Wali Kota Tinjau Pasar Marelan
Dalam waktu dekat Pasar Tradisional Marelan akan berubah dibangun menjadi Pasar Induk Mini Marelan. Diharapkan pasar tersebut mampu menampung seluruh aktivitas perekonomian masyarakat.Menjadi sentra penampungan sayur-mayur dari seluruh pelosok di kawasan Medan bagian utara. Demikian diungkapkan Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM, usai meninjau Pasar Marelan, Selasa (8/1).
Saat melakukan peninjauan wali kota didampingi Ketua Dewan Kota, Drs Afifuddin Lubis, Kadis Tata Ruang dan Tata Bangunan (TRTB) Kota Medan, Ir Syampurno Pohan, Dirut PD Pasar Beni Sihotang, Kabag Umum. M Husni SE, Kasatpol PP, M Sofian, Kadis Kependudukan dan Catatan Sipil, Muslim Harahap, Kabag Aset dan Perlengkapan, DI Dongoran dan Kabag Humasy, Budi Kariono SSTP MAP.
Tanpa memedulikan semrawutnya pasar, dia terlihat melompat kecil menghindar dari becek menelusuri gang-gang sempit. Sesekali-kali bersenggolan dengan ramainya ibu rumah tangga yang sedang berbelanja.
Melihat kedatangan wali kota Medan, pedagang langsung rebutan bersalaman dan minta foto bersama. ” Pak, kapan dibangun pasarnya, supaya enggak becek lagi,” panggil seorang pedagang.
Rahudman, langsung tersenyum mendengar pertanyaan pedagang itu. ”Itulah tujuan saya kemari pagi ini. Kita lihat kondisi pasar dulu, lalu menetapkan lokasi yang akan menjadi tempat penampungan sementara. Dengan demikian pembangunan tidak mengganggu aktivitas pedagang berjualan,” jawabnya.
Dari hasil penelusuran Pasar Marelan yang terlihat kumuh dan sempit itu. Wali Kota menegaskan, pasar milik swasta ini harus secepatnya dibangun menjadi pasar tradisonal modern. “Berdasarkan hasil laporan, 90 persen pasar ini sudah dibebaskan dan telah dibayar sesuai dengan penilaian tim apresial,” jelas Rahudman.
Menurut dia, dana untuk pembangunan pasar ini sudah ada. Pihak ketiga saat ini sedang mempersiapkan tempat penampungan sementara di Jalan M Basir yang lokasinya berdekatan dengan Pasar Marelan. ”Setelah pedagang pindah ke tempat penampungan sementara, barulah pembangunan dimulai,” katanya.
Menurut data, pasar induk akan diperuntukan bagi pedagang kaki lima (PKL) sayur mayur yang sering berdagang di Jalan Kapten Rahmad Buddin depan Lapangan Rengas Pulau Marelan.
Selama ini, keberadaan pedagang sayur itu mengganggu arus lalu lintas di jalan lintas masuk dari Simpang Pasar Lima Marelan. Pedagang yang biasanya tumpah di pinggir jalan, akan direlokasi ke Pasar Induk ini. Sekaligus, Pasar Tradisional Marelan di simpang Pasar Lima Marelan juga akan direlokasi ke pasar induk.
Jadi, pasar induk akan diperuntukan bagi petani sayur yang mau menjualkan hasil pertaniannya dan pasar tradisional.
Diharapkan, setelah adanya pasar induk tersebut tingkat kemacetan di persimpangan Pasar lima, Jalan Marelan Raya, Medan Marelan dapat diatasi. “Jadi, tidak ada lagi transaksi petani sayur di pinggir jalan,” jelas Rahudman. (dya)