30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Ikon Kembangkitan Umat Islam

Grand Wakaf Menara Haji 33 Tingkat Segera Dibangun

Pembangunan menara kembar Grand wakaf menara haji bertingkat 33 yang akan dibangun di Jakarta, merupakan suatu karya monumental yang akan menjadi ikon kebangkitan umat muslim Indonesia. Selain itu, sebagai lambang kesadaran baru bagi para haji untuk aktif menggelorakan dan menyemarakkan syiar Islam di Indonesia sebagai negara muslim terbesar jumlah jemaah hajinya
di dunia.

Hunian apartemen dan bangunan multifungsi terdiri dari tipe apartemen T48, T65, T88 serta kondominium T256 yang berada di lantai puncak dilengkapi dengan sarana masjid, tempat manasik/umroh, pusat belanja muslim modern, rental office, perkantoran bisnis syariah terbesar di Asia, convention hall dan meeting room skala nasional serta fasilitas pendukung lainnya akan di bangun dengan nilai investasi Rp1 trilun.

Merespon pembangunan grand menara haji itu, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM selaku Ketua Dewan Pembina Ikatan Perasudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sumut, dalam kegiatan sosialisasi rencana pembangunan grand wakaf menara haji di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman Medan, Kamis (1/3)mengatakan, pembangunan grand wakaf menara haji itu merupakan terobosan penting dalam sejarah budaya Islam di Indoensia.

“Dengan gedung yang direncanakan memiliki 33 tingkat, diharapkan nantinya akan menjadi ikon kebanggaan masyarakat muslim di Indonesia,” kata Rahudman dalam sosialisasi rencana pembangunan grand wakaf menara haji di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman Medan, Kamis (1/3) siang.

Menurutnya, sebagai seorang muslim, tentunya merasa memiliki dan bangga atas gedung ini. Nantinya, gedung ini serta fasilitas di dalamnya diharapakan benar-benar dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan perorangan maupun golongan.
Diyakininya, apartemen bisnis syariah yang akan di bangun akan dapat menambah kekuatan prekonomian Indonesia, terutama prekonomian masyarakat muslim Indonesia.

“Grand wakaf menara haji pantas berdiri di negeri ini yang mayoritas muslim. Berdasarkan data, Indonesia adalah penyumbang jemaah haji terbesar di dunia. Ikon ini diharapkan semakin menguatkan karakter bangsa Indonesia,” cetus Rahudman.

Hadir dalam sosialisasi rencana pembangunan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) Drs H Kurdi Mustofa MM, sekitar 250 pengurus IPHI se kabupaten/kota, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, anggota DPD RI asal Sumut, Rahmatsyah serta unsur koordinasi pimpinan daerah Kota Medan.(adl)

DPD RI Dukung Pembangunan

Anggota DPD RI asal Sumut DR H Rahmat Shah menilai, pembangunan grand menara haji ini sangat bermanfaat dan  baik sekali dan ini ditunggu-tunggu oleh umat.

Dia mengatakan, selama ini pelaksnanaan haji masih belum maksimal, jadi rencana pembangunan ini suatu jalan untuk melaksnakan ibadah haji dengan tertib dan tenang, sehingga tabungan yang mereka habiskan untuk berangkat haji bermanfaat.

Ditambahkannya, rencana ini merupakan suatu investasi yang halal dan baik. “Dalam kurun waktu 8 tahun juga bisa kembali modal,” ujar Rahmat.
Bangunan ini, sebutnya, juga bisa menunjukkakn kebesaran umat Islam khususnya yang sudah melaksanakan ibadah haji. “Dengan kebersamaan yang begitu besar, kita bisa membangun suatu ikon yang ditunggu-tunggu umat dan bangsa Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia,” ucapnya.

“Kami sangat mendukung rencana pembangunan grand wakaf menara haji Indonesia, dan kami juga telah memesan satu unit, NAD di lantai 33 dan Sumut diharapkan lantai 32, dan seterusnya daerah lain, sebab bila kita tidak memesan hari ini, nanti habis karena banyak daerah yang akan memesan,” tandas Rahmat Shah.(adl)

Wujudkan Wakaf Anggota IPHI

Ketua Umum Pusat IPHI Drs H Kurdi Mustofa MM mengatakan, latar belakang pembangunan grand wakaf menara haji ini pertama adalah IPHI sudah berumur 22 tahun, jadi perlu menunjukkan eksistensi dan kontribusi untuk kemaslahatan umat, salah satunya dengan membangun grand wakaf menara haji Indonesia.

Di mana, katanya, gedung ini menjadi ikon kebanggaan haji Indonesia. Dengan adanya menara haji ini sekaligus dimanfaatkan guna peningkatkan organisasi IPHI daerah untuk kemaslahatan umat.

Dikatakannya, sumber dana pembangunan grand wakaf menara haji ini diambil dari seluruh anggota IPHI yang dihimpun dari gerakan Wakaf Tunai Umat Islam se-Indonesia.

Pembangunan grand wakaf haji ini, memiliki dua tujuan yak ni, memanfaat gerakan wakaf dan mewujudkan nilai wakaf melalui menara haji tersebut.
“Saya kira, inilah yang melatarbelakangi IPHI membangun grand wakaf menara haji di Jakarta,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, berkaca dari pengurusan Masjidil Haram di Mekkah, seluruh operasional Menara Zam-Zam Masjidil Haram diperoleh dari wakaf jamaah. Karena itu, IPHI melakukan hal yang sama, karena selama ini harta wakaf belum dikelola dengan baik.Selama ini, ujar Kurdi, penggalangan da na melalui wakaf produktif belum terlaksana, karena itu IPHI mencoba memberi contoh pelaksanaan reksadana wakaf dan saham ventura. “Jawa Timur sudah mau memborong 10.000 lembar dan Ambon mau borong 5.000 lembar dalam rangka investasi ini,” terangnya.(adl)

Grand Wakaf Menara Haji 33 Tingkat Segera Dibangun

Pembangunan menara kembar Grand wakaf menara haji bertingkat 33 yang akan dibangun di Jakarta, merupakan suatu karya monumental yang akan menjadi ikon kebangkitan umat muslim Indonesia. Selain itu, sebagai lambang kesadaran baru bagi para haji untuk aktif menggelorakan dan menyemarakkan syiar Islam di Indonesia sebagai negara muslim terbesar jumlah jemaah hajinya
di dunia.

Hunian apartemen dan bangunan multifungsi terdiri dari tipe apartemen T48, T65, T88 serta kondominium T256 yang berada di lantai puncak dilengkapi dengan sarana masjid, tempat manasik/umroh, pusat belanja muslim modern, rental office, perkantoran bisnis syariah terbesar di Asia, convention hall dan meeting room skala nasional serta fasilitas pendukung lainnya akan di bangun dengan nilai investasi Rp1 trilun.

Merespon pembangunan grand menara haji itu, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM selaku Ketua Dewan Pembina Ikatan Perasudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sumut, dalam kegiatan sosialisasi rencana pembangunan grand wakaf menara haji di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman Medan, Kamis (1/3)mengatakan, pembangunan grand wakaf menara haji itu merupakan terobosan penting dalam sejarah budaya Islam di Indoensia.

“Dengan gedung yang direncanakan memiliki 33 tingkat, diharapkan nantinya akan menjadi ikon kebanggaan masyarakat muslim di Indonesia,” kata Rahudman dalam sosialisasi rencana pembangunan grand wakaf menara haji di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan Jalan Sudirman Medan, Kamis (1/3) siang.

Menurutnya, sebagai seorang muslim, tentunya merasa memiliki dan bangga atas gedung ini. Nantinya, gedung ini serta fasilitas di dalamnya diharapakan benar-benar dapat dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat, bukan untuk kepentingan perorangan maupun golongan.
Diyakininya, apartemen bisnis syariah yang akan di bangun akan dapat menambah kekuatan prekonomian Indonesia, terutama prekonomian masyarakat muslim Indonesia.

“Grand wakaf menara haji pantas berdiri di negeri ini yang mayoritas muslim. Berdasarkan data, Indonesia adalah penyumbang jemaah haji terbesar di dunia. Ikon ini diharapkan semakin menguatkan karakter bangsa Indonesia,” cetus Rahudman.

Hadir dalam sosialisasi rencana pembangunan itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Persaudaran Haji Indonesia (IPHI) Drs H Kurdi Mustofa MM, sekitar 250 pengurus IPHI se kabupaten/kota, Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara, anggota DPD RI asal Sumut, Rahmatsyah serta unsur koordinasi pimpinan daerah Kota Medan.(adl)

DPD RI Dukung Pembangunan

Anggota DPD RI asal Sumut DR H Rahmat Shah menilai, pembangunan grand menara haji ini sangat bermanfaat dan  baik sekali dan ini ditunggu-tunggu oleh umat.

Dia mengatakan, selama ini pelaksnanaan haji masih belum maksimal, jadi rencana pembangunan ini suatu jalan untuk melaksnakan ibadah haji dengan tertib dan tenang, sehingga tabungan yang mereka habiskan untuk berangkat haji bermanfaat.

Ditambahkannya, rencana ini merupakan suatu investasi yang halal dan baik. “Dalam kurun waktu 8 tahun juga bisa kembali modal,” ujar Rahmat.
Bangunan ini, sebutnya, juga bisa menunjukkakn kebesaran umat Islam khususnya yang sudah melaksanakan ibadah haji. “Dengan kebersamaan yang begitu besar, kita bisa membangun suatu ikon yang ditunggu-tunggu umat dan bangsa Indonesia yang merupakan negara muslim terbesar di dunia,” ucapnya.

“Kami sangat mendukung rencana pembangunan grand wakaf menara haji Indonesia, dan kami juga telah memesan satu unit, NAD di lantai 33 dan Sumut diharapkan lantai 32, dan seterusnya daerah lain, sebab bila kita tidak memesan hari ini, nanti habis karena banyak daerah yang akan memesan,” tandas Rahmat Shah.(adl)

Wujudkan Wakaf Anggota IPHI

Ketua Umum Pusat IPHI Drs H Kurdi Mustofa MM mengatakan, latar belakang pembangunan grand wakaf menara haji ini pertama adalah IPHI sudah berumur 22 tahun, jadi perlu menunjukkan eksistensi dan kontribusi untuk kemaslahatan umat, salah satunya dengan membangun grand wakaf menara haji Indonesia.

Di mana, katanya, gedung ini menjadi ikon kebanggaan haji Indonesia. Dengan adanya menara haji ini sekaligus dimanfaatkan guna peningkatkan organisasi IPHI daerah untuk kemaslahatan umat.

Dikatakannya, sumber dana pembangunan grand wakaf menara haji ini diambil dari seluruh anggota IPHI yang dihimpun dari gerakan Wakaf Tunai Umat Islam se-Indonesia.

Pembangunan grand wakaf haji ini, memiliki dua tujuan yak ni, memanfaat gerakan wakaf dan mewujudkan nilai wakaf melalui menara haji tersebut.
“Saya kira, inilah yang melatarbelakangi IPHI membangun grand wakaf menara haji di Jakarta,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, berkaca dari pengurusan Masjidil Haram di Mekkah, seluruh operasional Menara Zam-Zam Masjidil Haram diperoleh dari wakaf jamaah. Karena itu, IPHI melakukan hal yang sama, karena selama ini harta wakaf belum dikelola dengan baik.Selama ini, ujar Kurdi, penggalangan da na melalui wakaf produktif belum terlaksana, karena itu IPHI mencoba memberi contoh pelaksanaan reksadana wakaf dan saham ventura. “Jawa Timur sudah mau memborong 10.000 lembar dan Ambon mau borong 5.000 lembar dalam rangka investasi ini,” terangnya.(adl)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/