Masyarakat Melayu di Kota Medan yang tergabung dalam Pengurus Besar Angkatan Muda Melayu Indonesia (PB AMMI) bersilaturahmi dengan Drs H Rahudman Harahap MM di Pendopo rumah dinas Jalan Sudirman Medan, Rabu (3/7) malam.
Ada seratusan masyarakat Melayu yang hadir, mulai dari tokoh dan pemuda masyarakat Melayu, antara lain Prof Dr HM Hatta MA (Ketua MUI Kota Medan), sejumlah pengurus PB MABMI dan AMMI seperti Zaidan BS, H OK Azhari, Azrin Marydha, Syahril Tambuse, Yus Chan, Muhammad Yamin dan lainnya. Hadir pula Ketua Dewan Kota Medan Drs H Afiffudin Lubis MM dan tokoh masyarakat Batak Sanggam SH Bakkara, dan sejumlah camat dan pejabat di jajaran Pemko Medan.
Tak hanya acara silatuhrahmi saja, masyarakat Melayu tersebut juga turut mendoakan Drs Rahudman Harahap, MM. Acara doa ini dipimpin Ketua MUI Kota Medan Prof Dr HM Hatta MA. “Mudah-mudahan Pak Rahudman tegar, tabah, dan bisa terlepas dari masalah yang dihadapinya,” harap Hatta.
Dalam kesempatan itu, Sekretaris Umum PB AMMI Syahril Tambuse menjelaskan, acara ini digelar bersama elemen masyarakat Melayu yang telah mendukung H Rahudman Harahap ketika maju bersama tokoh Melayu H Dzulmi Eldin yang bertarung menjadi Walikota-Wakil Walikota Medan 2010-2015. “Dukungan itu tidak akan memudar. Saat Rahudman sudah diangkat sebagai Dewan Kehormatan AMMI menghadapi cobaan masalah hukum di peradilan, maka AMMI juga memberikan dukungan moral agar Rahudman tetap tegar dan masalahnya dapat selesai dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, H OK Azhari juga memberikan dukungan kepada Rahudman Harahap agar tetap tegar dan secepatnya kembali memimpin Pemerintahan Kota Medan.
Sedangkan Drs Rahudman Harahap, MM, dalam pidatonya menyampaikan penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada PB AMMI, karena tetap ingat dan memberikan dukungan moril dan spiritual kepada dirinya yang sedang mendapat masalah hukum. Hal ini menunjukkan tingginya rasa persaudaraan, kebersamaan dan kesetiakawanan masyarakat Melayu khususnya PB AMMI, sehingga semakin memberi kesan mendalam pada diri dan keluarganya.
“Saya memang sedang menghadapi cobaan masalah hukum, tetapi bukan terjadi selama saya memimpin Kota Medan, melainkan masalah sudah sepuluh tahun yang lalu. Kita berharap dan berdoa, kiranya masalah itu dapat selesai dengan sebaik-baiknya,” ungkapnya.
Rahudman senantiasa menghargai keberadaan masyarakat Melayu di Kota Medan, karena kota yang dipimpinnya ini berada di Tanah Melayu. Ia juga tidak lupa atas dukungan masyarakat Melayu, khususnya para pengurus PB AMMI dan PB MABMI yang memberi dukungan kuat ketika dia dan H Dzulmi Eldin bertarung dalam Pilkada Wali Kota Medan pada 2010 lalu.
Rahudman menyadari dan memahami, Pemko Medan ini berada di Tanah Melayu. KJarena itu dirinya memberi perhatian kepada kepentingan-kepentingan kemelayuan seperti penyelenggaraan pesta budaya Melayu, pembangunan pagar Istana Maimun dan lain-lain. “Dalam segala hal di Kota Medan, Melayu selalu saya minta dikedepankan,” ujarnya. (dya)