30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Pedagang Buku Tak Hiraukan Teguran Pemko Medan

Para pedagang buku yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM)kembali menegaskan tidak akan menuruti permintaan Pemko Medan untuk pindah ke Jalan Pegadaian, karena tuntutan mereka belum dipenuhi. Sebab itu juga, surat teguran pertama yang dikirimkan Pemko Medan tidak akan diindahkan.

PEDAGANG BUKU: Beberapa remaja wanita melintas  depan kios buku Lapangan Merdeka Medan.//file/sumut pos
PEDAGANG BUKU: Beberapa remaja wanita melintas di depan kios buku Lapangan Merdeka Medan.//file/sumut pos

“Ya, Pemko Medan sudah mengirimkan surat teguran kepada kita untuk segera pindah ke Jalan Pegadaian. Saya tegaskan sekali lagi, kita tidak akan pindah sebelum tuntutan kami dipenuhi,” ujar Ketua Harian ASPEBLAM, Donald Sitorus kepada Sumut Pos, Minggu (9/6).

Dijelaskannya, dalam surat itu, Pemko Medan meminta agar pedagang buku pindah dengan sendiri ke Jalan Pegadaian, sesuai dengan kesepakatan. “Kesepakatan yang mana? Toh, Pemko Medan belum memenuhi kesepakatan yang sudah kita buat. Enteng saja mereka menyebutkan sesuai kesepakatan,” tegas Donald.

Sebelumnya, Pemko Medan sudah pernah berjanji apa yang ada di Lapangan Merdeka akan didapatkan di Jalan Pegadaian. Tapi, pedagang mengklaim janji itu tidak pernah ditepati. “Kios disana belum sesuai dengan di Lapangan Merdeka ini. Selain itu, fasulitas pendukung seperti toilet dan mushola tidak memadai. Belakangan ini, Pemko Medan malah berniat mengambil beberapa kios di Jalan Pegadaian. Ini kan tidak sesuai dengan perjanjian awal.” Paparnya.

Begitu juga dengan soal sewa. Pedagang pengaku keberatan bila dibebankan sewa tanah sebesar Rp 800 ribu pertahun. Kondisi ini tidak sesuai, karena di Lapangan Merdeka mereka tidak membayar sewa, kecuali uang sampah dan listrik. “Kita juga takut kalau suatu saat akan digusur lagi, karena lahan itu bukan milik Pemko Medan, tapi milik Kereta Api. Kalai nanti Kereta Api butuh, maka pedagang akan digusur. Terlebih, akan dibangun jalan layang kereta api, maka kios itu akan kena,” tandasnya.

Donald menambahkan, pedagang bukan menghalang-halangi pembangunan lapangan parkir untuk menunjang fasilitas Bandara Kuala Namu itu. Namun, mereka bertahan sebab semua pihak termasuk Pemko Medan telah ingkar janji. “Kita mendukung bang. Karena itu juga kita melakukan pencabutan nomor kemarin. Tapi, kalau kita ditokohi, kita juga akan melawan,” tegasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi mengharapkan agar pedagang pindah terlebih dahulu ke Jalan Pegadaian. Setelah pedagang pindah, maka Pemko Medan akan memperbaiki fasilitas yang dibutuhkan pedagang. “Kita berharap agar pedagang pindah dulu, baru nanti kita melengkapi fasilitas yang mereka butuhkan,” ucapnya.

Begitu juga soal status lahan itu, Pemko Medan diungkapkan akan memperjuangkan ke PT Kereta Api Indonesia agar pedagang itu tidak akan digusur lagi. “Kita menyurati Kereta Api agar tanah itu tidak akan dimanfaatkan lagi kecuali kepada para pedagang buku. Tapi, pedagang harus tempati dulu kios itu,” sebutnya. (mag-7)

Para pedagang buku yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Buku Lapangan Merdeka (ASPEBLAM)kembali menegaskan tidak akan menuruti permintaan Pemko Medan untuk pindah ke Jalan Pegadaian, karena tuntutan mereka belum dipenuhi. Sebab itu juga, surat teguran pertama yang dikirimkan Pemko Medan tidak akan diindahkan.

PEDAGANG BUKU: Beberapa remaja wanita melintas  depan kios buku Lapangan Merdeka Medan.//file/sumut pos
PEDAGANG BUKU: Beberapa remaja wanita melintas di depan kios buku Lapangan Merdeka Medan.//file/sumut pos

“Ya, Pemko Medan sudah mengirimkan surat teguran kepada kita untuk segera pindah ke Jalan Pegadaian. Saya tegaskan sekali lagi, kita tidak akan pindah sebelum tuntutan kami dipenuhi,” ujar Ketua Harian ASPEBLAM, Donald Sitorus kepada Sumut Pos, Minggu (9/6).

Dijelaskannya, dalam surat itu, Pemko Medan meminta agar pedagang buku pindah dengan sendiri ke Jalan Pegadaian, sesuai dengan kesepakatan. “Kesepakatan yang mana? Toh, Pemko Medan belum memenuhi kesepakatan yang sudah kita buat. Enteng saja mereka menyebutkan sesuai kesepakatan,” tegas Donald.

Sebelumnya, Pemko Medan sudah pernah berjanji apa yang ada di Lapangan Merdeka akan didapatkan di Jalan Pegadaian. Tapi, pedagang mengklaim janji itu tidak pernah ditepati. “Kios disana belum sesuai dengan di Lapangan Merdeka ini. Selain itu, fasulitas pendukung seperti toilet dan mushola tidak memadai. Belakangan ini, Pemko Medan malah berniat mengambil beberapa kios di Jalan Pegadaian. Ini kan tidak sesuai dengan perjanjian awal.” Paparnya.

Begitu juga dengan soal sewa. Pedagang pengaku keberatan bila dibebankan sewa tanah sebesar Rp 800 ribu pertahun. Kondisi ini tidak sesuai, karena di Lapangan Merdeka mereka tidak membayar sewa, kecuali uang sampah dan listrik. “Kita juga takut kalau suatu saat akan digusur lagi, karena lahan itu bukan milik Pemko Medan, tapi milik Kereta Api. Kalai nanti Kereta Api butuh, maka pedagang akan digusur. Terlebih, akan dibangun jalan layang kereta api, maka kios itu akan kena,” tandasnya.

Donald menambahkan, pedagang bukan menghalang-halangi pembangunan lapangan parkir untuk menunjang fasilitas Bandara Kuala Namu itu. Namun, mereka bertahan sebab semua pihak termasuk Pemko Medan telah ingkar janji. “Kita mendukung bang. Karena itu juga kita melakukan pencabutan nomor kemarin. Tapi, kalau kita ditokohi, kita juga akan melawan,” tegasnya.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi mengharapkan agar pedagang pindah terlebih dahulu ke Jalan Pegadaian. Setelah pedagang pindah, maka Pemko Medan akan memperbaiki fasilitas yang dibutuhkan pedagang. “Kita berharap agar pedagang pindah dulu, baru nanti kita melengkapi fasilitas yang mereka butuhkan,” ucapnya.

Begitu juga soal status lahan itu, Pemko Medan diungkapkan akan memperjuangkan ke PT Kereta Api Indonesia agar pedagang itu tidak akan digusur lagi. “Kita menyurati Kereta Api agar tanah itu tidak akan dimanfaatkan lagi kecuali kepada para pedagang buku. Tapi, pedagang harus tempati dulu kios itu,” sebutnya. (mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/