28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Wali Kota Ciptakan Puisi Mahfud MD Beri Buku

Semestinya Indonesia adalah kewibawaan bagi semua
Adalah keadilan
Adalah kehormatan
Adalah kesejahteraan bagi semua
Semestinya…….

FOTO BERSAMA: Mahfud MD, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan, Ketua DPRD Medan H Amiruddin,  Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta  para seniman  acara Dialog Menatap Indonesia  Persepektif Budaya  Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan, Rabu (17/4) malam.//foto:foto/redianto/sumut pos
FOTO BERSAMA: Mahfud MD, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan, Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta dan para seniman di acara Dialog Menatap Indonesia Dalam Persepektif Budaya di Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan, Rabu (17/4) malam.//foto:foto/redianto/sumut pos

Begitulah sebahagian bait puisi yang dibacakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM,  ketika menghadiri sekaligus membuka acara Dialog Menatap Indonesia Dalam Persepektif Budaya yang digelar di Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan, Rabu (17/4) malam. Puisi berjudul Kugantungkan Mimpiku Kepadamu ini merupakan hasil ciptaan Wali Kota.

Ternyata di tengah kesibukannya mengurusi Kota Medan, Wali Kota masih menyempatkan diri untuk membuat puisi. Puisi itu sengaja dibuatnya khusus untuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Mahfud MD yang hadir dalam acara dialog tersebut. “Puisi ini memang sengaja saya buat untuk Bapak Mahfud,” kata Wali Kota.

Menurut Wali Kota, puisi ini sebagai bentuk ungkapan apresiasinya terhadap Mahfud selaku tokoh nasional. Selain ahli hukum dan ketatanegaraan, Mahfud dinilainya merupakan tokoh yang telah berkiprah dan teruji peranserta kinerjanya. Dan, selama ini selalu mengedepankan pengabdian yang ikhlas dan tulus kepada negara.

Selanjutnya, Wali Kota membacakan puisi hasil ciptaannya itu di hadapan Mahfud MD, anggota DPR RI Ramadhan Pohan, Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan, Wakil Bupati Serdang Bedagai Soekirman, Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta serta para seniman maupun budayawan yang menghadiri acara tersebut.

Walaupun tidak sebagus seniman yang membacakan puisi, namun orang nomor satu di Pemko Medan itu terdengar fasih membacakan bait demi bait puisi tersebut. Ditambah lagi intonasi suara Wali Kota begitu pas, dia tahu dimana kalimat yang harus diberi penekanan dan dimana hanya dibaca dengan datar.

Jadi tak heran bisa seluruh pengunjung yang hadir terkesima. Mereka tidak menyangka Wali Kota ternyata bisa membaca puisi. Apalagi puisi yang dibacanya itu merupakan hasil karyanya. Begitu selesai membacakan puisi, suara tepuk tangan tamu yang hadir langsung membahana dalam ruangan. Bahkan ada yang berteriak agar Wali Kota membacakan puisi yang lain.

Ketika memberikan sambutan, Wali Kota mengungkapkan Kota Medan merupakan salah satu basis kebudayaan di Sumatera Utara. Banyak budayawan dari Kota Medan yang mampu membawa nama baik ibukota provinsi Sumatera Utara di tingkat nasional seperti Merari Siregar, Burhan Piliang, Dahri Uhum Nasution dan lain sebagainya. “Ini membuktikan Kota Medan kaya akan pemikiran-pemikiran budaya,” ungkapnya.

Atas dasar itulah, lanjutnya, Pemko Medan memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan budaya di Kota Medan. Sebab, budaya merupakan aset daerah sebagai pucuk-pucuk kebudayaan nasional. Langkah ini semakin dikuatkan dengan akan dibangunnya Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) menjadi Gedung Kesenian Kota Medan. “Kita harapkan Gedung Kesenian Medan yang akan dibang-un nanti dapat melahirkan kembali budayawan, seniman dan sastrawan yang andal,” harapnya.

Dengan kehadiran Mahfud MD, Wali Kota yakin akan menjadi tambah semangat dan termotivasi baru bagi semua dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini tentunya tidak terlepas dari track record -nya selama ini. Mahfud dinilai sebagai tokoh nasional yang memiliki integritas, berani dan tegas pada sejarah kepemimpinanya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota memberikan pakaian adat Melayu kepada Mahfud sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan. Kemudian ditambah lagi dengan penyerahan kain ulos. Setelah itu giliran Mahfud menyerahkan buku hasil karyanya berjudul Terus Mengalir kepada Wali Kota serta sejumlah undangan yang hadir.

Kemudian diteruskan dengan penampilan penyair sekaligus jurnalis Teja Purnama. Pria berambut gondrong ini membacakan puisi berjudul Namaku Mardiko ciptaan Choking Susilo Sakeh. Tidak ketinggalan Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan membawakan pusi hasil karya WS Rendra. Acara pembukaan dimeriahkan lagi dengan musikalisasi puisi dan orasi budaya oleh Zaidan BS. Mahfud MD menjadi narasumber dalam dialog budaya dengan moderator A Hakim Siagian SH MHum. (dya/adv)

Semestinya Indonesia adalah kewibawaan bagi semua
Adalah keadilan
Adalah kehormatan
Adalah kesejahteraan bagi semua
Semestinya…….

FOTO BERSAMA: Mahfud MD, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan, Ketua DPRD Medan H Amiruddin,  Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta  para seniman  acara Dialog Menatap Indonesia  Persepektif Budaya  Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan, Rabu (17/4) malam.//foto:foto/redianto/sumut pos
FOTO BERSAMA: Mahfud MD, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap, Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan, Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta dan para seniman di acara Dialog Menatap Indonesia Dalam Persepektif Budaya di Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan, Rabu (17/4) malam.//foto:foto/redianto/sumut pos

Begitulah sebahagian bait puisi yang dibacakan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM,  ketika menghadiri sekaligus membuka acara Dialog Menatap Indonesia Dalam Persepektif Budaya yang digelar di Balai Rasa Sayang Hotel Polonia Medan, Rabu (17/4) malam. Puisi berjudul Kugantungkan Mimpiku Kepadamu ini merupakan hasil ciptaan Wali Kota.

Ternyata di tengah kesibukannya mengurusi Kota Medan, Wali Kota masih menyempatkan diri untuk membuat puisi. Puisi itu sengaja dibuatnya khusus untuk mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Mahfud MD yang hadir dalam acara dialog tersebut. “Puisi ini memang sengaja saya buat untuk Bapak Mahfud,” kata Wali Kota.

Menurut Wali Kota, puisi ini sebagai bentuk ungkapan apresiasinya terhadap Mahfud selaku tokoh nasional. Selain ahli hukum dan ketatanegaraan, Mahfud dinilainya merupakan tokoh yang telah berkiprah dan teruji peranserta kinerjanya. Dan, selama ini selalu mengedepankan pengabdian yang ikhlas dan tulus kepada negara.

Selanjutnya, Wali Kota membacakan puisi hasil ciptaannya itu di hadapan Mahfud MD, anggota DPR RI Ramadhan Pohan, Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan, Wakil Bupati Serdang Bedagai Soekirman, Ketua DPRD Medan H Amiruddin, Ketua MUI Kota Medan Prof Dr M Hatta serta para seniman maupun budayawan yang menghadiri acara tersebut.

Walaupun tidak sebagus seniman yang membacakan puisi, namun orang nomor satu di Pemko Medan itu terdengar fasih membacakan bait demi bait puisi tersebut. Ditambah lagi intonasi suara Wali Kota begitu pas, dia tahu dimana kalimat yang harus diberi penekanan dan dimana hanya dibaca dengan datar.

Jadi tak heran bisa seluruh pengunjung yang hadir terkesima. Mereka tidak menyangka Wali Kota ternyata bisa membaca puisi. Apalagi puisi yang dibacanya itu merupakan hasil karyanya. Begitu selesai membacakan puisi, suara tepuk tangan tamu yang hadir langsung membahana dalam ruangan. Bahkan ada yang berteriak agar Wali Kota membacakan puisi yang lain.

Ketika memberikan sambutan, Wali Kota mengungkapkan Kota Medan merupakan salah satu basis kebudayaan di Sumatera Utara. Banyak budayawan dari Kota Medan yang mampu membawa nama baik ibukota provinsi Sumatera Utara di tingkat nasional seperti Merari Siregar, Burhan Piliang, Dahri Uhum Nasution dan lain sebagainya. “Ini membuktikan Kota Medan kaya akan pemikiran-pemikiran budaya,” ungkapnya.

Atas dasar itulah, lanjutnya, Pemko Medan memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan budaya di Kota Medan. Sebab, budaya merupakan aset daerah sebagai pucuk-pucuk kebudayaan nasional. Langkah ini semakin dikuatkan dengan akan dibangunnya Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) menjadi Gedung Kesenian Kota Medan. “Kita harapkan Gedung Kesenian Medan yang akan dibang-un nanti dapat melahirkan kembali budayawan, seniman dan sastrawan yang andal,” harapnya.

Dengan kehadiran Mahfud MD, Wali Kota yakin akan menjadi tambah semangat dan termotivasi baru bagi semua dalam mewujudkan hal tersebut. Hal ini tentunya tidak terlepas dari track record -nya selama ini. Mahfud dinilai sebagai tokoh nasional yang memiliki integritas, berani dan tegas pada sejarah kepemimpinanya.

Pada kesempatan itu, Wali Kota memberikan pakaian adat Melayu kepada Mahfud sebagai bentuk apresiasi dan penghormatan. Kemudian ditambah lagi dengan penyerahan kain ulos. Setelah itu giliran Mahfud menyerahkan buku hasil karyanya berjudul Terus Mengalir kepada Wali Kota serta sejumlah undangan yang hadir.

Kemudian diteruskan dengan penampilan penyair sekaligus jurnalis Teja Purnama. Pria berambut gondrong ini membacakan puisi berjudul Namaku Mardiko ciptaan Choking Susilo Sakeh. Tidak ketinggalan Wakil Ketua DPRD Sumut M Affan membawakan pusi hasil karya WS Rendra. Acara pembukaan dimeriahkan lagi dengan musikalisasi puisi dan orasi budaya oleh Zaidan BS. Mahfud MD menjadi narasumber dalam dialog budaya dengan moderator A Hakim Siagian SH MHum. (dya/adv)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/