25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Penataan Kota Jangan Instan Demi Penghargaan

Penghargaan piala Adipura untuk Kota Metropolitan yang diterima Wali Kota Medan, Selasa (5/6) di Istana Negara, diharapkan tidak hanya sekadar penghargaan yang dapat meningkatkan kapabilitas pribadi pemimpin, namun penataan dan perkembangan Kota Medan haruslah dilakukan secara berkesinambungan.

“Kita tentunya mengucapkan selamat kepada pak Wali Kota yang telah bekerja keras  untuk meraih piala Adipura. Namun, penataan dan perkembangan Kota Medan ke depan seharusnya tidak tambal sulam hanya dilakukan instan demi mendapatkan penghargaan semata,” kata Pengamat tata kota, Bhakti Alamsyah.

Dia memaparkan, sebaiknya penghargaan yang diterima itu tidaklah bertujuan negatif yang hanya bertujuan menaikkan kapabilitas pribadi, namun sifatnya harus menjadi program yang berkelanjutan. Apalagi, untuk mempertahankan prestasi yang sudah diraih akan lebih sulit dibandingkan saat meraihnya.

“Kita semua berharap apa yang sudah diraih tentunya dilakukan dengan kerja keras dan itu bisa dilakukan dalam waktu singkat. Tapi, apa yang dilakukan sebaiknya tidak instan melainkan harus tetap dipertahankan apa yang sudah baik menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ucapnya.
Bhakti mengingatkan, Pemko Medan harus melakukan pembangunan sesuai dengan master plan. Tentunya, siapapun pemimpin Kota Medan nantinya bila ingin berkelanjutan haruslah tetap membangun Kota Medan yang sesuai dengan perencanaannya.

Kini, paparnya Pemko Medan maupun Wali Kota Medan sudah memiliki credit poin yang baik, untuk mempertahankannya maka diperlukan kerja yang lebih giat. Untuk itu, aparatur di Kota Medan harus dapat satu hati dengan Wali Kota Medan dalam bekerja.
“Kepala Dinas, Camat juga harus bisa sepaham dengan Wali Kota yang penting pembangunan harus berkelanjutan,” ungkapnya.

Untuk peningkatan tata kota, sebutnya banyak hal yang masih harus dilakukan Pemko Medan, mulai dari penataan pedagang kaki lima, kebersihan dan lainnya.
“Warga juga harus mendukung. Kita bisa lihat seperti di Surabaya, di depan kantor Pemkonya ada Taman Surya yang kalau malam hari bisa dijadikan lokasi pesta rakyat. Pedagang kaki lima bisa berjualan di sana dan pagi harinya bersih kembali.

Medan juga bisa menata Jalan Pulau Pinang ataupun Jalan Bukit Barisan sebagai lokasi pesta rakyat setiap hari, di mana PKL bisa berjualan di sana dan malamhari lokasi itu bersih kembali. Untuk menata PKL tentunya mereka harus diberikan wadah dulu barulah bisa membuat aturannya seperti apa,” paparnya.(adl)

Penghargaan piala Adipura untuk Kota Metropolitan yang diterima Wali Kota Medan, Selasa (5/6) di Istana Negara, diharapkan tidak hanya sekadar penghargaan yang dapat meningkatkan kapabilitas pribadi pemimpin, namun penataan dan perkembangan Kota Medan haruslah dilakukan secara berkesinambungan.

“Kita tentunya mengucapkan selamat kepada pak Wali Kota yang telah bekerja keras  untuk meraih piala Adipura. Namun, penataan dan perkembangan Kota Medan ke depan seharusnya tidak tambal sulam hanya dilakukan instan demi mendapatkan penghargaan semata,” kata Pengamat tata kota, Bhakti Alamsyah.

Dia memaparkan, sebaiknya penghargaan yang diterima itu tidaklah bertujuan negatif yang hanya bertujuan menaikkan kapabilitas pribadi, namun sifatnya harus menjadi program yang berkelanjutan. Apalagi, untuk mempertahankan prestasi yang sudah diraih akan lebih sulit dibandingkan saat meraihnya.

“Kita semua berharap apa yang sudah diraih tentunya dilakukan dengan kerja keras dan itu bisa dilakukan dalam waktu singkat. Tapi, apa yang dilakukan sebaiknya tidak instan melainkan harus tetap dipertahankan apa yang sudah baik menjadi lebih baik lagi ke depannya,” ucapnya.
Bhakti mengingatkan, Pemko Medan harus melakukan pembangunan sesuai dengan master plan. Tentunya, siapapun pemimpin Kota Medan nantinya bila ingin berkelanjutan haruslah tetap membangun Kota Medan yang sesuai dengan perencanaannya.

Kini, paparnya Pemko Medan maupun Wali Kota Medan sudah memiliki credit poin yang baik, untuk mempertahankannya maka diperlukan kerja yang lebih giat. Untuk itu, aparatur di Kota Medan harus dapat satu hati dengan Wali Kota Medan dalam bekerja.
“Kepala Dinas, Camat juga harus bisa sepaham dengan Wali Kota yang penting pembangunan harus berkelanjutan,” ungkapnya.

Untuk peningkatan tata kota, sebutnya banyak hal yang masih harus dilakukan Pemko Medan, mulai dari penataan pedagang kaki lima, kebersihan dan lainnya.
“Warga juga harus mendukung. Kita bisa lihat seperti di Surabaya, di depan kantor Pemkonya ada Taman Surya yang kalau malam hari bisa dijadikan lokasi pesta rakyat. Pedagang kaki lima bisa berjualan di sana dan pagi harinya bersih kembali.

Medan juga bisa menata Jalan Pulau Pinang ataupun Jalan Bukit Barisan sebagai lokasi pesta rakyat setiap hari, di mana PKL bisa berjualan di sana dan malamhari lokasi itu bersih kembali. Untuk menata PKL tentunya mereka harus diberikan wadah dulu barulah bisa membuat aturannya seperti apa,” paparnya.(adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/