Pendidikan memiliki arti penting bagi seorang Gatot Pujo Nugroho. Sebagai seseorang yang pernah mencurahkan waktu sebagai pendidik, Gatot yakin masa depan bangsa ini sangat bergantung pada penyelenggaraan pendidikan.
MEDAN- Tak menunggu lama setelah dilantik sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Utara, Gatot kemudian banyak menyoroti dan menelurkan berbagai kebijakan untuk memajukan dunia pendidikan Sumatera Utara.
Dalam berbagai kesempatan pertemuan dengan masyarakat, Gatot layaknya motivator selalu mengingatkan orang tua dan guru agar terus mengembangkan potensi anak. Terlebih lagi di hadapan anak-anak, dalam setiap kesempatan pertemuan Gatot selalu mengajak mereka agar tak takut menggantungkan cita-cita setinggi langit dan tak surut semangat untuk terus belajar.
Saat mengunjungi Pesantren Raudlatul Uluum Aek Nabara, Labuhan Batu, 22 September silam, Gatot menegaskan baginya kemajuan dunia pendidikan tak bisa ditawar-tawar sebagai cara memajukan Sumatera Utara.
“ Pendidikan yang baik dan benar prosesnya, akan membuat Sumatera Utara maju. Tak cuma sejahtera di dunia, tapi juga selamat di akhirat. Karena pendidikan yang baik juga membekali peserta didik dengan keimanan,” tegas Gatot.
Sebagai orang yang pernah mencurahkan waktunya untuk mendidik, tidak heran jika Gatot memiliki idealisme dan kepedulian besar memajukan dunia pendidikan di Sumut. Berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah pada masa kepemimpinan Gatot mendorong perbaikan kualitas pendidikan.
Semakin membaiknya kualitas pendidikan di Sumatera Utara jelas terlihat dari berbagai indikator diantaranya Indeks Pembangunan Manusia Sumut yang terus meningkat dari 73,8 pada tahun 2009, meningkat menjadi 74,19 pada tahun 2010 dan meningkat menjadi 75,21 pada tahun 2011.
“Angka IPM Sumut yang berada di atas rata-rata nasional merupakan indikator tingkat pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat di suatu wilayah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Utara Drs Syaiful Syafri.
Gambaran kualitas manusia di Sumut tersebut dapat direfleksikan dari semakin sedikitnya penyandang buta aksara yaitu 0,28 % atau 213.138 jiwa dari 12.975.506 jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas pada tahun 2009 mengalami penurunan signifikan menjadi 0,09% atau 170.000 jiwa dari 13.1000.000 jumlah penduduk 15 tahun ke atas pada tahun 2012.
Juga Angka Partisipasi Kasar pada tahun 2011 yang sudah mencapai 110,54 SD/MI, 99,25 SMP/MTS dan 83,76 SMA/MA/SMK. Nilai APK ini menunjukkan persentase pelajar tingkat sekolah tertentu dibandingkan dengan jumlah anak pada kisaran usia tingkat sekolah tersebut. Sumut berada di atas nasional dengan nilai APK SD 95,00, SMP/MTS 98,11 dab SMA/MA/MTS 69,90.
Meningkatnya kualitas pendidikan juga tergambar dari berbagai prestasi yang diraih, diantaranya Sumut menduduki peringkat 3 nasional untuk tingkat SMA, peringkat 1 untuk tingkat SMK dan ranking 2 nasional untuk nilai UAN SMP. Nilai UN rata-rata siswa SD/SLB di Sumut pada tahun 2010 hanya 6,3, pada tahun 2011 menjadi 7,6 dan tahun 2012 menjadi 8,3.
Prestasi anak-anak di Sumut juga semakin meningkat baik dalam lomba-lomba yang diselenggarakan di dalam negeri maupun luar negeri. Sumut misalnya langganan menyabet penghargaan terbaik pada Lomba Penelitian Belia tingkat dunia di Moskow, Belanda dan Cina pada tahun 2010, 2011 dan 2012. Untuk lomba Matematika pada tahun 2010 berhasil menyabet medali emas kategori indvidu dan grup di India, medali perak pada kejuaraan di Filipina tahun 2011 dan Juara Pertama pada kontes di Rumania tahun 2012. (*)