Kepala Badan Ketahanan Pangan H Arjuna Sembiring S Sos mengatakan, melalui peringatan hari pangan sedunia ke-32 tingkat Kota Medan dirangkai kampanye untuk peduli terhadap panganan lokal.
Menurut dia, kondisi sekarang ini sudah sangat banyak kebun berubah menjadi perumahan. Akibatnya, lahan untuk menanam padi, jagung dan ubi serta beragam tanaman panganan lainnya kesulitan. Namun, kondisi tersebut bukan menjadi halangan dalam mendapatkan pangan.
“Intinya masyarakat harus peduli pangan bergizi pada masa-masa akan datang, karena makanan saat ini saja masih kurang diolah pakai teknologi,” sebutnya.
Dia memaparkan, kurang yang dimaksudkan bukan kepada pasokan kebutuhannya, melainkan masih ada sisi-sisi makanan yang kurang dari sisi gizinya. Bila selama ini warga terbiasa makan beras, sebenarnya makan penggantinya cukup banyak. Bisa makan singkong, dan jagung.
“Hanya saja, pengelolaannya tetap mengedepankan teknologi. Jadi kepedulian pengolahan bahan baku menjadi makanan bergizi inilah perlu terus digalakkan,” ujarnya.
Arjuna menyebutkan, dalam kampanye menyemarakkan kepedulian teknologi pangan pada peringatan hari pangan sedunia ke 32 tingkat Kota Medan dirangkai dengan sejumlah kegiatan lomba, yakni lomba cerdas cermat tingkat SD, lomba mewarnai tingkat PAUD, lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman (B2SA) dan pameran produk pangan olahan berbasis daya lokal.
“Kegiatan berlangsung 11 hingga 12 September 2012, untuk juara lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman akan mewakili Sumut ikuti lomba tingkat nasional di Palangkaraya,” katanya.
Adapun yang menjadi pemenang lomba cerdas vermas pangan tingkat SD adalah SDN 060843 Medan Barat, SD Setia Budi, dan SD Pertiwi. Sementara itu, juara lomba mewarnai tingkat PAUD adalah Hafizullah PAUD Medan Sunggal, Feriko Yuhalim PAUD Medan Perjuangan dan Fahrul Reza PAUD Medan Perjuangan. Sedangkan lomba cipta menu pangan B2SA adalah Medan Belawan, Medan Sunggal dan Medan Tembung. (mag-12)
