27 C
Medan
Wednesday, July 3, 2024

Wali Kota: Calon Kasek Wajib Tes Psikologi

Wali Kota mengatakan, menjadi kepala sekolah tidak hanya lulus dari sejumlah tes kompentesi, tapi pengalaman kerja menjadi pendidik. “Calon kepala sekolah harus lulus seleksi perilaku, kesabaran, dan mampu mengendalikan tingkat emosi. Hal ini penting agar tidak lagi ada terjadi hal-hal negatif yang dapat merugikan para siswa di sekolahnya,” tegas Rahudman.

TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau  Asessment  Tes Psikologi untuk Calon Kepala Sekolah SD, SMP  SMA  Negeri se-Kota Medan, Kamis (14/3)  Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan. //redianto/sumut pos
TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau Asessment dan Tes Psikologi untuk Calon Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA Negeri se-Kota Medan, Kamis (14/3) di Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan. //redianto/sumut pos

Misalnya, lanjut Rahudman, si calon kepala sekolah pintar mengajar, namun belum tentu dia pintar memanajemen satu institusi atau memimipin orang lain yakni guru dan siswa. Untuk itulah orang-orang yang mempunyai jiwa mendidik yang harus mendalami profesi sebagai guru.

“Kegiatan asesment dan tes psikologi ini tidak hanya kepada calon kepala sekolah saja. Nantinya ke depan para pejabat eselon tiga dan eselon dua di jajaran pemerintah Kota Medan harus mendapatkan pemahaman seperti ini,” tambah Wali Kota.

Selain itu, lanjut Wali Kota, pentingnya tes psikologi bagi calon kepala sekolah agar bisa mengukur kemampuannya. Kepala sekolah harus memiliki nilai lebih untuk menjadi contoh kepada bawahan. “Kalau sudah jadi kepala sekolah tidak lagi boleh terlambat datang, harus lebih dulu tiba di sekolah.

Dengan demikian bila dia diberi amanah harus bisa bertanggung jawab. Kita ingin kepala sekolah yang berkualitas, memahami tugas-tugas pokok dan fungsinya serta menghargai tugas yang diembannya,” tegas Wali Kota lagi.

Dengan mengikuti tes psikologi, kata Wali Kota, para guru sekaligus calon kepala sekolah dapat mengemban tugas sesuai dengan the right man in the right place yang nantinya berdampak pada pengembangan diri sendiri. Sehingga, pola belajar mengajar yang akan diterapkannya lebih inovatif dan kreativ.

Menurut Wali Kota, seorang guru bukan hanya harus menguasai materi kurikulum tetapi harus bisa mencapai membentuk karakter anak bangsa, masa depan bangsa. “Guru harus bisa mendedikasikan dirinya untuk mendidik generasi muda yang memiliki karakter kuat, cerdas, religius dan berdaya saing,” tutur Wali Kota.

Untuk itu, Wali Kota mengharapkan agar guru di Kota Medan mampu mewujudkan Kota Medan sebagai kota pendidikan. Hal ini tentu-nya harus diikuti dengan peningkatan kualitas guru dan guru harus benar-benar fokus dalam melakukan tugas-tugasnya, menciptakan inovasi baru dalam tehnik mengajar dan mendidik para siswa agar memiliki karakter yang kuat.

Konsultan Psikolog dari Ritha Wizni Konsultan, Ritha Psi MSi mengatakan, pihaknya sebagai konsultan psikolog ingin memberikan informasi yang dibutuhkan oleh instansi maupun lembaga guna penempatan seorang karyawan, mupun seorang guru, dan assessment.

“Ini bukanlah tes yang menakutkan tetapi hanya sentuhan hati dan kerja sama yang dibutuhkan untuk menggali potensi yang dibutuhkan oleh instansi maupun lembaga,” ujarnya. (dya)

Wali Kota mengatakan, menjadi kepala sekolah tidak hanya lulus dari sejumlah tes kompentesi, tapi pengalaman kerja menjadi pendidik. “Calon kepala sekolah harus lulus seleksi perilaku, kesabaran, dan mampu mengendalikan tingkat emosi. Hal ini penting agar tidak lagi ada terjadi hal-hal negatif yang dapat merugikan para siswa di sekolahnya,” tegas Rahudman.

TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau  Asessment  Tes Psikologi untuk Calon Kepala Sekolah SD, SMP  SMA  Negeri se-Kota Medan, Kamis (14/3)  Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan. //redianto/sumut pos
TINJAU: Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, meninjau Asessment dan Tes Psikologi untuk Calon Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA Negeri se-Kota Medan, Kamis (14/3) di Kantor Dinas Pendidikan Kota Medan. //redianto/sumut pos

Misalnya, lanjut Rahudman, si calon kepala sekolah pintar mengajar, namun belum tentu dia pintar memanajemen satu institusi atau memimipin orang lain yakni guru dan siswa. Untuk itulah orang-orang yang mempunyai jiwa mendidik yang harus mendalami profesi sebagai guru.

“Kegiatan asesment dan tes psikologi ini tidak hanya kepada calon kepala sekolah saja. Nantinya ke depan para pejabat eselon tiga dan eselon dua di jajaran pemerintah Kota Medan harus mendapatkan pemahaman seperti ini,” tambah Wali Kota.

Selain itu, lanjut Wali Kota, pentingnya tes psikologi bagi calon kepala sekolah agar bisa mengukur kemampuannya. Kepala sekolah harus memiliki nilai lebih untuk menjadi contoh kepada bawahan. “Kalau sudah jadi kepala sekolah tidak lagi boleh terlambat datang, harus lebih dulu tiba di sekolah.

Dengan demikian bila dia diberi amanah harus bisa bertanggung jawab. Kita ingin kepala sekolah yang berkualitas, memahami tugas-tugas pokok dan fungsinya serta menghargai tugas yang diembannya,” tegas Wali Kota lagi.

Dengan mengikuti tes psikologi, kata Wali Kota, para guru sekaligus calon kepala sekolah dapat mengemban tugas sesuai dengan the right man in the right place yang nantinya berdampak pada pengembangan diri sendiri. Sehingga, pola belajar mengajar yang akan diterapkannya lebih inovatif dan kreativ.

Menurut Wali Kota, seorang guru bukan hanya harus menguasai materi kurikulum tetapi harus bisa mencapai membentuk karakter anak bangsa, masa depan bangsa. “Guru harus bisa mendedikasikan dirinya untuk mendidik generasi muda yang memiliki karakter kuat, cerdas, religius dan berdaya saing,” tutur Wali Kota.

Untuk itu, Wali Kota mengharapkan agar guru di Kota Medan mampu mewujudkan Kota Medan sebagai kota pendidikan. Hal ini tentu-nya harus diikuti dengan peningkatan kualitas guru dan guru harus benar-benar fokus dalam melakukan tugas-tugasnya, menciptakan inovasi baru dalam tehnik mengajar dan mendidik para siswa agar memiliki karakter yang kuat.

Konsultan Psikolog dari Ritha Wizni Konsultan, Ritha Psi MSi mengatakan, pihaknya sebagai konsultan psikolog ingin memberikan informasi yang dibutuhkan oleh instansi maupun lembaga guna penempatan seorang karyawan, mupun seorang guru, dan assessment.

“Ini bukanlah tes yang menakutkan tetapi hanya sentuhan hati dan kerja sama yang dibutuhkan untuk menggali potensi yang dibutuhkan oleh instansi maupun lembaga,” ujarnya. (dya)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/