menjadi kegiatan yang positif bagi keikutsertaan aktif masyarakat Kota Medan. Selanjutnya, bisa mengisi kota bersaudara dengan kota mitra di luar negeri, khususnya kepada pengurus Asosiasi Kota Bersaudara yang telah dilantik 12 April 2011 lalu.

Duta Besar Korsel, Mr Kim Yuong Sun menilai Kota Medan sangat menarik bagi warga Korsel, khususnya peluang menanamkan investasinya. Kemenarikan itu sangat banyak, ada beragam makanan.

“Selain makanan serta kopi Mandailingnya, ada juga durian menjadi kesukaan masyarakat Korea. Kota Medan juga banyak objek wisatanya dan dekat ke Danau Toba dan masyarakat Kota Medan juga dikenal ramah dan bersahabat,” jelasnya.

Dia menambahkan, Korea saat ini juga telah melakukan kerjasama dengan pihak RSUP H Adam Malik Medan dan telah mengirimkan fasilitas medis. Tapi, fasilitas medis masih dalam proses di Indonesia. Mudah-mudahan dalam waktu dekat fasilitas medis tersebut sudah dapat diterima di RSUP H Adam Malik Medan.

Menurut dia, tim dari para pengusaha dan investor akan dikirim ke Kota Medan untuk melakukan penjajakan kerjasama, dan dimintakan Pemko Medan membuat proposal bidang-bidang apa saja yang akan dikerjasamakan. “Sebaliknya diminta pengusaha Kota Medan melakukan kunjungan ke Korea untuk melakukan study perbandingan,” ajaknya. (adl)

Kerja Sama Modal Sister City

Asisten Pemerintahan Setda Kota Medan Daudta P Sinurat mengatakan kerja sama dengan kota mitra di luar negeri sangat membantu pembangunan Kota Medan pada masa akan datang.

Kerjasama model Sister City Kota Medan, sudah berlangsung selama 27 tahun sejak ditandatanganinya kerjasama kota bersaudara dengan Kota George Town di Pulau Pinang Malaysia pada 1984. Sejak itu, Kota Medan menjalin kerja sama kota bersaudara dengan Kota Ichikawa (Jepang) 1989, Kota Gwangju (Korea Selatan) 1997 dan Kota Chengdu (Cina) 2002. Kota Medan juga menjalin kerja sama dengan kota bersahabat (Friendship City) dengan Bandaraya Ipoh (Malaysia) 2009.

“Kini sedang dalam proses menjalin kerja sama kota bersaudara dengan Kota Burgas (Bulgaria). Dalam waktu dekat akan ditandatangani MoU-nya,” kata Daudta.

Dia juga menyebutkan, Kota Medan sedang menjajaki kerja sama kota bersaudara dengan Kota Kocaeli (Turki), Kota Tacoma (Amerika Serikat) dan Kota Den Haag (Belanda).

Daudta berpendapat, dengan munculnya beragam penjajakan kerja sama tersebut, bisa mengundang banyak decak kagum wajah Kota Medan pada masa akan datang. Penjajakan tersebut bukan hanya sebatas mengenal, melainkan bisa berlanjut kerja sama bisnis. Seperti pengusaha kota bersaudara bisa datang ke Kota Medan untuk berinvestasi dan sebaliknya dengan pengusaha Kota Medan bisa melanglang buana mengembangkan bisnisnya di wilayah kota bersaudara.

“Tujuannya adalah agar dapat memanfaatkan hubungan yang dijalin untuk menciptakan peluang investasi, ekonomi, pariwisata dan lainnya,” ujarnya. (adl)

Pendidikan jadi Satu Program Kerja Sama

Kerjasama tidak hanya sebatas bisnis, melainkan ada program pendidikan dengan sistem pertukaran pelajar High School (SMA, Red) diantara kota kembar. Dengan adanya sistem itu, siswa yang ada di Kota Medan bisa menimba ilmu di sejumlah kota kembar.

Pernyataan itu disampaikan Kasubbag Luar Negeri Hubungan Kerjasama Setda Kota Medan Drs Zainul Achmaddin Y. Dia memaparkan, Kota Medan pernah mengirim sebanyak 16 pelajar SMA/ MA Kota Medan untuk mengikuti pelajaran di Seogang High School, sekolah terbaik di Kota Gwangju, Korsel. Mereka merupakan pelajar yang terpilih dalam program pertukaran pelajar 20-29 November 2011 lalu.

Zainul menerangkan, kehadiran rombongan pelajar Kota Medan di sekolah yang memiliki 3.000 siswa SMP/ SMA tersebut disambut baik Kepala Sekolah Seogang High School Mr Yoo Jay-yeop.

“Kehadiran kami di sekolah tersebut dan selama berada di Gwangju disambut baik, bahkan para siswa Kota Medan tinggal di rumah orangtua asuh,” ujarnya.

Sebelum berangkat ke Gwangju, paparnya para siswa telah dibekali dengan kursus singkat bahasa Korea yang diasuh Mr Jo, misionaris Korea yang mengadakan kegiatan keagamaan di Kota Medan, sehingga ketika berada di Gwangju, para siswa tidak mengalami kesulitan berkomunikasi.
Di sekolah tersebut, sebutnya Pemko Medan memberikan cinderamata yang diterima Kepala Sekolah Mr Yoo, dan dilanjutkan dengan penyerahan seperangkat alat musik angklung oleh pelajar Kota Medan diwakili Muhammad Taufik Harahap kepada perwakilan pelajar Seogang High School.
Zainul menambahkan, pada hari keenam yang merupakan hari terakhir kunjungan delegasi pelajar, perwakilan Pemko Medan saling tukar cinderamata dengan perwakilan pemerintah Kota Gwangju.

Dia menyebutkan, selama berada di Gwangju, pelajar Kota Medan menunjukkan kepiawaian mereka dalam memainkan angklung, alat musik tradisional terbuat dari bambu, di festival Sekolah pada 25 November lalu. Lagu yang dialunkan adalah ‘Bengawan Solo’.

Di Korsel, dia mengatakan, mie instant asal Indonesia sangat digemari masyarakat Korea. Buktinya, ketika pelajar Kota Medan ikut serta dalam kegiatan bazaar yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan dalam festival sekolah tersebut, mie instant yang dijual pelajar laris.

“Padahal mie instant yang dibawa sebagai bahan promosi ke Gwangju, dibagi-bagikan di Korsel secara gratis. Tapi para guru Seogang High School meminta para pelajar Kota Medan untuk menjual mie instant tersebut siap saji (telah dimasak), hasilnya sangat laris,” ujarnya.

Mendengar saran guru tersebut, pelajar putri Kota Medan dengan senang hati menjual dagangannya seharga satu won (setara dengan Rp8 ribu) per bungkus. Dalam waktu satu jam, satu dus mie habis terjual. (adl)

Korea Suka Kopi Indonesia

Kepala Bagian Hubungan Antar Kota dan Daerah Kota Medan Drs M Rivai Nasution MM mengatakan masyarakat Korea kagum dengan kopi Indonesia. Karena itu, para pelaku bisnis di Kota Medan dapat memanfaatkan peluang dengan melakukan ekspor kopi ke negara yang terkenal sebagai penghasil ginseng.

“Apabila ekspor kopi bisa terealisasi, tentu hal itu merupakan satu manfaat bagi hubungan kerja sama Kota Bersaudara Kota Medan dengan Kota Gwangju,” ujarnya.

Dia mengatakan, selama berada di Kota Medan, warga Korea menggemari kopi produk Indonesia serta mengagumi keindahan Danau Siombak dan Danau Toba.

Rivai menyebutkan kopi kualitas impor dari negara lain juga masuk ke Korea, namun perbandingan mutunya masih jauh lebih baik dengan kopi Indonesia. “Warga Korea kagum dengan  kopi Indonesia lebih enak dibandingkan kopi negaralain yang masuk ke Korea,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan harga per kilogram kopi impor dari negara lain yang masuk ke Korea masih jauh lebih murah dibandingkan harga kopi Indonesia. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/