Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM dengan menunggang sepeda motor Kawasaki berwarna merah melaju memimpin konvoi ratusan sepeda motor dari berbagai jenis dan merek yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Pecinta Otomotif (AMPO). Wali Kota dan AMPO memang sudah sepakat untuk bergotong-royong (goro) di sejumlah pasar tradisional, Minggu (24/3).
Sebelum melepas konvoi, Wali Kota dalam sambutan singkatnya menyampaikan tiga pesan. Pertama, jika semua masyarakat telah mepunyai rasa memiliki terhadap Kota Medan, Insya Allah kota ini bisa dibuat perubahan. Kedua, apabila semua masyarakat telah ikut bertanggung jawab terhadap kota ini, maka bisa membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Ketiga, seluruh masyarakat harus ikut berperan aktif dalam mendukung program pemerintah, termasuk menjadikan Medan bersih sampah.
Atas dasar itulah Wali Kota sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan AMPO. Selain gotong-royong massal, AMPO juga menyerahkan 100 unit tong sampah beserta 500 sapu lidi untuk mendukung program kebersihan. “Saya menilai pemberian ini sangat tinggi sekali moralnya bagi kita semua, terutama seluruh keluarga besar AMPO dalam rangkat terus meningkatkan kebersihan kota yang kita cintai ini. Sebab, kegiatan dan pemberian yang dilakukan pagi ini dilaksanakan dengan penuh keikhlasan,” kata Wali Kota.
Dijelaskan Wali Kota, Medan merupakan kota bersama. Karenanya, kota ini harus diurus bersama-sama sehingga menjadi idola bagi seluruh masyarakat. Apalagi ibukota provinsi Sumatera Utara ini telah ditunjuk sebagai salah satu tuan rumah penyelenggaraan Konfrensi Tingkat Tinggi APEC 2013 yang akan digelar Juni mendatang.
“Ini membuktkan seluruh lapisan masyarakat sudah siap untuk itu. Jadi mari kita semua bersinergi dan mendukungnya, baik itu pemerntah, stake holder, pemangku kepentingan dan seluruh masyarakat. Jika seluruh pemerintah dan masyarakat bersatu, maka Insya Allah keinginan untuk menjadikan Medan hari ini lebih baik dari kemarin dan esok lebih cerah dari hari ini akan dapat kita wujudkan. Semoga Tuhan memberkati kita semua,” harapnya.
Sedangkan Musa Rajekshah, Pembina AMPO menjelaskan, para penggemar otomotif yang tergabung dalam AMPO diharapkannya tidak hanya sebatas melaksanakan kegiatan seperti ini saja. “Ke depan kita akan mencoba kegiatan lain yang bisa kita lakukan, bukan hanya kegiatan otomotif maupun bersifat internal klub, tetapi kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat,” harap pria yang akrab disapa Ijeck ini.
Ijeck menjelaskan, AMPO merupakan wadah beberapa klub otomotif. Saat ini tercatat ada 44 klub yang sudah tergabung dengan jumlah anggota sekitar 2000-an. Dia berharap AMPO juga dapat merekrut klub-klub lainnya agar visi dan tujuannya sama. “Apabila semakin besar dan semakin kompak kita, maka akan dapat berbuat banyak untuk masyaraka,” jelasnya.
Usai memberikan kata sambutan, rombongan yang berada di titik kumpul Jalan Pulau Pinang (Lapangan Merdeka), langsung dilepas Wali Kota. Konvoi selanjutnya mengambil rut ke Jalan Ahmad Yani-Jalan Perdana-Jalan Imam Bonjol-Jalan Sudirman-Jalan Patimura-Jalan Jamin Ginting-Jalan Dr Mansyur, dan Jalan Setia Budi.
Dalam iringan konvoi itu juga diikuti Sekda Syaiful Bahri Lubis, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Sumatera Utara sekaligus Pembina AMPO Musa Rajekshah alias Ijeck, sejumlah pimpinan SKPD di lingkungan Pemko Medan serta Kabag Humasy Pemko Medan Budi Hariono SSTP MAP.
Selain raungan suara sepeda motor yang membelah kesunyian di pagi itu, iringan konvoi juga terlihat seperti garis panjang biru. Sebab, seluruh peserta konvoi mengenakan kaos biru bertuliskan AMPO. Meski iringan konvoi cukup panjangang, namun kemacetan tidak sempat terjadi karena seluruh peserta sangat disiplin dan cukup santun di jalan raya.
Kemacetan hanya terjadi ketika iringan konvoi hendak memasuki halaman Pasar Pagi, di Jalan Setia Budi, Kelurahan Tanjung Rejo, Kecamatan Medan Sunggal. Namun berkat kesigapan aparat kepolisian beserta petugas Dishub Kota Medan, kemacetan berhasil diurai.
Setibanya di Pasar Pagi, Wali Kota kemudian mengecek kondisi kebersihan pasar tersebut. Baru beberapa langkah memasuki halaman pasar, orang nomor satu di Pemko Medan ini langsung menyaksikan pemandangan yang tidak mengenakkan mata. Selain sampah berserakan, parkir kendaraan bermotor, baik roda empat maupun roda dua terlihat sangat semrawut. Di tambah lagi timbunan sampah yang ada di tempat pembuangan sampah di dekat tempat parkir sepeda motor belum diangkat. Wali Kota langsung memarahi Camat Medan Sunggal Syahrul Rambe yang hadir menyambut kedatangan Wali Kota.
”Kenapa kau biarkan sampah ini menumpuk? Mengapa sampai sekarang belum diangkat? Sudah jam berapa sekarang! Saya minta sampah ini diangkat sekarang. Jangan sampai kutengok lagi sampah ini disini!” tegas Wali Kota dengan nada tinggi.
Camat Medan Sunggal hanya bisa menjawab, “Siap, Pak.” Selanjutnya Wali Kota didampingi Ijeck terus mengecek kebersihan di seluruh pasar di situ. Sedangkan Camat Medan sibuk berkoordinasi dengan anggotanya maupun Dinas Kebersihan agar truk pengangkut sampah secepatnya datang dan mengangkut timbunan sampah tersebut.
Selain mengecek kondisi pasar, Wali Kota juga ingin mengetahui harga bawang merah maupun bawang putih di pasar tersebut. Dari pengakuan sejumlah pedagang maupun warga yang ditemui, Wali Kota mengetahui jika harga kedua komiditi itu masih tinggi. Wali Kota segera menginstruksikan Dirut PD Pasar untuk mensuplay bawang merah maupun bawang putih ke pasar Setia Budi sehingga harganya stabil di kisaran Rp15.000 per kilogram.
Wali Kota sebelum meninggalkan lokasi memberikan instruksi agar gotong-royong terus dilanjutkan sehingga Pasar Pagi terlihat lebih bersih dan menarik. (dya/adv)