26 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Dua Harimau Benggala Didatangkan dari Ragunan

MEDAN-Pihak Kebun Binatang Kota Medan (Medan Zoo) terus melakukan pembenahan untuk menarik minat wisatawan. Kali ini mereka mendatangkan sepasang Harimau Benggala dari Kebun Binatang Ragunan Jakarta, yang sudah kelebihan harimau.

HARIMAU: Seekor Harimau Benggala. Saat ini dua Harimau Benggala menambah koleksi Medan Zoo.//file
HARIMAU: Seekor Harimau Benggala. Saat ini dua Harimau Benggala menambah koleksi Medan Zoo.//file

“Ya, kita sudah mendatangkan dua Harimau Benggala dari Kebun Binatang Ragunan. Harimau tersebut biasanya ada di India. Semoga dengan bertambahnya koleksi ini bisa menarik warga untuk berkunjung ke Kebun Binatang Kota Medan yang ada di Simalingkar B,” ujar Direktur Utama PD Pembangunan Kota Medan, Harmen Ginting di Balai Kota, Senin (27/5).

Dijelaskan, sepasang Harimau Benggala tersebut dalam usia produktif akan dipindahkan dari Ragunan. Kebun Binatang Ragunan sendiri saat ini sedang surplus harimau, sehingga mereka mengirimkannya ke Medan. Sepasang harimau India tersebut akan dikirimkan dari Jakarta pada, Selasa (28/5).
“Tapi kami belum tahu kapan tepatnya bisa sampai. Diharapkan kedua harimau itu sempat menjalani karantina sehingga bisa dipamerkan saat launching penggalian kuburan gajah untuk keperluan penelitian pada 6 Juni nanti,” harapnya.

Menurut Ginting, saat ini Medan Zoo memiliki sembilan Harimau Sumatera. Ia berharap tambahan ini akan menambah daya tarik kebun binatang. Apalagi, selama ini Kebun Binatang Kota Medan belum berhasil menarik wisatawan dengan jumlah banyak. “Karena itu, kelangkaan  binatang-binatang ini bisa menjadi daya tarik utama,” ujarnya.

Pihak Kebun Binatang Ragunan, lanjutnya, sudah meninjau kesiapan mereka mulai dari perlengkapan kandang sampai kolam berenang harimau. Dan, hasilnya diputuskan bahwa Kebun Binatang Medan memang layak menerima sepasang Harimau India itu. “Kita berharap agar Kebun Binatang Medan  dapat merawat anggota barunya itu sama seperti koleksi harimau lain yang sudah melahirkan beberapa kalin,” paparnya.

Selain kedatangan harimau langka tersebut, lanjutnya, pihak Kebun Binatang Medan juga membuat museum binatang langka. Binatang-binatang langka yang sudah mati pun diawetkan dan dipamerkan dalam museum tersebut.

“Kita juga membuat museum binatang. Bintang-binatang yang langka dan sudah mati kita awetkan dan dipajangkan dalam museum itu. Dari situ, para pengunjung kan juga bisa belajar tentang binatang-binatang yang yangka tersebut,” paparnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang memiliki koleksi binatang-binatang langka bisa menyumbangkan ke museum tersebut, ketika binatang itu mati. Sebab, kalaupun mayat binatang langka itu di kuburkan, maka tidak akan memberikan apa-apa kepada pemiliknya. “Nah, kalau diberikan kepada kita, maka akan diawetkan. Dan, sipemilik bisa tetap melihat binatang kesayangannya tersebut di museum Kebun Binatang Medan. Tapi, binatang itu tidak bolah mati lebih dari 4 hari, kalau lebih, maka tidak bisa diawetkan lagi,” jelasnya.

Ginting menambahkan, akses jalan menuju Kebun Binatanh tersebut memang parlu menjadi perhatian. Kondisi jalan yang sempit dan rawan macet membuat wisatawan masih enggan berkunjung. “Semoga nanti dengan beroperasinya Trans Medan bisa memiliki jalur ke sana, sehingga aksesnya semakin mudah,” harapnya. (mag-7)

MEDAN-Pihak Kebun Binatang Kota Medan (Medan Zoo) terus melakukan pembenahan untuk menarik minat wisatawan. Kali ini mereka mendatangkan sepasang Harimau Benggala dari Kebun Binatang Ragunan Jakarta, yang sudah kelebihan harimau.

HARIMAU: Seekor Harimau Benggala. Saat ini dua Harimau Benggala menambah koleksi Medan Zoo.//file
HARIMAU: Seekor Harimau Benggala. Saat ini dua Harimau Benggala menambah koleksi Medan Zoo.//file

“Ya, kita sudah mendatangkan dua Harimau Benggala dari Kebun Binatang Ragunan. Harimau tersebut biasanya ada di India. Semoga dengan bertambahnya koleksi ini bisa menarik warga untuk berkunjung ke Kebun Binatang Kota Medan yang ada di Simalingkar B,” ujar Direktur Utama PD Pembangunan Kota Medan, Harmen Ginting di Balai Kota, Senin (27/5).

Dijelaskan, sepasang Harimau Benggala tersebut dalam usia produktif akan dipindahkan dari Ragunan. Kebun Binatang Ragunan sendiri saat ini sedang surplus harimau, sehingga mereka mengirimkannya ke Medan. Sepasang harimau India tersebut akan dikirimkan dari Jakarta pada, Selasa (28/5).
“Tapi kami belum tahu kapan tepatnya bisa sampai. Diharapkan kedua harimau itu sempat menjalani karantina sehingga bisa dipamerkan saat launching penggalian kuburan gajah untuk keperluan penelitian pada 6 Juni nanti,” harapnya.

Menurut Ginting, saat ini Medan Zoo memiliki sembilan Harimau Sumatera. Ia berharap tambahan ini akan menambah daya tarik kebun binatang. Apalagi, selama ini Kebun Binatang Kota Medan belum berhasil menarik wisatawan dengan jumlah banyak. “Karena itu, kelangkaan  binatang-binatang ini bisa menjadi daya tarik utama,” ujarnya.

Pihak Kebun Binatang Ragunan, lanjutnya, sudah meninjau kesiapan mereka mulai dari perlengkapan kandang sampai kolam berenang harimau. Dan, hasilnya diputuskan bahwa Kebun Binatang Medan memang layak menerima sepasang Harimau India itu. “Kita berharap agar Kebun Binatang Medan  dapat merawat anggota barunya itu sama seperti koleksi harimau lain yang sudah melahirkan beberapa kalin,” paparnya.

Selain kedatangan harimau langka tersebut, lanjutnya, pihak Kebun Binatang Medan juga membuat museum binatang langka. Binatang-binatang langka yang sudah mati pun diawetkan dan dipamerkan dalam museum tersebut.

“Kita juga membuat museum binatang. Bintang-binatang yang langka dan sudah mati kita awetkan dan dipajangkan dalam museum itu. Dari situ, para pengunjung kan juga bisa belajar tentang binatang-binatang yang yangka tersebut,” paparnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat yang memiliki koleksi binatang-binatang langka bisa menyumbangkan ke museum tersebut, ketika binatang itu mati. Sebab, kalaupun mayat binatang langka itu di kuburkan, maka tidak akan memberikan apa-apa kepada pemiliknya. “Nah, kalau diberikan kepada kita, maka akan diawetkan. Dan, sipemilik bisa tetap melihat binatang kesayangannya tersebut di museum Kebun Binatang Medan. Tapi, binatang itu tidak bolah mati lebih dari 4 hari, kalau lebih, maka tidak bisa diawetkan lagi,” jelasnya.

Ginting menambahkan, akses jalan menuju Kebun Binatanh tersebut memang parlu menjadi perhatian. Kondisi jalan yang sempit dan rawan macet membuat wisatawan masih enggan berkunjung. “Semoga nanti dengan beroperasinya Trans Medan bisa memiliki jalur ke sana, sehingga aksesnya semakin mudah,” harapnya. (mag-7)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/