25.6 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Wali Kota Ingin Bangun Masjid Raya Medan

Hadiri Acara Halal Bihalal

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyampaikan keinginannya membangun Masjid Raya Kota Medan. Masjid akan dibangun di tempat strategis dan berada di tengah inti kota agar bisa menjadi ikon sekaligus kebanggaan warga Kota Medan.

BERSALAMAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM bersalaman  Kepala Dinas Perindustrian  Perdagangan, Syafrizal Arif  Kepala Dinas Tata Ruang  Tata Bangunan (TRTB) Syampurno Pohan saat acara halal bihalal  tiga instansi  Jalan AH Nasution Medan, Senin (3/9).
BERSALAMAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM bersalaman dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Syafrizal Arif dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Syampurno Pohan saat acara halal bihalal di tiga instansi di Jalan AH Nasution Medan, Senin (3/9).

Niatan untuk membangunan Masjid Raya di Kota Medan itu disampaikan saat menghadiri acara halal bihalal di Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) dan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Medan, Senin (3/9).

“Ide membangun Masjid Raya Kota Medan muncul dari kami, termasuk para ulama. Sebab, Kota Medan dinilai sudah harus memiliki Masjid Raya yang dapat dijadikan sebagai ikon dan kebangaan warga Kota Medan seperti kota-kota lainnya di Indonesia. Apalagi Kota Medan saat ini merupakan kota metropolitan,” kata Wali Kota.

Sejauh ini Wali Kota mengaku belum menetapkan lokasi pembangunan Masjid Raya Kota Medan. Tapi, sejumlah lokasi telah dipersipakan, hanya saja Wali Kota belum mau menyebutkan nama lokasinya. Dipastikan, lokasi masjid yang akan dibangun berada di lokasi strategis dan di tengah inti kota.

“Saya belum putuskan lokasinya. Yang pasti tempatnya benar-benar strategis dan tidak berada di kawasan pinggiran sehingga benar-benar menjadi ikon Kota Medan. Saya kini sedang menyusun panitianya, sebab pembangunan masjid harus dibentuk yayasan. Selanjutnya, yayasan yang akan melaksanakan pembangunan masjid. Setelah rapat pembentukan yayasan, barulah saya sampaikan lokasinya. Yang pasti saya sudah memiliki beberapa lokasi alternatif,” ungkapnya.

Dengan berlandaskan yayasan, lanjutnya, bisa menerima bantuan dari seluruh lapisan masyarakat maupun pihak-pihak manapun, sedangkan pemerintah hanya hibah sifatnya. Diharapkannya , pembangunan masjid bisa berjalan dengan baik serta dapat menjadi tempat pembinaan umat Muslim di Kota Medan.
Rahudman membeberkan,  Kota Medan telah memiliki Masjid Agung dan Masjid Raya Al Mashun. Hanya saja Masjid Agung dikelola Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sedangkan Masjid Raya Al Mashun dikelola pihak kesultanan. Untuk itu dirasakan perlu adanya masjid yang benar-benar milik masyarakat Kota Medan seperti kota-kota lainnya di Indonesia.

“Saya kira itu perlu dan wajar dilakukan. Hanya saja semua ini harus berjalan dengan baik. Kita ingin pembangunan Masjid raya Kota Medan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat dan ulama. Artinya, tidak hanya pemerintah saja yang membangun tetapi seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam pembangunan masjid ini,” paparnya.

Selain rencana pembangunan Masjid Raya Kota Medan, Wali Kota pada kesempatan itu mengungkapkan calon jemaah haji untuk tahun ini tidak akan mendapat bantuan dalam bentuk uang rial lagi seperti biasa diterima tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gantinya, Pemko Medan akan memberikan makanan dan transportasi selama berada di Makkah. Untuk itu, diharapkan agar seluruh calon jemaah haji asal Kota Medan yang akan berangkat tidak dipisah-pisahkan kloternya sehingga mudah untuk melayaninya.

Hadir dalam acara halal bihalal dihadiri Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Ir Syaiful Bahri, Kadis TRTB Ir Syampurno Pohan, Kadisperindag Syafrizal Arif, Kadis Perkim Ir Rizal Siregar, asisten, beberapa pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, camat, lurah serta seluruh pejabat dan staf Dinas TRTB, Perkim dan Disperindag.

Keinginan Wali Kota langsung mendapat dukungan penuh dari KH Amiruddin MS yang bertindak sebagai penceramah dalam acara halal bihalal tersebut. Dikatakannya, rencana itu harus disyukuri dan disambut baik. Untuk itu diharapkannya masyarakat Kota Medan ikut mendoakan dan membangun sesuai dengan kemampuan masing-masing.

“Sesungguhnya membangun masjid yang merupakan rumah Allah, berarti kita semakin mendekatkan diri kepada Allah. Untuk itu, saya mengajak seluruh umat Islam di Kota Medan bersama-sama berdoa sehingga pembangunan Masjid Raya Kota Medan dapat terwujud seperti yang diharapkan,” kata Amiruddin. (gus)

Kota Medan Perlu Dikenal Karena Masjid

Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Medan, Drs Anwar Bakti menilai keinginan wali kota membangun Masjid Raya sebagai ikon Kota Medan perlu diapresiasi oleh semua pihak, apalagi jika Kota Medan itu dikenal dengan ikon masjidnya.
“Kami mendukung rencana Wali Kota Medan membangun Masjid Raya Kota Medan, karena ini juga bagian dari visi dan misi Rahudman Harahap untuk menciptakan Kota Medan yang metropolitan, madani dan religius,” katanya.

Disisi lainnya, Anwar mengingatkan, membangun masjid baru itu hal yang perlu diacungi jempol, tapi sisi lainnya Rahudman harus menjaga, melestarikan dan memakmurkan mesjid sehingga tidak terjadi tindakan-tindak meruntuhkan atau membongkar untuk kepentingan kapitalis.
“Wali Kota harus berani berada di depan menghempang peruntuhan masjid hanya dikarenakan kepentingan bisnis para kapitalis, demi menjaga keutuhan umat Islam di kota tercinta ini,” ucapnya.

Dia membeberkan, sebaiknya Rahudman sebagai pemimpin daerah yang mayoritas pemeluk agama Islam, harus memberikan fasilitas yang lebih baik bagi umat Islam. Khususnya untuk melaksanakan ibadah, sehingga umat Islam bisa merasakan kenyamanan dan kekhusukan beribadah yang diberikan oleh seorang pemimpin yang beragama Islam.

“Kami tahu Rahudman itu muslim, sudah saatnya wali kota memberikan yang terbaik bagi umat Islam di Kota Medan,” ujarnya. Selain itu, Anwar mengatakan, keberadaan masjid yang banyak di Kota Medan merupakan pembinaan mental dan sebagai bagian untuk menciptakan masyarakat yang religi.

“Jadi pembangunan Masjid Raya di Kota Medan tak boleh ditunda-tunda, karena sebaik-baiknya niat itu harus disegerakan,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan pembangunan masjid memiliki hubungan erat dalam hal pembinaan mental bagi masyarakat, terkhusus di sekitar masjidnya. Apalagi, masjid yang dibangun itu indah dan memiliki daya pikat agar masyarakat masuk ke dalamnya. (gus)

Hadiri Acara Halal Bihalal

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM menyampaikan keinginannya membangun Masjid Raya Kota Medan. Masjid akan dibangun di tempat strategis dan berada di tengah inti kota agar bisa menjadi ikon sekaligus kebanggaan warga Kota Medan.

BERSALAMAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM bersalaman  Kepala Dinas Perindustrian  Perdagangan, Syafrizal Arif  Kepala Dinas Tata Ruang  Tata Bangunan (TRTB) Syampurno Pohan saat acara halal bihalal  tiga instansi  Jalan AH Nasution Medan, Senin (3/9).
BERSALAMAN: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM bersalaman dengan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Syafrizal Arif dan Kepala Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Syampurno Pohan saat acara halal bihalal di tiga instansi di Jalan AH Nasution Medan, Senin (3/9).

Niatan untuk membangunan Masjid Raya di Kota Medan itu disampaikan saat menghadiri acara halal bihalal di Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Diperindag) dan Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perkim) Medan, Senin (3/9).

“Ide membangun Masjid Raya Kota Medan muncul dari kami, termasuk para ulama. Sebab, Kota Medan dinilai sudah harus memiliki Masjid Raya yang dapat dijadikan sebagai ikon dan kebangaan warga Kota Medan seperti kota-kota lainnya di Indonesia. Apalagi Kota Medan saat ini merupakan kota metropolitan,” kata Wali Kota.

Sejauh ini Wali Kota mengaku belum menetapkan lokasi pembangunan Masjid Raya Kota Medan. Tapi, sejumlah lokasi telah dipersipakan, hanya saja Wali Kota belum mau menyebutkan nama lokasinya. Dipastikan, lokasi masjid yang akan dibangun berada di lokasi strategis dan di tengah inti kota.

“Saya belum putuskan lokasinya. Yang pasti tempatnya benar-benar strategis dan tidak berada di kawasan pinggiran sehingga benar-benar menjadi ikon Kota Medan. Saya kini sedang menyusun panitianya, sebab pembangunan masjid harus dibentuk yayasan. Selanjutnya, yayasan yang akan melaksanakan pembangunan masjid. Setelah rapat pembentukan yayasan, barulah saya sampaikan lokasinya. Yang pasti saya sudah memiliki beberapa lokasi alternatif,” ungkapnya.

Dengan berlandaskan yayasan, lanjutnya, bisa menerima bantuan dari seluruh lapisan masyarakat maupun pihak-pihak manapun, sedangkan pemerintah hanya hibah sifatnya. Diharapkannya , pembangunan masjid bisa berjalan dengan baik serta dapat menjadi tempat pembinaan umat Muslim di Kota Medan.
Rahudman membeberkan,  Kota Medan telah memiliki Masjid Agung dan Masjid Raya Al Mashun. Hanya saja Masjid Agung dikelola Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, sedangkan Masjid Raya Al Mashun dikelola pihak kesultanan. Untuk itu dirasakan perlu adanya masjid yang benar-benar milik masyarakat Kota Medan seperti kota-kota lainnya di Indonesia.

“Saya kira itu perlu dan wajar dilakukan. Hanya saja semua ini harus berjalan dengan baik. Kita ingin pembangunan Masjid raya Kota Medan ini mendapat dukungan penuh dari seluruh lapisan masyarakat dan ulama. Artinya, tidak hanya pemerintah saja yang membangun tetapi seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam pembangunan masjid ini,” paparnya.

Selain rencana pembangunan Masjid Raya Kota Medan, Wali Kota pada kesempatan itu mengungkapkan calon jemaah haji untuk tahun ini tidak akan mendapat bantuan dalam bentuk uang rial lagi seperti biasa diterima tahun-tahun sebelumnya. Sebagai gantinya, Pemko Medan akan memberikan makanan dan transportasi selama berada di Makkah. Untuk itu, diharapkan agar seluruh calon jemaah haji asal Kota Medan yang akan berangkat tidak dipisah-pisahkan kloternya sehingga mudah untuk melayaninya.

Hadir dalam acara halal bihalal dihadiri Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Ir Syaiful Bahri, Kadis TRTB Ir Syampurno Pohan, Kadisperindag Syafrizal Arif, Kadis Perkim Ir Rizal Siregar, asisten, beberapa pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan, camat, lurah serta seluruh pejabat dan staf Dinas TRTB, Perkim dan Disperindag.

Keinginan Wali Kota langsung mendapat dukungan penuh dari KH Amiruddin MS yang bertindak sebagai penceramah dalam acara halal bihalal tersebut. Dikatakannya, rencana itu harus disyukuri dan disambut baik. Untuk itu diharapkannya masyarakat Kota Medan ikut mendoakan dan membangun sesuai dengan kemampuan masing-masing.

“Sesungguhnya membangun masjid yang merupakan rumah Allah, berarti kita semakin mendekatkan diri kepada Allah. Untuk itu, saya mengajak seluruh umat Islam di Kota Medan bersama-sama berdoa sehingga pembangunan Masjid Raya Kota Medan dapat terwujud seperti yang diharapkan,” kata Amiruddin. (gus)

Kota Medan Perlu Dikenal Karena Masjid

Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik Pengurus Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Medan, Drs Anwar Bakti menilai keinginan wali kota membangun Masjid Raya sebagai ikon Kota Medan perlu diapresiasi oleh semua pihak, apalagi jika Kota Medan itu dikenal dengan ikon masjidnya.
“Kami mendukung rencana Wali Kota Medan membangun Masjid Raya Kota Medan, karena ini juga bagian dari visi dan misi Rahudman Harahap untuk menciptakan Kota Medan yang metropolitan, madani dan religius,” katanya.

Disisi lainnya, Anwar mengingatkan, membangun masjid baru itu hal yang perlu diacungi jempol, tapi sisi lainnya Rahudman harus menjaga, melestarikan dan memakmurkan mesjid sehingga tidak terjadi tindakan-tindak meruntuhkan atau membongkar untuk kepentingan kapitalis.
“Wali Kota harus berani berada di depan menghempang peruntuhan masjid hanya dikarenakan kepentingan bisnis para kapitalis, demi menjaga keutuhan umat Islam di kota tercinta ini,” ucapnya.

Dia membeberkan, sebaiknya Rahudman sebagai pemimpin daerah yang mayoritas pemeluk agama Islam, harus memberikan fasilitas yang lebih baik bagi umat Islam. Khususnya untuk melaksanakan ibadah, sehingga umat Islam bisa merasakan kenyamanan dan kekhusukan beribadah yang diberikan oleh seorang pemimpin yang beragama Islam.

“Kami tahu Rahudman itu muslim, sudah saatnya wali kota memberikan yang terbaik bagi umat Islam di Kota Medan,” ujarnya. Selain itu, Anwar mengatakan, keberadaan masjid yang banyak di Kota Medan merupakan pembinaan mental dan sebagai bagian untuk menciptakan masyarakat yang religi.

“Jadi pembangunan Masjid Raya di Kota Medan tak boleh ditunda-tunda, karena sebaik-baiknya niat itu harus disegerakan,” sebutnya.
Lebih lanjut, dia menyatakan pembangunan masjid memiliki hubungan erat dalam hal pembinaan mental bagi masyarakat, terkhusus di sekitar masjidnya. Apalagi, masjid yang dibangun itu indah dan memiliki daya pikat agar masyarakat masuk ke dalamnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/