25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Rahudman Minta Nelayan Manfaatkan TPI

Serahkan 2 unit Kapal Ikan KKP

Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap menyerahkan dua unit kapal ikan bantuan dari Kementerian Kelauan dan Perikanan (KKP)  kepada nelayan di Belawan. Kapal ikan itu sebagai bagian untuk lebih meningkatkan hasil tangkapan para nelayan.

Penyerahan itu dilakukan di aula Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Perumahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (30/1). Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan kota Medan, Ir Wahid M Si, serta unsur muspida dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan.

Rahudman mengatakan, bantuan dua kapal ikan dari KKP kepada nelayan di Belawan merupakan program bantuan 1.000 unit kapal yang akan disalurkan kepada masyarakat nelayan di seluruh Indonesia termasuk Kota Medan.

“Ini program bantuan dari Kementerian Keluatan dan Perikanan, setelah bantuan dua unit kapal nantinya pada tahun ini masyarakat nelayan di Medan bisa kembali mendapat empat unit kapal bantuan serupa,” ucapnya diiringi tepuk tangan para nelayan.

Dia berpesan, dengan adanya kapal bantuan ini diharapkan bisa lebih meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan. Tapi, para nelayan jangan menjual ikan hasil tangkapannya di tengah laut. Karena Pemko Medan sudah menyiapkan TPI yang tempatnya jauh lebih baik dibandingkan transaksi di tengah lautan.

Menurut Rahudman, fasilitas yang sudah dibangun pemerintah mesti dijadikan lokasi bisnis, yang nantinya dapat menampung tenaga kerja berasal dari kalangan masyarakat nelayan sekitar.

“Jadikan TPI ini lokasi bisnis. Dengan manfaatkan fasilitas TPI dan fasilitas lainnya yang sudah dibangun, ke depannya Pemko Medan sudah mempunyai program untuk membangun dok kapal dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Nelayan (SPBN) di areal ini,” katanya.

Lebih lanjut, dia menambahkan pemanfaatan fasilitas TPI akan lebih baik dan memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan Kota Medan, khususnya di wilayah Medan Belawan dan Medan Labuhan.

Adapun kapal yang diserahkan tersebut merupakan bantuan kapal berkapasitas 30 Gross Ton (GT) lengkap dengan alat tangkapnya itu, diserahkan langsung kepada nelayan melalui Koperasi Citra Nelayan Indonesia dan Primer Koperasi (Primkop) Nelayan Indonesia.
Usai menyerahkan secara resmi, Rahudman menyempatkan diri menguji coba kapal bantuan KM.INKA Mina 57. Sambil menakhodai secara langsung, wali kota berlayar menuju ke arah perairan Belawan.

Terpisah, Ketua Primer Koperasi Nelayan Indonesia, Zulfahri Siagian mengaku, berterimakasih atas pemberian kapal bantuan dimaksud. Kapal ikan yang relatif besar tersebut akan dimanfaatkan nelayan untuk meningkatkan penghasilan nelayan.

“Kami akan manfaatkan semaksimal mungkin kapal tersebut demi kesejahteraan dan peningkatan penghasilan nelayan,” ungkapnya.
Dia juga berharap, Pemko Medan agar lebih meningkatkan pembangunan di wilayah Medan bagian Utara, karena selama ini banyak sekali fasilitas publik yang belum terbangun semestinya.

“Intinya kami membutuhkan pembangunan, demi menuju wilayah Minapolitan,” sebutnya.(mag-17)

Tembus ZEE

Dua kapal yang diserahkan kepada nelayan merupakan kapal ikan yang cukup besarukurannya 30 Gross Ton (GT) lengkap dengan alat tangkapannya. Kapal tersebut bisa difungsikan mendekati zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Ir H Wahid M Si kepada Sumut Pos. Menurut dia, kapal ikan berkapasitas besar itu bermanfaat untuk memudahkan nelayan mengambil ikan ke wilayah tengah dan mengurangi pencurian ikan oleh pihak asing.
“Selama inikan di tengah laut sering diambil kapal asing, jadi untuk mencegahnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan kapal tersebut,” katanya.

Wahid membeberkan, nelayan yang ada di Kota Medan khususnya di wilayah Belawan memiliki sebanyak 1.640 kapal, seribu diantaranya berukuran 10 GT dan sisanya 5 GT. Kapal-kapal tersebut hanya mampu dipantai saja, sedangkan di tengah laut jarang sekali tersentuh. “Nelayan juga sudah mengidam-ngidamkan bisa masuk ke ZNE,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, kebanyakan nelayan di Belawan cenderung memiliki budaya pergi sore hari pulang pagi, atau sebaliknya pergi pagi pulang sore, tapi dengan kapal 30 GT nantinya bisa mempekerjakan 20 orang dan sekali berangkat bisa memakan waktu 10 hingga 15 hari dengan kapasitas 30 ton. “Kondisi tersebut semakin menambah kesejahteraan nelayan,” ucapnya. (ril)

Operasional Kapal Diawasi

Ketua Fraksi PAN DPRD Medan, Ahmad Arif SE MM menegaskan, penyerahan bantuan kapal ikan dari KKP, yang disalurkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap ke nelayan tindakan yang layak dipuji. Tapi, disisi lain pemanfaatannya harus jelas.

“Jangan hanya diberikan, tapi tak diawasi. Karena jumlahnya hanya dua unit, sedangkan nelayan jumlahnya ribuan,” sebutnya.
Dia memaparkan, bantuan kapal yang disalurkan harus dikelola secara benar-benar oleh dua koperasi yang ditunjuk, kemudian hilangkan fiksi-fiksi negatif agar pengelolaan dan bagi hasilnya jelas kepada para nelayan.

Arif juga menyebutkan, nelayan yang ikut dalam kapal tersebut seharusnya nelayan yang selama ini tidak memiliki kapal, sehingga kapal tersebut bisa menampung para pengangguran.

“Selain misinya menyelamatkan ikan di wilayah mendekati perbatasan, kapal tersebut juga dihadirkan agar mengurangi pengangguran,” ingatkannya.
Kemudian, dia menyarankan Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Kelautan sebaiknya lebih aktif membina para nelayan yang ada di wilayah Belawan. Dengan begitu, nelayan-nelayan tersebut semakin mengerti tentang tapal batas dan pola penangkapan ikan yang baik. (ril)

Serahkan 2 unit Kapal Ikan KKP

Wali Kota Medan, Drs H Rahudman Harahap menyerahkan dua unit kapal ikan bantuan dari Kementerian Kelauan dan Perikanan (KKP)  kepada nelayan di Belawan. Kapal ikan itu sebagai bagian untuk lebih meningkatkan hasil tangkapan para nelayan.

Penyerahan itu dilakukan di aula Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Perumahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan, Senin (30/1). Dalam kesempatan tersebut, hadir Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan kota Medan, Ir Wahid M Si, serta unsur muspida dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemko Medan.

Rahudman mengatakan, bantuan dua kapal ikan dari KKP kepada nelayan di Belawan merupakan program bantuan 1.000 unit kapal yang akan disalurkan kepada masyarakat nelayan di seluruh Indonesia termasuk Kota Medan.

“Ini program bantuan dari Kementerian Keluatan dan Perikanan, setelah bantuan dua unit kapal nantinya pada tahun ini masyarakat nelayan di Medan bisa kembali mendapat empat unit kapal bantuan serupa,” ucapnya diiringi tepuk tangan para nelayan.

Dia berpesan, dengan adanya kapal bantuan ini diharapkan bisa lebih meningkatkan hasil tangkapan ikan para nelayan. Tapi, para nelayan jangan menjual ikan hasil tangkapannya di tengah laut. Karena Pemko Medan sudah menyiapkan TPI yang tempatnya jauh lebih baik dibandingkan transaksi di tengah lautan.

Menurut Rahudman, fasilitas yang sudah dibangun pemerintah mesti dijadikan lokasi bisnis, yang nantinya dapat menampung tenaga kerja berasal dari kalangan masyarakat nelayan sekitar.

“Jadikan TPI ini lokasi bisnis. Dengan manfaatkan fasilitas TPI dan fasilitas lainnya yang sudah dibangun, ke depannya Pemko Medan sudah mempunyai program untuk membangun dok kapal dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Nelayan (SPBN) di areal ini,” katanya.

Lebih lanjut, dia menambahkan pemanfaatan fasilitas TPI akan lebih baik dan memberikan manfaat yang besar bagi pembangunan Kota Medan, khususnya di wilayah Medan Belawan dan Medan Labuhan.

Adapun kapal yang diserahkan tersebut merupakan bantuan kapal berkapasitas 30 Gross Ton (GT) lengkap dengan alat tangkapnya itu, diserahkan langsung kepada nelayan melalui Koperasi Citra Nelayan Indonesia dan Primer Koperasi (Primkop) Nelayan Indonesia.
Usai menyerahkan secara resmi, Rahudman menyempatkan diri menguji coba kapal bantuan KM.INKA Mina 57. Sambil menakhodai secara langsung, wali kota berlayar menuju ke arah perairan Belawan.

Terpisah, Ketua Primer Koperasi Nelayan Indonesia, Zulfahri Siagian mengaku, berterimakasih atas pemberian kapal bantuan dimaksud. Kapal ikan yang relatif besar tersebut akan dimanfaatkan nelayan untuk meningkatkan penghasilan nelayan.

“Kami akan manfaatkan semaksimal mungkin kapal tersebut demi kesejahteraan dan peningkatan penghasilan nelayan,” ungkapnya.
Dia juga berharap, Pemko Medan agar lebih meningkatkan pembangunan di wilayah Medan bagian Utara, karena selama ini banyak sekali fasilitas publik yang belum terbangun semestinya.

“Intinya kami membutuhkan pembangunan, demi menuju wilayah Minapolitan,” sebutnya.(mag-17)

Tembus ZEE

Dua kapal yang diserahkan kepada nelayan merupakan kapal ikan yang cukup besarukurannya 30 Gross Ton (GT) lengkap dengan alat tangkapannya. Kapal tersebut bisa difungsikan mendekati zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Pernyataan itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Kelautan Kota Medan, Ir H Wahid M Si kepada Sumut Pos. Menurut dia, kapal ikan berkapasitas besar itu bermanfaat untuk memudahkan nelayan mengambil ikan ke wilayah tengah dan mengurangi pencurian ikan oleh pihak asing.
“Selama inikan di tengah laut sering diambil kapal asing, jadi untuk mencegahnya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan bantuan kapal tersebut,” katanya.

Wahid membeberkan, nelayan yang ada di Kota Medan khususnya di wilayah Belawan memiliki sebanyak 1.640 kapal, seribu diantaranya berukuran 10 GT dan sisanya 5 GT. Kapal-kapal tersebut hanya mampu dipantai saja, sedangkan di tengah laut jarang sekali tersentuh. “Nelayan juga sudah mengidam-ngidamkan bisa masuk ke ZNE,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, kebanyakan nelayan di Belawan cenderung memiliki budaya pergi sore hari pulang pagi, atau sebaliknya pergi pagi pulang sore, tapi dengan kapal 30 GT nantinya bisa mempekerjakan 20 orang dan sekali berangkat bisa memakan waktu 10 hingga 15 hari dengan kapasitas 30 ton. “Kondisi tersebut semakin menambah kesejahteraan nelayan,” ucapnya. (ril)

Operasional Kapal Diawasi

Ketua Fraksi PAN DPRD Medan, Ahmad Arif SE MM menegaskan, penyerahan bantuan kapal ikan dari KKP, yang disalurkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap ke nelayan tindakan yang layak dipuji. Tapi, disisi lain pemanfaatannya harus jelas.

“Jangan hanya diberikan, tapi tak diawasi. Karena jumlahnya hanya dua unit, sedangkan nelayan jumlahnya ribuan,” sebutnya.
Dia memaparkan, bantuan kapal yang disalurkan harus dikelola secara benar-benar oleh dua koperasi yang ditunjuk, kemudian hilangkan fiksi-fiksi negatif agar pengelolaan dan bagi hasilnya jelas kepada para nelayan.

Arif juga menyebutkan, nelayan yang ikut dalam kapal tersebut seharusnya nelayan yang selama ini tidak memiliki kapal, sehingga kapal tersebut bisa menampung para pengangguran.

“Selain misinya menyelamatkan ikan di wilayah mendekati perbatasan, kapal tersebut juga dihadirkan agar mengurangi pengangguran,” ingatkannya.
Kemudian, dia menyarankan Pemko Medan melalui Dinas Pertanian dan Kelautan sebaiknya lebih aktif membina para nelayan yang ada di wilayah Belawan. Dengan begitu, nelayan-nelayan tersebut semakin mengerti tentang tapal batas dan pola penangkapan ikan yang baik. (ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/