32 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pimpinan SKPD Di-Warning

Wali Kota Buka Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Program SKPD Triwulan II  

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM memberi warning kepada pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pasalnya, pimpinan SKPD belum bekerja maksimal dalam melaksanakan program kerja Triwulan II Tahun Anggaran 2012.

DISKUSI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM (kanan) berdiskusi dengan para Asisten dan Staf Ahli Pemko Medan dalam rapat evaluasi capaian kinerja program SKPD Triwulan II Tahun Anggaran 2012 di Grand Aston City Hall Medan, Rabu (11/7).//redianto/sumut pos
DISKUSI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM (kanan) berdiskusi dengan para Asisten dan Staf Ahli Pemko Medan dalam rapat evaluasi capaian kinerja program SKPD Triwulan II Tahun Anggaran 2012 di Grand Aston City Hall Medan, Rabu (11/7).//redianto/sumut pos

Pemberian warning keras itu diberikan Wali Kota Medan dalam rapat Evaluasi Capaian Kinerja Program/Kegiatan SKPD Triwulan II Tahun Anggaran 2012 di Hotel Grand Aston, Rabu (11/7).

“Setiap  pimpinan SKPD harus membuat pekerjaan, pikirkan dan renungkan dengan baik. Anda saya berikan mandat menjalankan tugas dengan keikhlasan dan penuh tanggung jawab. Saya perlu bukti kepribadian anda menjalankan tugas ini. Untuk itu,  siapa pun yang menjadi benalu, harus diikhlaskan tidak bersama-sama lagi. Saya tidak mau main perasaan lagi,” kata Rahudman.

Dia menyebutkan, satu persatu SKPD harus dievaluasi dengan baik, mulai dari pimpinan sampai dengan staf. Tidak hanya kinerja, tapi juga sikap dan kepribadian dalam menjalankan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya, Wali Kota Medan mengaku tidak mau main-main lagi, pasalnya kinerja program yang dilakukan saat ini telah memasuki triwulan kedua. Karena itu, rapat evaluasi ini sangat penting sekali. Karena pentingya arti rapat ini, makanya Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi dan Sekda Ir Syaiful Bahri harus berada di ruangan sebelum rapat evaluasi berakhir.

Pada kesempatan itu, Rahudman mengkritisi kinerja kepala Dinas Bina Marga Kota Medan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kondisi jalan belakangan ini mulai tidak terkendali. Artinya, jalan belubang mulai ditemui di sejumlah ruas jalan di Kota Medan.

Kemudian, paparnya perawatan drainase hasilnya masih jauh dari yang diharapkan, pasalnya pengerjaanya terkesan tidak terprogram dan asal jadi. Sebagai contoh pengorekan parit, lumpur dibiarkan menumpuk di atas trotoar, padahal trotoar baru selesai diperbaiki.

Lebih lanjut, Rahudman menyoroti persoalan banjir yang acapkali terjadi di tiga kelurahan di Kecamatan Medan Tembung, terutama kawasan Jalan Letda Sujono. “Saya beri kesempatan dua Minggu kepada Kadis Bina Marga untuk bisa mengatasi persoalan banjir di tiga kelurahan di Kecamatan Medan Tembung, terutama kawasan Jalan Letda Sujono. Carilah solusi mengatasinya,” ucapnya.

Tak hanya di Dinas Bina Marga, tapi Dinas Pertamanan juga mendapatkan perintah tugas dari Wali Kota Medan. Dia meminta Kadis Pertamanan untuk siaga penuh menyikapi cuaca ekstrim seperti saat  ini. Karena seringnya hujan deras disertai angin kencang, rentan menumbangkan pohon-pohon dan papan reklame.

“Untuk itu begitu hujan turun, Kadis Pertamanan harus turun ke lapangan, begitu ada pohon tumbang langsung diatasi sehingga tidak mengganggu ketenangan masyarakat,” ujarnya.

Menjelang bulan suci Ramadhan segera tiba, Wali Kota memerintahkan Kadis Pertamanan membuat seluruh perkuburan yang ada di Kota Medan menjadi terang benderang pada malam hari. Sehingga, seluruh perkuburan harus dipasang lampu, begitu juga dengan masjid-masjid harus terang.

“Saya tidak mau melihat ada perkuburan dan masjid yang tidak terang pada malam hari,” ujarnya seraya memerintahkan Dinas Perumahan dan Pemukiman harus memperbaiki seluruh jalan masuk menuju masjid dan perkuburan sehingga menjadi lebih baik.

Berhenti di bidang fisik, Rahudman menyoroti kinerja Kadis Kesehatan, khususnya mengenai puskesmas rawat inap. Selama ini, Wali Kota mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat bahwasannya puskesmas yang telah ditetapkan untuk rawat inap tidak beroperasi 24 jam.

Dia menilai kondisi itu terjadi karena Kadis Kesehatan tidak pernah turun melihat langsung, apakah puskesmas rawat inap beroperasi 24 jam. Padahal puskesmas rawat inap itu merupakan satu program prioritas dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Jadi saya minta kadis Kesehatan untuk turun ke lapangan. Kalau anda tidak turun, bagaimana bisa tahu puskemas rawat inap beroperasi 24 jam,” sebutnya seraya berjanji segera melakukan penyegaran di jajaran kepala Puskesmas.

Atas dasar itulah Wali Kota Medan meminta minta kepada seluruh SKPD, camat, lurah, kepala puskesmas, kepala cabang dinas dan semua staf Pemko Medan untuk lebih mengenali tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing.

“Kenali tantangan tugas yang ada, buat alternatif solusi dan kembangkan inisiatif. Jangan seperti paku, diketok dulu baru bekerja. Artinya, harus kreatif dan inovatif,” pesannya.

Selain itu Wali Kota Medan menegaskan rapat evaluasi bukan sekedar memperbaharui tekad dan komitmen, melainkan harus secara objektif mewujudkan perubahan-perubahan nyata ke arah yang lebih baik dan maju lagi.

“Oleh karenanya kalau memang tidak bisa dan tidak mau berubah, dari pada sebagai benalu dan penghalang, siapapun harus ikhlaskan untuk tidak bersama-sama menjalankan tugas-tugas pemerintahan yang penuh tantangan ini. Sebab, itu akan menjadi penghambat percepatan pembangunan yang diharapkan,” tegasnya. (gus)

Wali Kota Buka Rapat Evaluasi Capaian Kinerja Program SKPD Triwulan II  

Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM memberi warning kepada pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Pasalnya, pimpinan SKPD belum bekerja maksimal dalam melaksanakan program kerja Triwulan II Tahun Anggaran 2012.

DISKUSI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM (kanan) berdiskusi dengan para Asisten dan Staf Ahli Pemko Medan dalam rapat evaluasi capaian kinerja program SKPD Triwulan II Tahun Anggaran 2012 di Grand Aston City Hall Medan, Rabu (11/7).//redianto/sumut pos
DISKUSI: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM (kanan) berdiskusi dengan para Asisten dan Staf Ahli Pemko Medan dalam rapat evaluasi capaian kinerja program SKPD Triwulan II Tahun Anggaran 2012 di Grand Aston City Hall Medan, Rabu (11/7).//redianto/sumut pos

Pemberian warning keras itu diberikan Wali Kota Medan dalam rapat Evaluasi Capaian Kinerja Program/Kegiatan SKPD Triwulan II Tahun Anggaran 2012 di Hotel Grand Aston, Rabu (11/7).

“Setiap  pimpinan SKPD harus membuat pekerjaan, pikirkan dan renungkan dengan baik. Anda saya berikan mandat menjalankan tugas dengan keikhlasan dan penuh tanggung jawab. Saya perlu bukti kepribadian anda menjalankan tugas ini. Untuk itu,  siapa pun yang menjadi benalu, harus diikhlaskan tidak bersama-sama lagi. Saya tidak mau main perasaan lagi,” kata Rahudman.

Dia menyebutkan, satu persatu SKPD harus dievaluasi dengan baik, mulai dari pimpinan sampai dengan staf. Tidak hanya kinerja, tapi juga sikap dan kepribadian dalam menjalankan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya, Wali Kota Medan mengaku tidak mau main-main lagi, pasalnya kinerja program yang dilakukan saat ini telah memasuki triwulan kedua. Karena itu, rapat evaluasi ini sangat penting sekali. Karena pentingya arti rapat ini, makanya Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi dan Sekda Ir Syaiful Bahri harus berada di ruangan sebelum rapat evaluasi berakhir.

Pada kesempatan itu, Rahudman mengkritisi kinerja kepala Dinas Bina Marga Kota Medan. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kondisi jalan belakangan ini mulai tidak terkendali. Artinya, jalan belubang mulai ditemui di sejumlah ruas jalan di Kota Medan.

Kemudian, paparnya perawatan drainase hasilnya masih jauh dari yang diharapkan, pasalnya pengerjaanya terkesan tidak terprogram dan asal jadi. Sebagai contoh pengorekan parit, lumpur dibiarkan menumpuk di atas trotoar, padahal trotoar baru selesai diperbaiki.

Lebih lanjut, Rahudman menyoroti persoalan banjir yang acapkali terjadi di tiga kelurahan di Kecamatan Medan Tembung, terutama kawasan Jalan Letda Sujono. “Saya beri kesempatan dua Minggu kepada Kadis Bina Marga untuk bisa mengatasi persoalan banjir di tiga kelurahan di Kecamatan Medan Tembung, terutama kawasan Jalan Letda Sujono. Carilah solusi mengatasinya,” ucapnya.

Tak hanya di Dinas Bina Marga, tapi Dinas Pertamanan juga mendapatkan perintah tugas dari Wali Kota Medan. Dia meminta Kadis Pertamanan untuk siaga penuh menyikapi cuaca ekstrim seperti saat  ini. Karena seringnya hujan deras disertai angin kencang, rentan menumbangkan pohon-pohon dan papan reklame.

“Untuk itu begitu hujan turun, Kadis Pertamanan harus turun ke lapangan, begitu ada pohon tumbang langsung diatasi sehingga tidak mengganggu ketenangan masyarakat,” ujarnya.

Menjelang bulan suci Ramadhan segera tiba, Wali Kota memerintahkan Kadis Pertamanan membuat seluruh perkuburan yang ada di Kota Medan menjadi terang benderang pada malam hari. Sehingga, seluruh perkuburan harus dipasang lampu, begitu juga dengan masjid-masjid harus terang.

“Saya tidak mau melihat ada perkuburan dan masjid yang tidak terang pada malam hari,” ujarnya seraya memerintahkan Dinas Perumahan dan Pemukiman harus memperbaiki seluruh jalan masuk menuju masjid dan perkuburan sehingga menjadi lebih baik.

Berhenti di bidang fisik, Rahudman menyoroti kinerja Kadis Kesehatan, khususnya mengenai puskesmas rawat inap. Selama ini, Wali Kota mengaku banyak menerima laporan dari masyarakat bahwasannya puskesmas yang telah ditetapkan untuk rawat inap tidak beroperasi 24 jam.

Dia menilai kondisi itu terjadi karena Kadis Kesehatan tidak pernah turun melihat langsung, apakah puskesmas rawat inap beroperasi 24 jam. Padahal puskesmas rawat inap itu merupakan satu program prioritas dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

“Jadi saya minta kadis Kesehatan untuk turun ke lapangan. Kalau anda tidak turun, bagaimana bisa tahu puskemas rawat inap beroperasi 24 jam,” sebutnya seraya berjanji segera melakukan penyegaran di jajaran kepala Puskesmas.

Atas dasar itulah Wali Kota Medan meminta minta kepada seluruh SKPD, camat, lurah, kepala puskesmas, kepala cabang dinas dan semua staf Pemko Medan untuk lebih mengenali tugas, fungsi dan tanggung jawab masing-masing.

“Kenali tantangan tugas yang ada, buat alternatif solusi dan kembangkan inisiatif. Jangan seperti paku, diketok dulu baru bekerja. Artinya, harus kreatif dan inovatif,” pesannya.

Selain itu Wali Kota Medan menegaskan rapat evaluasi bukan sekedar memperbaharui tekad dan komitmen, melainkan harus secara objektif mewujudkan perubahan-perubahan nyata ke arah yang lebih baik dan maju lagi.

“Oleh karenanya kalau memang tidak bisa dan tidak mau berubah, dari pada sebagai benalu dan penghalang, siapapun harus ikhlaskan untuk tidak bersama-sama menjalankan tugas-tugas pemerintahan yang penuh tantangan ini. Sebab, itu akan menjadi penghambat percepatan pembangunan yang diharapkan,” tegasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/