25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Sarana Syiar Islam

Wali Kota Buka MTQN ke-45 Tingkat Kota Medan Tahun 2012

Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) merupakan upaya mendalami arti, makna, kandungan dan keindahan Al Quran sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.  Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi sarana syiar agama Islam.

Pelaksanaan MTQN ke-45 tingkat Kota Medan tahun 2012 digelar di Jalan Amal, Lingkungan III, Kelurahan Sunggal, Medan Sunggal dibuka oleh Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Senin (5/3) malam.

Menurut Rahudman, umat Islam diwajibkan membaca Al Quran dengan tekun, mempelajari  dan mengamalkan di tengah-tengah arus perubahan sosial dan budaya dewasa ini.

Dalam kegiatan yang diikuti 587 peserta, Rahudman mengungkapkan satu visi pembangunan Kota Medan adalah menjadikan Kota Medan sebagai kota religius, mewujudkan harmonisasi sosial yang sejuk,  menumbuh kembangkan kegiatan-kegiatan keagamaan  secara serasi, selaras dan seimbang  dengan pembangunan  fisik lainnya. Karenanya, MTQ memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat luas dalam rangka pembangunan karakter masyarakat  kota yang religius.

“Saya berkeyakinan melalui pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai universal Al Quran. Umat Islam dapat memberikan kontribusi  besar dalam membangun Kota Medan menuju kota metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera. Ajaran Al Quran menolak kebencian dan fitnah, Al Quran menganjurkan agar menjaga persatuan, kebersamaan dan ukhuwah,” katanya.

Melalui kebersamaan itu, Rahudman mengajak semuanya untuk mengedepankan rasa persaudaraan dan menjauhi kekerasan. Sehingga bisa membangun dengan sikap toleransi yang kokoh, solidaritas dan kebersamaan di antara umat beragama.

“Kepada peserta MTQ, saya mengingatkan untuk tidak semata mengejar menjadi yang terbaik, tapi harus terus menerus meningkatkan kualitas hasil yang diperlombakan. Dengan motivasi yang tinggi, Qori dan Qoriah yang mengikuti  MTQ dapat menjaga kesehatannya, sebab stamina yang prima serta konsentrasi penuh akan mempengaruhi dalam mengikuti MTQ ini,” ingatkannya.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia MTQN ke-45 Kota Medan, Musaddat mengatakan, kegiatan hari pertama pelaksanaan MTQN ke-45 tingkat Kota Medan, Selasa (6/3) memperlombakan  kelompok anak-anak putra dan putri yang berasal dari 21 kecamatan. Perlombaan untuk kelompok anak-anak dimulai dari pukul 08.00 WIB.

“Musabaqah  yang ditampilkan yakni Musabaqah Haplah Al Quran (MHQ) 10 juz,  MHQ 1 juz, Tillawa, Tafsir bahasa Arab, Tirtilul Quran, Musabaqah Fahmil Quran (MFQ), dan Musabaqah Syaril Quran (MSQ),” katanya.

Dalam perlombaan ini, paparnya masing-masing kecamatan mengirimkan peserta terbaiknya yang merupakan juara MTQ tingkat kecamatan. Untuk perlombaan dimulai pagi hingga petang. Sementara itu, peserta yang baru tampil berasal dari Kecamatan Medan Johor, Medang Sunggal, Medan Denai dan  Medan Tuntungan. Sedangkan peserta dari kecamatan lainnya akan tampil pada hari berikutnya. Untuk petang sampai malam hari, musabaqah yang ditampilkan untuk kelompok remaja dan dewasa.

Dalam perlombaan hari pertama ini, selain digelar di arena utama MTQ, pihak panitia mempergunakan beberapa tempat di luar arena utama MTQ seperti  Masjid Isti’adah Jalan Amal, tak jauh dari arena utama MTQ. Kemudian, Aula 2 dan Kelas A Balai Diklat Keagamaan Medan.

Pengamatan sejak pagi dan petang, pengunjung tak pernah putus mengunjungi arena utama MTQ. Selain ingin menyaksikan jalannya perlombaan, mereka juga  mengunjungi stand-stand untuk melihat aneka produk maupun kerajinan tangan yang dipamerkan. Sebab, masing-masing stand yang berasal dari 21 kecamatan, PKK maupun Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) itu memajangkan  produk terbaiknya.

Seluruh penjaga stand umumnya terlihat begitu familiar menyapa para pengunjung setiap memasuki stand. Dengan ramah mereka menjelaskan produk-produk yang dipamerkan sekalipun pengunjung  tidak jadi membeli. Di samping itu mereka juga dengan senang hati memberikan semua informasi yang dibutuhkan pengunjung terkait dengan produk yang dipamerkan maupun menyangkut pelaksanaan MTQ.

Seperti di stand Kecamatan Medan Marelan, penjaga stand siap melayani pengunjung  yang ingin mengetahui lebih rinci  mengenai produk aneka makanan dan minuman hasil olahan home industry seperti keripik pisang maupun  keripik ubi yang bahan baku utamanya  murni hasil kebun sediri, begitu juga hasil kerajinan tangan.

Sementara itu, berdasarkan jadwal yang diperoleh dari pihak panitia. Musabaqah yang akan ditampilkan pada hari kedua, Rabu (7/3), merupakan lanjutan kelompok anak  yang diperlombakan pada hari pertama seperti MHQ 10 juz,  MHQ 1 juz, Tillawa, Tafsir bahasa Arab, Tirtilul Quran, MFQ dan  Musabaqah MSQ. Perlombaan dimulai pukul 08.00 sampai 16.15 WIB. Setelah itu dilanjutkan dengan kelompok remaja dan dewasa yang dimulai pukul 18.00 sampai 23.30 WIB memperlombakan MSQ. (adl)

Tingkatkan Keimanan

Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Drs Musaddat Nasution selaku ketua umum panitia pelaksanaan MTQN ke-45 dalam laporannya menjelaskan maksud digelarnya kegiatan dalam rangka mengembangkan kemampuan baca Al Quran dengan baik dan benar. Kemudian, memahami dan mengamalkan makna yang terkandung dalam Al Quran serta membentuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntunan Al Quran.

“Tujuan dilaksanakannnya MTQ untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada  Allah SWT  dengan merealisasikan ajaran agama dalam masyarakat sesuai dengan tuntunan Al Quran,” ucapnya.

Dia menjelaskan, MTQ tahun ini akan dimusabaqah 8 cabang yakni Mujawwad, Hifzil Quran, Fahmil Quran, Syahril Quran, Khattil Quran, Tartilul Quran, Tafsirul Quran untuk  bahasa Indonesia dan Inggris dan Musabaqah Nakalah Ilmiah Al wuran  (M2IQ). Dalam kegiatan tersebut ada 587 peserta yang ikut dalam MTQN Kota Medan tahun ini.

Mantan Kasat Pol PP Kota Medan ini menyebutkan, acara MTQN diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Al-Ustaz Jakfar Hasibuan sebagai Qori Internasional yang meraih sukses sebagai juara pertama pada MTQ Internasional di Iran tahun 2012.
Kemudian, paparnya MTQN ini dilaksanakan mulai tanggal 5 hingga 12 Maret 2012. Sedangkan, Selasa 6 Maret 2012 merupakan hari pertama dan para peserta mulai ber-musabaqah sesuai dengan tingkat dan golongan masing-masing.

“Semoga nilai-nilai dari isi kandungan Al Quran akan senantiasa melekat dalam kehidupan umat melalui semangat MTQ tahun ini,” jelasnya. (adl)

Wujud Pembinaan

Sekda Kota Medan, Ir Syaiful Bahri selaku Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Medan  menyatakan dukungan atas digelarnya MTQN ke-45 Tingkat Kota Medan. Hal itu sesuai dengan tujuan dibentuknya LPTQ yakni  membina, membimbing dan meningkatkan Tilawatil Quran. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman ajaran Al Quran.

Pembukaan MTQ ke 45 tingkat Kota Medan sangat meriah bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, walaupun pada acara pembukaan MTQ tersebut Kota Medan diguyur hujan, namun masyarakat tetap antusias untuk menghadirinya.

Syaiful menyebutkan, seperti sambutan Wali Kota Medan dan arahannya menyampaikan harapan bahwa melalui MTQ ini akan mampu membentuk karakter ummat menuju arah yang lebih baik  melalui pedoman dan penghayatan nilai-nilai isi kandungan Al Quran, terutama dalam kaitan pembangunan Kota Medan.

“Wali Kota Medan berharap MTQ ini akan mendapatkan Qori-Qoriah yang potensial sebagai duta kota Medan mengikuti MTQ tingkat Propinsi Sumatera Utara yang akan dilaksanakan di Kabupaten Serdang Bedagai,” sebutnya.(adl)

Suasana Pembauran

Lurah Rengas Pulau, Ahmad SP mengatakan kalau ada suasana berbeda pada pawai Ta’aruf MTQN ke-45 Kota Medan, Senin (5/3). Puluhan etnis Tionghoa ikut berbaur memeriahkan acara keagamaan umat Muslim tersebut.  “Hal itu membuat Wali Kota Medan Rahudman Harahap spontan melontarkan pujian,” katanya.

Dia mengatakan, warga Tionghoa ini berasal dari Lingkungan 22 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan dipimpin A Hoei selaku Keplingnya. A Hoei mengaku, keikutsertaan mereka untuk menunjukkan sikap toleransi umat beragama di Medan yang dihuni multi etnis.
“Ada 30 orang warga etnis Tionghoa yang diturunkan, semata untuk memberikan dukungan kesuksesan penyelenggaraan MTQ yang merupakan event nasional. Meski berbeda-beda suku dan agamanya, tapi harus hidup dalam kerukunan,” cetusnya.

Ahmad menjelaskan, penampilan etnis ini sangat penting untuk menunjukkan Medan sebagai kota multikulturisme. “Ini merupakan contoh model kerukunan hidup antar etnis maupun umat beragama sekaligus menunjukkan Medan sebagai miniaturnya Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, masing-masing pawai kecamatan menampilkan berbagai budaya etnis, atraksi marching band, dan pencak silat. Seperti Medan Tuntungan, Medan Marelan dan Medan Denai menampilkan kesenian Jawa Reog Ponorogo. Medan Kota dan Medan Petisah menampilkan kesenian Barongsai, sedangkan Medan Sunggal sebagai tuan rumah menampilkan kesenian Kuda Lumping. (adl)

Wali Kota Buka MTQN ke-45 Tingkat Kota Medan Tahun 2012

Penyelenggaraan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) merupakan upaya mendalami arti, makna, kandungan dan keindahan Al Quran sekaligus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.  Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi sarana syiar agama Islam.

Pelaksanaan MTQN ke-45 tingkat Kota Medan tahun 2012 digelar di Jalan Amal, Lingkungan III, Kelurahan Sunggal, Medan Sunggal dibuka oleh Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Senin (5/3) malam.

Menurut Rahudman, umat Islam diwajibkan membaca Al Quran dengan tekun, mempelajari  dan mengamalkan di tengah-tengah arus perubahan sosial dan budaya dewasa ini.

Dalam kegiatan yang diikuti 587 peserta, Rahudman mengungkapkan satu visi pembangunan Kota Medan adalah menjadikan Kota Medan sebagai kota religius, mewujudkan harmonisasi sosial yang sejuk,  menumbuh kembangkan kegiatan-kegiatan keagamaan  secara serasi, selaras dan seimbang  dengan pembangunan  fisik lainnya. Karenanya, MTQ memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat luas dalam rangka pembangunan karakter masyarakat  kota yang religius.

“Saya berkeyakinan melalui pemahaman yang utuh terhadap nilai-nilai universal Al Quran. Umat Islam dapat memberikan kontribusi  besar dalam membangun Kota Medan menuju kota metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera. Ajaran Al Quran menolak kebencian dan fitnah, Al Quran menganjurkan agar menjaga persatuan, kebersamaan dan ukhuwah,” katanya.

Melalui kebersamaan itu, Rahudman mengajak semuanya untuk mengedepankan rasa persaudaraan dan menjauhi kekerasan. Sehingga bisa membangun dengan sikap toleransi yang kokoh, solidaritas dan kebersamaan di antara umat beragama.

“Kepada peserta MTQ, saya mengingatkan untuk tidak semata mengejar menjadi yang terbaik, tapi harus terus menerus meningkatkan kualitas hasil yang diperlombakan. Dengan motivasi yang tinggi, Qori dan Qoriah yang mengikuti  MTQ dapat menjaga kesehatannya, sebab stamina yang prima serta konsentrasi penuh akan mempengaruhi dalam mengikuti MTQ ini,” ingatkannya.

Sementara itu, Ketua Umum Panitia MTQN ke-45 Kota Medan, Musaddat mengatakan, kegiatan hari pertama pelaksanaan MTQN ke-45 tingkat Kota Medan, Selasa (6/3) memperlombakan  kelompok anak-anak putra dan putri yang berasal dari 21 kecamatan. Perlombaan untuk kelompok anak-anak dimulai dari pukul 08.00 WIB.

“Musabaqah  yang ditampilkan yakni Musabaqah Haplah Al Quran (MHQ) 10 juz,  MHQ 1 juz, Tillawa, Tafsir bahasa Arab, Tirtilul Quran, Musabaqah Fahmil Quran (MFQ), dan Musabaqah Syaril Quran (MSQ),” katanya.

Dalam perlombaan ini, paparnya masing-masing kecamatan mengirimkan peserta terbaiknya yang merupakan juara MTQ tingkat kecamatan. Untuk perlombaan dimulai pagi hingga petang. Sementara itu, peserta yang baru tampil berasal dari Kecamatan Medan Johor, Medang Sunggal, Medan Denai dan  Medan Tuntungan. Sedangkan peserta dari kecamatan lainnya akan tampil pada hari berikutnya. Untuk petang sampai malam hari, musabaqah yang ditampilkan untuk kelompok remaja dan dewasa.

Dalam perlombaan hari pertama ini, selain digelar di arena utama MTQ, pihak panitia mempergunakan beberapa tempat di luar arena utama MTQ seperti  Masjid Isti’adah Jalan Amal, tak jauh dari arena utama MTQ. Kemudian, Aula 2 dan Kelas A Balai Diklat Keagamaan Medan.

Pengamatan sejak pagi dan petang, pengunjung tak pernah putus mengunjungi arena utama MTQ. Selain ingin menyaksikan jalannya perlombaan, mereka juga  mengunjungi stand-stand untuk melihat aneka produk maupun kerajinan tangan yang dipamerkan. Sebab, masing-masing stand yang berasal dari 21 kecamatan, PKK maupun Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) itu memajangkan  produk terbaiknya.

Seluruh penjaga stand umumnya terlihat begitu familiar menyapa para pengunjung setiap memasuki stand. Dengan ramah mereka menjelaskan produk-produk yang dipamerkan sekalipun pengunjung  tidak jadi membeli. Di samping itu mereka juga dengan senang hati memberikan semua informasi yang dibutuhkan pengunjung terkait dengan produk yang dipamerkan maupun menyangkut pelaksanaan MTQ.

Seperti di stand Kecamatan Medan Marelan, penjaga stand siap melayani pengunjung  yang ingin mengetahui lebih rinci  mengenai produk aneka makanan dan minuman hasil olahan home industry seperti keripik pisang maupun  keripik ubi yang bahan baku utamanya  murni hasil kebun sediri, begitu juga hasil kerajinan tangan.

Sementara itu, berdasarkan jadwal yang diperoleh dari pihak panitia. Musabaqah yang akan ditampilkan pada hari kedua, Rabu (7/3), merupakan lanjutan kelompok anak  yang diperlombakan pada hari pertama seperti MHQ 10 juz,  MHQ 1 juz, Tillawa, Tafsir bahasa Arab, Tirtilul Quran, MFQ dan  Musabaqah MSQ. Perlombaan dimulai pukul 08.00 sampai 16.15 WIB. Setelah itu dilanjutkan dengan kelompok remaja dan dewasa yang dimulai pukul 18.00 sampai 23.30 WIB memperlombakan MSQ. (adl)

Tingkatkan Keimanan

Asisten Kesejahteraan Masyarakat (Askesmas) Drs Musaddat Nasution selaku ketua umum panitia pelaksanaan MTQN ke-45 dalam laporannya menjelaskan maksud digelarnya kegiatan dalam rangka mengembangkan kemampuan baca Al Quran dengan baik dan benar. Kemudian, memahami dan mengamalkan makna yang terkandung dalam Al Quran serta membentuk sikap dan prilaku yang sesuai dengan tuntunan Al Quran.

“Tujuan dilaksanakannnya MTQ untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada  Allah SWT  dengan merealisasikan ajaran agama dalam masyarakat sesuai dengan tuntunan Al Quran,” ucapnya.

Dia menjelaskan, MTQ tahun ini akan dimusabaqah 8 cabang yakni Mujawwad, Hifzil Quran, Fahmil Quran, Syahril Quran, Khattil Quran, Tartilul Quran, Tafsirul Quran untuk  bahasa Indonesia dan Inggris dan Musabaqah Nakalah Ilmiah Al wuran  (M2IQ). Dalam kegiatan tersebut ada 587 peserta yang ikut dalam MTQN Kota Medan tahun ini.

Mantan Kasat Pol PP Kota Medan ini menyebutkan, acara MTQN diawali dengan pembacaan ayat-ayat suci Al Quran oleh Al-Ustaz Jakfar Hasibuan sebagai Qori Internasional yang meraih sukses sebagai juara pertama pada MTQ Internasional di Iran tahun 2012.
Kemudian, paparnya MTQN ini dilaksanakan mulai tanggal 5 hingga 12 Maret 2012. Sedangkan, Selasa 6 Maret 2012 merupakan hari pertama dan para peserta mulai ber-musabaqah sesuai dengan tingkat dan golongan masing-masing.

“Semoga nilai-nilai dari isi kandungan Al Quran akan senantiasa melekat dalam kehidupan umat melalui semangat MTQ tahun ini,” jelasnya. (adl)

Wujud Pembinaan

Sekda Kota Medan, Ir Syaiful Bahri selaku Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kota Medan  menyatakan dukungan atas digelarnya MTQN ke-45 Tingkat Kota Medan. Hal itu sesuai dengan tujuan dibentuknya LPTQ yakni  membina, membimbing dan meningkatkan Tilawatil Quran. Selain itu untuk meningkatkan pemahaman ajaran Al Quran.

Pembukaan MTQ ke 45 tingkat Kota Medan sangat meriah bila dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, walaupun pada acara pembukaan MTQ tersebut Kota Medan diguyur hujan, namun masyarakat tetap antusias untuk menghadirinya.

Syaiful menyebutkan, seperti sambutan Wali Kota Medan dan arahannya menyampaikan harapan bahwa melalui MTQ ini akan mampu membentuk karakter ummat menuju arah yang lebih baik  melalui pedoman dan penghayatan nilai-nilai isi kandungan Al Quran, terutama dalam kaitan pembangunan Kota Medan.

“Wali Kota Medan berharap MTQ ini akan mendapatkan Qori-Qoriah yang potensial sebagai duta kota Medan mengikuti MTQ tingkat Propinsi Sumatera Utara yang akan dilaksanakan di Kabupaten Serdang Bedagai,” sebutnya.(adl)

Suasana Pembauran

Lurah Rengas Pulau, Ahmad SP mengatakan kalau ada suasana berbeda pada pawai Ta’aruf MTQN ke-45 Kota Medan, Senin (5/3). Puluhan etnis Tionghoa ikut berbaur memeriahkan acara keagamaan umat Muslim tersebut.  “Hal itu membuat Wali Kota Medan Rahudman Harahap spontan melontarkan pujian,” katanya.

Dia mengatakan, warga Tionghoa ini berasal dari Lingkungan 22 Kelurahan Rengas Pulau Kecamatan Medan Marelan dipimpin A Hoei selaku Keplingnya. A Hoei mengaku, keikutsertaan mereka untuk menunjukkan sikap toleransi umat beragama di Medan yang dihuni multi etnis.
“Ada 30 orang warga etnis Tionghoa yang diturunkan, semata untuk memberikan dukungan kesuksesan penyelenggaraan MTQ yang merupakan event nasional. Meski berbeda-beda suku dan agamanya, tapi harus hidup dalam kerukunan,” cetusnya.

Ahmad menjelaskan, penampilan etnis ini sangat penting untuk menunjukkan Medan sebagai kota multikulturisme. “Ini merupakan contoh model kerukunan hidup antar etnis maupun umat beragama sekaligus menunjukkan Medan sebagai miniaturnya Indonesia,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan, masing-masing pawai kecamatan menampilkan berbagai budaya etnis, atraksi marching band, dan pencak silat. Seperti Medan Tuntungan, Medan Marelan dan Medan Denai menampilkan kesenian Jawa Reog Ponorogo. Medan Kota dan Medan Petisah menampilkan kesenian Barongsai, sedangkan Medan Sunggal sebagai tuan rumah menampilkan kesenian Kuda Lumping. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/