Melihat Proses Rekam Data di Medan Helvetia
Pelaksanaan perekaman kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) di Kota Medan hingga 8 Maret 2012 sudah mencapai 979.561 warga atau setara 67 persen. Namun, targetnya hingga akhir April 2012, harus terekam 1,780 juta e-KTP di Kota Medan.
Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap MM melaporkan langsung kepada Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Gamawan Fauzi dan Plt Gubernur Sumatera Utara H Gatot Pujo Nugroho ST saat mengunjungi pelayanan rekam e-KTP di kantor Camat Medan Helvetia di Jalan Beringin X, Medan, Senin (12/3).
Rahudman menyebutkan, rekam data penduduk e-KTP di Kota Medan sudah mencapai 979.561 warga, artinya ada tersisa sekitar 800 ribu lagi yang belum direkam datanya. “Mudah-mudahan bisa selesai April mendatang,” ujarnya dihadapan Mendagri dan Plt Gubsu.
Sebelum menyampaikan angka-angka itu, dia membeberkan langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk mempercepat program e-KTP dengan menggunakan bantuan 79 set alat. Ke depan akan ditambah menjadi 93 set alat, sehingga seluruh target perekaman wajib KTP bisa tercapai pada April mendatang.
“Alat yang dibantu kami manfaatkan sepenuhnya, dan kami maksimalkan penggunaannya. Intinya kami tetap mempercepat pelaksanaan rekam data penduduk,” ujarnya.
Mendengar itu, Gamawan mengaku puas. Alasannya, meski baru mencapai 67 persen dari target, namun itu sudah bagus mengingat jumlah penduduk Medan cukup banyak, dibandingkan dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
“Saya tak marah, meski 67 persen, kan penduduknya banyak. Mudah-mudahan yang 33 persen bisa dikejar hingga April mendatang,” ujarnya.
Secara simbolis, Gamawan menyerahkan e-KTP yang sudah jadi kepada tujuh warga yang mewakili dari setiap kelurahan yang sudah selesai di Kecamatan Medan Helvetia. Ditargetkan, akhir Desember 2012 seluruh e-KTP akan diserahkan khususnya kepada daerah yang sudah selesai melakukan perekaman data sebanyak 100 persen.
“Hingga akhir Desember 2012 akan diserahkan seluruh KTP yang sudah selesai khususnya kepada daerah yang sudah berhasil merekam data semua wajib KTP. Hingga April 2012 ditargetkan perekaman data sudah dilakukan oleh 67 juta wajib KTP. Dari data yang saya peroleh dua hari lalu, sudah 48 juta wajib KTP berhasil melakukan perekaman data,” cetusnya.
Mantan Gubernur Sumatera Barat itu menyatakan, secara nasional 172 juta wajib KTP harus berhasil melakukan perekaman data hingga akhir Desember 2012. Jika tidak, dirinya menegaskan akan mengundurkan diri.
“Walaupun ada yang mengatakan penegasan pengunduran diri saya dianggap emosional, tidak tepat dan sombong, tapi saya tetap tegas akan mengundurkan diri bila program ini tidak tercapai sesuai target,” ujarnya.
Gamawan mengharapkan seluruh pihak termasuk masyarakat mendukung program kependudukan dengan empat pengamanan yakni nama, foto, finger dan iris ini bisa selesai tepat waktu sehingga bisa menjadi satu alat untuk berbagai keperluan, termasuk mengantisipasi tindak kriminal dengan adanya alat pengaman sidik jari.
Lebih lanjut, dia menyebutkan, apabila ada kabupaten/kota yang kesulitan dengan alat, dia meminta untuk mengupayakan sendiri dengan dana anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
“Seperti Wali Kota Medan, kalau memang kesulitan dengan alat, usahakan sendiri dengan menggunakan APBD agar program berjalan sesuai target,” ujarnya. (adl)