Wali Kota Medan Konsisten Lakukan Safari Jumat
Sejak tahun 2011 hingga kini, Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM rutin melaksanakan safari jumat dari satu masjid ke masjid lainnya di Kota Medan. Safari Jumat yang telah menjadi program Pemko Medan dilakukan untuk membangun silaturahim dan menyerap aspirasi masyarakat untuk membangun Kota Medan.
Safari Jumat (9/3) lalu, Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Wakil Wali Kota Medan Drs H Dzulmi Eldin MSi, Sekda Medan Ir Syaiful Bahri Lubis, serta para pimpinan SKPD menggelar di salat Jumat berjamaah bersama masyarakat di Masjid Quatul Muslimin Jalan HM Joni, Kecamatan Medan Area.
Di masjid tersebut, Rahuman mengatakan, melalui kegiatan safari Jumat banyak hal yang bisa menjadi masukan, termasuk keluhan-keluhan masyarakat tehadap pembangunan baik itu infrastruktur, pendidikan, kesehatan, kebersihan dan termasuk pelayanan publik.
“Saya menyadari tentang kinerja aparat saya termasuk camat, lurah dan kepala lingkungan dalam memberikan pelayanan publik belum maksimal, untuk itu saya minta maaf kepada masyarakat di sini,” ujarnya.
Dia menerangkan, selama tahun 2011 kegiatan safari Jumat dilakukan 2 minggu sekali
Tetapi pada tahun 2012, akan berusaha melaksanakan safari Jumat menjadi setiap hari jumat.
“Mudah-mudahan ada waktu saya, untuk itu saya tidak suka meninggalkan Kota Medan ini. Selain itu, saya mengunjungi rumah tempat-tempat ibadah saudara kita lainnya,” sebutnya.
Tak lupa, Rahudman mengingatkan masyarakat tentang pelaksanaan program wajib kartu tanda penduduk eleKtronik (e-KTP) berakhir pada April 2012.
“Untuk itu, diharapkan kepada masyarakat dapat melaksanakan e-KTP secepat mungkin,” imbaunya.
Rahudman menyebutkan, upaya yang dilakukan Pemko Medan agar dapat menyelesaikan sisa pelayanan e-KTP, maka Pemko Medan membuka layanan seminimalnya 14 jam sehari.
“Berarti setiap kecamatan harus selesai pada pukul 22.00 WIB. Jadi harus membuat posko memaksimalkan sosialisasi dan mobilisasi wajib KTP agar antusias masyarakat membuat e-KTP tinggi,” jelasnya.
Dia menegaskan, tugas kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Kadisdukcapil) Medan, Darusalam Pohan. Harus terus melakukan monitoring setiap hari ke kantor camat.
“Jadi saya tidak mau lagi mendengar ada alat yang rusak, karena disini tidak ada tempat yang bisa memperbaiki alat tersebut. Saya minta tugas Kadisdukcapil untuk terus melakukan monitoring ke seluruh kecamatan dan segera melaporkannya,” cetusnya.
Terkait adanya keluhan Tokoh masyarakat, Amansyah sebagai penaseihat BKM Masjid Quatul Muslimin tentang pembelian perluasan pertapakan masjid Aquatul muslimin, Rahudman atas nama Pemko Medan menyumbang sebesar Rp30 juta.
Kemudian, atas nama keluarga Wali Kota Medan sebesar Rp20 juta, Wakil Wali Kota Medan menyumbangkan sebesar Rp10 juta, Sekda Medan menyerahkan Rp5 juta, Kepala Dinas Bina Marga Medan menyerahkan Rp20 juta, Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja sebesar Rp5 juta, Kepala Dinas Pendidikan sebesar Rp10 juta, Kadis Perhubungan sebesar Rp5 juta, Kadis Pertamanan sebesar Rp5 juta, Kadis Kebersihan sebesar Rp2 juta, Kadisdukcapil Medan sebesar Rp2 juta, Kepala BKD Pemko sebesar Rp2 juta, Kadis Distanla sebesar Rp2 juta, Kadis Kominfo sebesar Rp2 juta, Kepala Kantor Diklat sebesar Rp1 juta, Kabag Kesra sebesar Rp1 juta, Kadispora sebesar Rp1,5 juta dan Camat Medan Area membantu Rp1,5 juta. Total dari keseluruhan sumbangan sebesar Rp155 juta. (adl)
Safari Jumat Alat Silaturahim
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Kabag Humas) Pemko Medan, Budi Hariono mengatakan safarai jumat merupakan kunjungan Pemko Medan dalam bentuk silaturahim membangun kekeluargaan dan sekaligus untuk memperarat hubungan antara pemerintah dengan masyarakatnya dimanapun berada.
Makna dari safari Jumat, paparnya merupakan untuk sambung rasa, mempererat hubungan antara masyarakat dengan pemerintah. Tidak zamannya lagi ada jarak yang jauh antara pemerintah dangan masyarakatnya. Sekarang harus dilakukan pembangunan bersama, pemerintah dengan masyarakat harus bersinergi.
Dia mengatakan, Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM sudah satu tahun lebih memimpin Kota Medan bersama Wakil Wali Kota Medan, Drs H Dzulmi Eldin MSi. Perlu diketahui bersama, memang belum dapat berbuat banyak untuk memenuhi keinginan masyarakat. Tapi Wali Kota Medan, Rahudman Harahap berusaha dengan melalui talkshow di radio untuk mendengar keluhan-keluhan masyarakat, berkunjung ke kantor-kantor lurah, termasuk kegiatan safari Jumat merupakan satu alat komunikasi yang dibangun untuk masa yang akan datang.
Budi menjelaskan kalau orang nomor satu di Pemko Medan akan terus melaksanakan program safari Jumat, termasuk safari Subuh. Hal itu dalam upaya membangun kebersamaan.
“Pak Wali berulangkali melakukan peninjauan baik pagi, siang sampai malam hari dengan membawa langsung sejumlah pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait di lingkungan Pemko Medan. Selain menemukan sejumlah persoalan maupun penyimpangan. Wali Kota Medan dapat menyerap langsung aspirasi maupun keluhan masyarakat yang ditinjaunya. Dengan demikian Wali Kota Medan bisa langsung memberikan solusi untuk mengatasi persoalan maupun keluhan yang tengah dihadapi masyarakat. Ini merupakan wujud pengabdian kepada masyarakat,” ujarnya. (adl)
Masjid Butuh Dana
Tokoh masyarakat, Amansyah sebagai penasihat BKM Masjid Quatul Muslimin mengucapkan rasa terima kasih kepada Wali Kota Medan bersama rombongan yang telah hadir bersama-sama masyarakat Jalan HM Joni untuk salat Jumat berjamaah di Masjid Quatul Muslimin.
Dia menerangkan secara singkat berdirinya Masjid Quatul Muslimin sejak tahun 1950 telah dibangun oleh masyarakat setempat dengan bentuk langgar dan pakai tangga.
Dikarenakan berdirinya di atas rawa-rawa dan posisinya di belakang. Maka, pada tahun 1970-an, masjid mengalami renovasi dan dipindahkan ke depan persis di pinggir Jalan HM Joni.
“Sesuai dengan perkembangan jumlah penduduk, masjid perlu penambahan perluasan areal, maka sebagai masyarakat merasa bertanggung jawab. Dengan begitu, kami berupaya membeli lahan di sebelah masjid senilai Rp1,2 miliar,” ucapnya.
Dalam pembelian lahan ini, lanjutnya, pengurus masjid masih berutang sebesar Rp500 juta. Dengan adanya utang itu, warga berharap bantuan dari saudara-saudara umat muslim yang ada di sekitar masjid dan donatur lainnya yang ada di Kota Medan, termasuk Wali Kota Medan. (adl)