MEDAN, SUMUTPOS.CO -Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, Komunitas Pecinta Sungai Deli, Go River bersama warga Kelurahan Sukaraja, Medan Maimun, menanam pohon di pinggiran Sungai Deli, Sabtu (20/5) pagi.
Kali ini, Go River didampingi Komunitas Biologi Pecinta Alam dan Study Lingkungan (Biopalas) USU, Yayasan Hijau Indonesia, Remaja Meajid Al-Huda Helvetia dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Medan. Menggunakan parang dan sabit, mereka pun membersihkan lahan yang akan ditanami pohon. “Semoga kegiatan kita ini menjadi virus dan mewabah ke seluruh masyarakat. Harapan kita pengusaha selaku pemilik gedung di pinggiran sungai agar memperhatikan kebersihan, keindahan dan kelestarian sungai, ” ungkap Ketua Go River, Muhammad Ahadi.
Ahadi menjelaskan, beberapa jenis pohon yang ditanam, di antaranya mahoni dan ketapang.
Dikatakan Ahadi, setiap pohon diberi nama sesuai nama anak yang menanam. Dikatakannya, agar 30 anak yang menanam, memiliki keinginan merawat pohon agar tumbuh hingga besar.
Dengan begitu, rasa kecintaan terhadap lingkungan oleh anak-anak itu akan tumbuh, sehingga di manapun mereka berada diharapkan melestarikan lingkungan.
Muhammad Ilham Damanik, relawan dari Biopalas USU mengaku sangat senang mengikuti kegiatan dan menjadi relawan menanam untuk kotaku.
Dikatakannya, kegiatan mereka memang fokus pada study konservasi, baik untuk restorasi lahan ataupun untuk pendataan keanekaragaman hayati dan kekayaan alam, baik itu flora atau fauna. “Melalui kegiatan yang positif seperti ini, diharapkan kita lebih peduli lagi terhadap alam dan lingkungan sehingga kita dapat memanfaatkannya dengan baik, ” ujarnya singkat.
Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Medan, M Husni yang juga ikut dalam kegiatan itu mengaku mengapresiasi kegiatan Do River yang peduli dengan pinggiran sungai.
Husni menyebut, metode seperti itu haruslah dibangun, dimana ada pemerintah, ada masyarakat dan ada komunitas.
” Kita dari Pemko sangat mendukung. Namun ke depannya, saya rasa harus ada semacam polarisasi. Mana yang didahulukan, ada juga perencanaan yang matang dan ada master plane-nya. Dengan begitu, masing-masing pihak melakukan fungsinya dengan jelas, ” ujar M Husni singkat.
Sementara seorang anak yang menanam pohon, M Farhan, mengaku bertekad menjaga pohon yang ditananamnya hingga besar.
Farhan berharap, pohon yang ditanamnya dapat mengantisipasi banjir dan longsor, sehingga masyarakat di pinggir sungai tidak menjadi korban. (ain/han)