26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Hapus Diskriminasi Penderita HIV/AIDS

Pemko Medan Peringati Hari AIDS Sedunia

Berbagai rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan lancar, dan memberikan manfaat bagi kita semua. Terutama dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS secara terpadu. Hal tersebut dikatakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, MM saat menghadiri peringatan Hari AIDS Sedunia di Lapangan Benteng Medan, Kamis (1/12) pagi.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin, MSi, Sekretaris Daerah Kota Medan Ir H Syaiful Bahri Lubis, Unsur Forum Komunikasi Daerah Kota Medan, anggota DPRD Kota Medan, para kepala SKPD Kota Medan, Pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Kota Medan dan Kepala Cabang Jamsostek Wilayah Medan.
Dikatakan Rahudman, tema peringatan Hari AIDS sedunia yang sudah ditetapkan, menyadari HIV dan AIDS adalah masalah global, bahkan syndorom bagi setiap orang, sebab sangat banyak kelompok masyarakat yang rentan dan potensial baik langsung maupun tidak langsung dapat terjangkit penyakit yang menakutkan ini, termasuk di dalamnya kaum pekerja dan dunia usaha.

“Untuk itu, mari kita katakan Stop HIV AIDS, hapuskan stigma dan diskriminsi di dunia kerja. Saat ini dunia, termasuk Indonesia, tidak terkecuali kota Medan, dan daerah lainnya, disadari atau tidak, sedang dihadapkan kepada berbagai ancaman virus penyakit yang dapat mematikan, khususnya HIV dan AIDS, dimana penderitanya tercatat cendrung terus meningkat dari hari kehari. Kita melakukan apresiasi kepada penegak hukum yang telah melakukan penagkalan-penangkalan perkembangan HIV dan AIDS,” katanya.

Menurutnnya, Kota Medan memiliki potensi sebagai salah satu kawasan yang dapat mempercepat penyebaran HIV dan AIDS. Virus ini mewabah bukan saja pada kelompok masyarakat yang memiliki perilaku menyimpang. Tetapi juga bisa pada bayi, remaja, perempuan dan laki-laki yang taat pada agama, bahkan pada petugas kesehatan dan orang-orang pada umumnya. “Per September 2011 menunjukkan bahwa angka kumulatif HIV kota Medan telah mencapai 2755 orang, dan angka ini cendrung terus dan mengalami kenaikan setiap bulannya, lebih mengkhawatirkan bagi kita, kasus di kota Medan cendrung didominasi kelompok usia 20-29 tahun, sehingga kelompok ini terinfeksi virus HIV pada masa produktif,” bebernya.

Lanjutnya, seiring meluasnya penyebaran serta meningkatnya angka penderita HIV dan AIDS berbagai permasalahan yang mengikutinya juga cendrung semakin banyak keberadaan orang dengan HIV dan AIDS. Tidak sepenuhnya dapat diterima dengan mudah dalam masyarakat. Kerap kali didapati adanya perlakuan diskriminasi, bahkan dikucilkan dalam pergaulan sehari-hari, dan tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

“Diskriminasi ini juga terkadang tidak hanya pengusaha, organ isasi profesi, LSM dan lain sebagainya secara terpadu dan berkesinambungan.

Upaya peningkatan perilaku pola hidup sehat dan relegius. Ketahanan keluarga, edukasi dini kepada kelompok-kelompok masyarakat, pencegahan penularan, perawatan, dukungan dan pengobatan orang dengan HIV dan AIDS, serta melindungi martabat orang dengan HIV dan AIDS juga keluarganya, meruapakan bagian menyeluruh dari kampanye pencegahan dan penanggulangan yang harus kita lakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Asisten Kemasy Musaddat Nasution, dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan peringatan ini, untuk meningkatkan pemahaman, komitmen dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat agar mampu berbuat sesuatu dalam menyelamatkan generasi bangsa dari HIV dan AIDS yang pada tahun ini lebih difokuskan pada pekerja dan dunia usaha. “Mengingat sebagian besar pengidap HIV dan AIDS ada pada usia produktif,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, juga diikuti 1500 orang peserta upacara, 500 orang dari pekerja, 500 orang dari pelajar dan 500 orang dari masyarakat umum.(adl)

Pemko Medan Peringati Hari AIDS Sedunia

Berbagai rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan dapat berjalan dengan lancar, dan memberikan manfaat bagi kita semua. Terutama dalam rangka pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS secara terpadu. Hal tersebut dikatakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, MM saat menghadiri peringatan Hari AIDS Sedunia di Lapangan Benteng Medan, Kamis (1/12) pagi.

Turut hadir dalam acara tersebut, Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin, MSi, Sekretaris Daerah Kota Medan Ir H Syaiful Bahri Lubis, Unsur Forum Komunikasi Daerah Kota Medan, anggota DPRD Kota Medan, para kepala SKPD Kota Medan, Pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Kota Medan dan Kepala Cabang Jamsostek Wilayah Medan.
Dikatakan Rahudman, tema peringatan Hari AIDS sedunia yang sudah ditetapkan, menyadari HIV dan AIDS adalah masalah global, bahkan syndorom bagi setiap orang, sebab sangat banyak kelompok masyarakat yang rentan dan potensial baik langsung maupun tidak langsung dapat terjangkit penyakit yang menakutkan ini, termasuk di dalamnya kaum pekerja dan dunia usaha.

“Untuk itu, mari kita katakan Stop HIV AIDS, hapuskan stigma dan diskriminsi di dunia kerja. Saat ini dunia, termasuk Indonesia, tidak terkecuali kota Medan, dan daerah lainnya, disadari atau tidak, sedang dihadapkan kepada berbagai ancaman virus penyakit yang dapat mematikan, khususnya HIV dan AIDS, dimana penderitanya tercatat cendrung terus meningkat dari hari kehari. Kita melakukan apresiasi kepada penegak hukum yang telah melakukan penagkalan-penangkalan perkembangan HIV dan AIDS,” katanya.

Menurutnnya, Kota Medan memiliki potensi sebagai salah satu kawasan yang dapat mempercepat penyebaran HIV dan AIDS. Virus ini mewabah bukan saja pada kelompok masyarakat yang memiliki perilaku menyimpang. Tetapi juga bisa pada bayi, remaja, perempuan dan laki-laki yang taat pada agama, bahkan pada petugas kesehatan dan orang-orang pada umumnya. “Per September 2011 menunjukkan bahwa angka kumulatif HIV kota Medan telah mencapai 2755 orang, dan angka ini cendrung terus dan mengalami kenaikan setiap bulannya, lebih mengkhawatirkan bagi kita, kasus di kota Medan cendrung didominasi kelompok usia 20-29 tahun, sehingga kelompok ini terinfeksi virus HIV pada masa produktif,” bebernya.

Lanjutnya, seiring meluasnya penyebaran serta meningkatnya angka penderita HIV dan AIDS berbagai permasalahan yang mengikutinya juga cendrung semakin banyak keberadaan orang dengan HIV dan AIDS. Tidak sepenuhnya dapat diterima dengan mudah dalam masyarakat. Kerap kali didapati adanya perlakuan diskriminasi, bahkan dikucilkan dalam pergaulan sehari-hari, dan tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

“Diskriminasi ini juga terkadang tidak hanya pengusaha, organ isasi profesi, LSM dan lain sebagainya secara terpadu dan berkesinambungan.

Upaya peningkatan perilaku pola hidup sehat dan relegius. Ketahanan keluarga, edukasi dini kepada kelompok-kelompok masyarakat, pencegahan penularan, perawatan, dukungan dan pengobatan orang dengan HIV dan AIDS, serta melindungi martabat orang dengan HIV dan AIDS juga keluarganya, meruapakan bagian menyeluruh dari kampanye pencegahan dan penanggulangan yang harus kita lakukan,” ujarnya.

Sebelumnya, Asisten Kemasy Musaddat Nasution, dalam laporannya mengatakan, maksud dan tujuan peringatan ini, untuk meningkatkan pemahaman, komitmen dan kepedulian seluruh lapisan masyarakat agar mampu berbuat sesuatu dalam menyelamatkan generasi bangsa dari HIV dan AIDS yang pada tahun ini lebih difokuskan pada pekerja dan dunia usaha. “Mengingat sebagian besar pengidap HIV dan AIDS ada pada usia produktif,” tandasnya.

Pada kesempatan itu, juga diikuti 1500 orang peserta upacara, 500 orang dari pekerja, 500 orang dari pelajar dan 500 orang dari masyarakat umum.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/