25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Dimeriahkan Festival Barongsai Memperebutkan Piala Wali Kota

Kongres Agama Konghucu Sedunia di Kota Medan

Kongres Agama Konghucu sedunia digelar di Kota Medan dan dimeriahkan festival barongsai tingkat dunia. Pada pelaksanaan Festival bertema The First Major Cup Medan World Championship Lion Dance sekaligus memperebutkan Piala Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM.

Pada pelaksanaan kongres Agama Konghucu, panitian akan mengemasnya dengan festival Barongsai tingkat dunia. Dalam festival ini akan diikuti 30 tim yang berasal dari sejumlah negara, sekaligus mendukung program Visit Medan Year 2012.

Hal itu saat Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap menerima audensi Ketua Panitia Konggres Agama Konghucu dan Festival Bakchang serta Barongsai, Andy Wiranata di Balai Kota, Selasa (24/4).

Dalam kesempatan itu, Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Kadisbudpar Drs Busral Manan dan Kabid Pemasaran Disbudpar Drs Agus Suriyono.
“Saya sangat berterima kasih karena telah memilih Kota Medan sebagai tuan rumah pelaksanaan Kong res Agama Konghucu Sedunia dan Festival Bakchang serta barongsai tingkat dunia,” sebutnya.

Menurut dia, dengan ditampilkannya barongsai terpanjang di Indonesia. Tentunya sangat mendukung program Visit Medan Year 2012.  Sehingga, Kadisbudpar Medan diminta untuk mengawal berlangsungnya seluruh kegiatan mulai dari persiapan sampai berakhir.

“Hal itu penting dilakukan agar seluruh peserta merasa aman dan nyaman, sehingga tertarik untuk mengunjungi Kota Medan kembali. Saya minta kepada Kadisbudpar Medan untuk terus bersinergi dengan panitia,” pintanya.

Sedangkan pihak paniti penyelenggaran Kongres Agama Konghucu sedunia dihadiri ketua panitia kongres Andy Wiranata didampingi Nurdin Purnomo, Budi Tamtomo (Ketua Barongsai Seluruh Indonesia), HP Siow (juri barongsai internasional), Ar Leong Lik Thong serta Fitri Ipid Alice selaku sekretaris panitia.

Andy menyampaikan bahwa dukungan dan keseriusan yang diberikan Wali Kota Medan atas digelarnya kegiatan ini mendapat apresiasi cukup tinggi dari luar negeri. Sejauh ini, pihaknya telah mendapat kepastian bahwasannya 80 pemakalah yang merupakan guru besar dan cendikiawan akan menghadiri kongres dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Hongkong dan Taiwan.

Selain itu paparnya, konggres akan dihadiri pengusaha dan orang-orang terpandang di negaranya masing-masing, tentunya akan mendatangkan nilai positif bagi Kota Medan.
“Efek dilaksanakan Kongres Agama Konghucu sedunia di Kota Medan, tentunya sangat bagus sekali untuk Indonesia, khususnya Kota Medan. Selain dari segi agama, kami juga bisa melakukan pertukaran informasi dan hubungan kerjasama di bidang lainnya seperti ekonomi,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan, untuk festival barongsai, pihaknya telah mengundang sejumlah negara. Sampai saat ini sudah 12 tim yang menyatakan kesediaannya tampil dalam festival tersebut. Dimana, 3 tim berasal dari Indonesia, sedangkan 9 tim lagi dari beberapa negara dari ASEAN ditambah China , Macao dan Hongkong.

Dia juga menyebutkan, melihat dukungan Wali Kota Medan untuk mensukseskan kegiatan ini begitu besar sekali, makanya pengurus agama Konghucu sedunia sepakat festival barongsai digelar untuk memperebutkan Piala Wali Kota Medan sebagai bentuk ucapan terimakasih sekaligus penghormatan.
“Baru pertama kali ini festival barongsai digelar untuk memperebutkan Piala Wali Kota Medan,” katanya.

Selain festival barongsai, Andy menyatakan, konggres akan diisi dengan penampilan barongsai terpanjang di Indonesia. Diharapkannya, selain menghibur warga Kota Medan, kehadiran barongsai terpanjang di Indonesia bisa masuk dalam rekor MURI.

“Dengan begitu, kami telah melakukan persiapan sehingga kehadiran barongsai terpanjang di Indonesia ini dapat menghibur warga Kota Medan,” ucap Andy yang diamini Budi Tamtomo.

Sebelum mengakhiri audiensi, Rahudman menerima bingkisan berupa poster barongsai yang dibingkai dan baju tradisional China bewarna merah. Bingkisan tersebut sebagai ungkapan terima kasih dari seorang pengurus Konghucu yang merupakan penjahit terkenal dari Singapura dan telah banyak menjahit pakaian orang-orang terkenal di dunia. Termasuk baju untuk Wali Kota Medan.

Selanjutnya, Wali Kota Medan langsung mengenakan pakaian yang telah disiapkan penjahit asal Singapura dan foto bersama semberi menyerahkan bingkisan kepada panitia. (adl)

Medan Simpan Sejarah China

Deputi Presiden Asosiasi Konfusianisme Malaysia, Tan Kee Sang mengatakan, penyelenggaraan kongres tahun 2012 merupakan tahun keenam. Ditahun 2012 ini sekaligus digelar perayaan agama Khonghucu untuk ketiga kalinya.

“Kongres diadakan tiap dua atau tiga tahun sekali. Tahun 2012 kami melihat Medan bisa menjadi tuan rumah pelaksanaan kongres. Karena itu, Asosiasi Konfusianisme Internasional mengagendakan menggelar kongres sedunia di Medan pada Juni mendatang,” ucapnya di dalam ruang tamu utama Wali Kota Medan.

Dia menyatakan, dengan digelarnya kegiatan ini, Pemko diharapkan bisa memastikan kondusifitas dalam pelaksanaannya. Tan Kee Sang menyebutkan, adapun alasan dipilihnya Kota Medan karena daerah ini memiliki berbagai peninggalan sejarah China seperti rumah Tjong A Fie, Masjid Raya yang dibantu pembangunannya oleh Tjong A Fie dan lainnya. Kemudian, secara organisasi, di kota ini terdapat Majelis Kelenteng Khonghucu Indonesia (MKKI), yang memiliki visi ingin menyebarkan konfusius ke seluruh dunia. “Dari segi perkembangan, Indonesia khususnya Kota Medan bisa berkembang pesat, karena itu kami tertarik untuk datang,” ujarnya.

Asosiasi Konfusianisme Malaysia berharap Pem ko Medan bisa memberikan kepastian keamanan, sehingga peserta yang berasal dari berbagai negara tidak ragu datang menghadiri kongres. Selain itu, pemerintah bisa menyediakan acara lain untuk memeriahkan acara sehingga pelaksanaan kongres semakin meriah.

“Segi tempat, keamanan itu menjadi perhatian utama yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kongres selama lebih kurang lima hari. Apalagi peserta pada umumnya berasal dari luar negeri dian taranya Inggris, Jeman, Malaysia, Thailand, Vietnam, Amerika, Prancis, New Zealand, Canada, Korea, Jepang dan lainnya,” bebernya.

Dia menejelaskan, Kota Medan dinilai layak menjadi tuan rumah kongres karena letaknya strategis, dekat dengan negara lain sehingga memudahkan peserta untuk datang.

“Lokasi Medan sangat strategis sehingga memudahkan transportasi. Kita harap Pemko siap menyambut tamu mancanegara karena Medan merupakan kota yang terkenal dengan kota kuno dan bersejarah,” katanya.  (adl)

Kongres Agama Konghucu Sedunia di Kota Medan

Kongres Agama Konghucu sedunia digelar di Kota Medan dan dimeriahkan festival barongsai tingkat dunia. Pada pelaksanaan Festival bertema The First Major Cup Medan World Championship Lion Dance sekaligus memperebutkan Piala Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM.

Pada pelaksanaan kongres Agama Konghucu, panitian akan mengemasnya dengan festival Barongsai tingkat dunia. Dalam festival ini akan diikuti 30 tim yang berasal dari sejumlah negara, sekaligus mendukung program Visit Medan Year 2012.

Hal itu saat Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap menerima audensi Ketua Panitia Konggres Agama Konghucu dan Festival Bakchang serta Barongsai, Andy Wiranata di Balai Kota, Selasa (24/4).

Dalam kesempatan itu, Drs H Rahudman Harahap MM didampingi Kadisbudpar Drs Busral Manan dan Kabid Pemasaran Disbudpar Drs Agus Suriyono.
“Saya sangat berterima kasih karena telah memilih Kota Medan sebagai tuan rumah pelaksanaan Kong res Agama Konghucu Sedunia dan Festival Bakchang serta barongsai tingkat dunia,” sebutnya.

Menurut dia, dengan ditampilkannya barongsai terpanjang di Indonesia. Tentunya sangat mendukung program Visit Medan Year 2012.  Sehingga, Kadisbudpar Medan diminta untuk mengawal berlangsungnya seluruh kegiatan mulai dari persiapan sampai berakhir.

“Hal itu penting dilakukan agar seluruh peserta merasa aman dan nyaman, sehingga tertarik untuk mengunjungi Kota Medan kembali. Saya minta kepada Kadisbudpar Medan untuk terus bersinergi dengan panitia,” pintanya.

Sedangkan pihak paniti penyelenggaran Kongres Agama Konghucu sedunia dihadiri ketua panitia kongres Andy Wiranata didampingi Nurdin Purnomo, Budi Tamtomo (Ketua Barongsai Seluruh Indonesia), HP Siow (juri barongsai internasional), Ar Leong Lik Thong serta Fitri Ipid Alice selaku sekretaris panitia.

Andy menyampaikan bahwa dukungan dan keseriusan yang diberikan Wali Kota Medan atas digelarnya kegiatan ini mendapat apresiasi cukup tinggi dari luar negeri. Sejauh ini, pihaknya telah mendapat kepastian bahwasannya 80 pemakalah yang merupakan guru besar dan cendikiawan akan menghadiri kongres dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Rusia, China, Hongkong dan Taiwan.

Selain itu paparnya, konggres akan dihadiri pengusaha dan orang-orang terpandang di negaranya masing-masing, tentunya akan mendatangkan nilai positif bagi Kota Medan.
“Efek dilaksanakan Kongres Agama Konghucu sedunia di Kota Medan, tentunya sangat bagus sekali untuk Indonesia, khususnya Kota Medan. Selain dari segi agama, kami juga bisa melakukan pertukaran informasi dan hubungan kerjasama di bidang lainnya seperti ekonomi,” ucapnya.
Lebih lanjut, dia memaparkan, untuk festival barongsai, pihaknya telah mengundang sejumlah negara. Sampai saat ini sudah 12 tim yang menyatakan kesediaannya tampil dalam festival tersebut. Dimana, 3 tim berasal dari Indonesia, sedangkan 9 tim lagi dari beberapa negara dari ASEAN ditambah China , Macao dan Hongkong.

Dia juga menyebutkan, melihat dukungan Wali Kota Medan untuk mensukseskan kegiatan ini begitu besar sekali, makanya pengurus agama Konghucu sedunia sepakat festival barongsai digelar untuk memperebutkan Piala Wali Kota Medan sebagai bentuk ucapan terimakasih sekaligus penghormatan.
“Baru pertama kali ini festival barongsai digelar untuk memperebutkan Piala Wali Kota Medan,” katanya.

Selain festival barongsai, Andy menyatakan, konggres akan diisi dengan penampilan barongsai terpanjang di Indonesia. Diharapkannya, selain menghibur warga Kota Medan, kehadiran barongsai terpanjang di Indonesia bisa masuk dalam rekor MURI.

“Dengan begitu, kami telah melakukan persiapan sehingga kehadiran barongsai terpanjang di Indonesia ini dapat menghibur warga Kota Medan,” ucap Andy yang diamini Budi Tamtomo.

Sebelum mengakhiri audiensi, Rahudman menerima bingkisan berupa poster barongsai yang dibingkai dan baju tradisional China bewarna merah. Bingkisan tersebut sebagai ungkapan terima kasih dari seorang pengurus Konghucu yang merupakan penjahit terkenal dari Singapura dan telah banyak menjahit pakaian orang-orang terkenal di dunia. Termasuk baju untuk Wali Kota Medan.

Selanjutnya, Wali Kota Medan langsung mengenakan pakaian yang telah disiapkan penjahit asal Singapura dan foto bersama semberi menyerahkan bingkisan kepada panitia. (adl)

Medan Simpan Sejarah China

Deputi Presiden Asosiasi Konfusianisme Malaysia, Tan Kee Sang mengatakan, penyelenggaraan kongres tahun 2012 merupakan tahun keenam. Ditahun 2012 ini sekaligus digelar perayaan agama Khonghucu untuk ketiga kalinya.

“Kongres diadakan tiap dua atau tiga tahun sekali. Tahun 2012 kami melihat Medan bisa menjadi tuan rumah pelaksanaan kongres. Karena itu, Asosiasi Konfusianisme Internasional mengagendakan menggelar kongres sedunia di Medan pada Juni mendatang,” ucapnya di dalam ruang tamu utama Wali Kota Medan.

Dia menyatakan, dengan digelarnya kegiatan ini, Pemko diharapkan bisa memastikan kondusifitas dalam pelaksanaannya. Tan Kee Sang menyebutkan, adapun alasan dipilihnya Kota Medan karena daerah ini memiliki berbagai peninggalan sejarah China seperti rumah Tjong A Fie, Masjid Raya yang dibantu pembangunannya oleh Tjong A Fie dan lainnya. Kemudian, secara organisasi, di kota ini terdapat Majelis Kelenteng Khonghucu Indonesia (MKKI), yang memiliki visi ingin menyebarkan konfusius ke seluruh dunia. “Dari segi perkembangan, Indonesia khususnya Kota Medan bisa berkembang pesat, karena itu kami tertarik untuk datang,” ujarnya.

Asosiasi Konfusianisme Malaysia berharap Pem ko Medan bisa memberikan kepastian keamanan, sehingga peserta yang berasal dari berbagai negara tidak ragu datang menghadiri kongres. Selain itu, pemerintah bisa menyediakan acara lain untuk memeriahkan acara sehingga pelaksanaan kongres semakin meriah.

“Segi tempat, keamanan itu menjadi perhatian utama yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kongres selama lebih kurang lima hari. Apalagi peserta pada umumnya berasal dari luar negeri dian taranya Inggris, Jeman, Malaysia, Thailand, Vietnam, Amerika, Prancis, New Zealand, Canada, Korea, Jepang dan lainnya,” bebernya.

Dia menejelaskan, Kota Medan dinilai layak menjadi tuan rumah kongres karena letaknya strategis, dekat dengan negara lain sehingga memudahkan peserta untuk datang.

“Lokasi Medan sangat strategis sehingga memudahkan transportasi. Kita harap Pemko siap menyambut tamu mancanegara karena Medan merupakan kota yang terkenal dengan kota kuno dan bersejarah,” katanya.  (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/