28.9 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Magrib Mengaji Mulai Pudar

Wali Kota Medan Gelar Safari Magrib di Masjid Al Hikmah

Tradisi umat muslim di waktu magrib untuk mengaji sudah mulai pudar.  Padahal, mengaji di waktu magrib merupakan satu waktu di mana keluarga bisa berkumpul untuk salat berjamaah dan saling menyimak ketika membaca Alquran.

Sosialisasi Gerakan Magrib (Gemar) Mengaji disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat menghadiri acara safari magrib mengaji di Masjid Al Hikmah Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (23/5) malam.
Hadir pada kesempatan Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi, Sekda Ir Syaiful Bahri, Camat Medan Tembung Hendra Asmilan SSTP, dan sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan.

Rahudman mengatakan Gemar engaji adalah program pemerintah pusat untuk membudayakan membaca Alquran setelah salat magrib menjelang salat isya. Di saat perubahan waktu dari siang ke malam dan menjelang tengah malam, sebaiknya diisi dengan ibadah mengaji. Kemudian, berikan didikan kepada anak-anak untuk tidak menghidupkan televisi pada saat magrib, ini merupakan satu upaya membentuk karakter atau kepribadian anak atau generasi muda. Karenanya orangtua di rumah diharapkan dapat lebih memperhatikan kegiatan anak-anaknya di rumah.

Dia memaparkan, televisi merupakan satu wujud kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang terus berkembang. Tapi, tanpa disadari, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tersebut harus diimbangi dengan meningkatkan kualitas nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepala Allah SWT.

“Kita sadar Iptek yang tidak diimbangi dengan landasan iman dan taqwa, maka teknologi akan cendrung membawa kerusakan pada umat manusia, bahkan alam semesta,” ingatkannya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan diadakannya Gemar mengaji, keluarga bisa kumpul bersama dan dapat mendorong transfer pengetahuan orangtua terhadap anak, dan transfer akhlak orangtua terhadap anak.
“Hal ini bisa menghindarkan anak dari bahaya dunia malam yang mengincar, mulai dari narkoba, kekerasan dan lain sebagainya yang mengancam kepribadian anak,” sebutnya.

Rahudman mengingatkan, semua elemen masyarakat harus bersama-sama menghidupkan kembali tradisi membaca/tadarus Alquran setiap selesai salat magrib menjelang salat isya. Kemudian masyarakat dapat memanfaatkan waktu antara maghrib dan isya untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, sekaligus memperdalam wawasan keagamaannya.

“Saya berharap kita semua, seluruh komponen masyarakat dapat ikut berperan dan bertanggung jawab dalam mensukseskan program magrib mengaji di wilayahnya masing-masing. Sehingga, gerakan yang telah dicanangkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua BKM Masjid Al Hikmah Drs H Hasbullah Lubis mengatakan, kunjungan Wali Kota Medan merupakan yang kesekian kalinya. “Kunjungan dari seorang umaroh ini menjadi dampak positif kepada  jamaah dan masyarakat umumnya di Kecamatan Medan Tembung, di mana sejak tahun 1971 kami telah membuka pengajian setelah salat magrib. Kini terus bertahan dan anak-anak silih berganti yang datang untuk mengaji,” sebutnya.

Selain itu, paparnya Masjid Al Hikmah terus melakukan pengembangan sejak tahun 2007 dan dilakukan hingga sampai pembebasan lahan masyarakat untuk pengembangan masjid.
“Kini telah dibayarkan panjarnya dan pada bulan September 2012 akan selesai pembayarannya, semua ini perlu dukungan dari semua pihak terutama pemko Medan,” bebernya.

Acara tersebut diisi dengan tausyiah yang dibawakan oleh ustadz  H Syahmenan Hasibuan yang mengupas masalah silaturahim, dan acara ini ditandai dengan pemberian dana gaji Rp12 juta kepada dua orang guru mengaji selama setahun, dan pemberian bantuan dana Rp30 juta untuk  pengembangan pembangunan Masjid Al Hikmah. (adl)

Wali Kota Medan Gelar Safari Magrib di Masjid Al Hikmah

Tradisi umat muslim di waktu magrib untuk mengaji sudah mulai pudar.  Padahal, mengaji di waktu magrib merupakan satu waktu di mana keluarga bisa berkumpul untuk salat berjamaah dan saling menyimak ketika membaca Alquran.

Sosialisasi Gerakan Magrib (Gemar) Mengaji disampaikan Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM saat menghadiri acara safari magrib mengaji di Masjid Al Hikmah Jalan Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Rabu (23/5) malam.
Hadir pada kesempatan Wakil Wali Kota Medan Drs HT Dzulmi Eldin S MSi, Sekda Ir Syaiful Bahri, Camat Medan Tembung Hendra Asmilan SSTP, dan sejumlah pimpinan SKPD jajaran Pemko Medan.

Rahudman mengatakan Gemar engaji adalah program pemerintah pusat untuk membudayakan membaca Alquran setelah salat magrib menjelang salat isya. Di saat perubahan waktu dari siang ke malam dan menjelang tengah malam, sebaiknya diisi dengan ibadah mengaji. Kemudian, berikan didikan kepada anak-anak untuk tidak menghidupkan televisi pada saat magrib, ini merupakan satu upaya membentuk karakter atau kepribadian anak atau generasi muda. Karenanya orangtua di rumah diharapkan dapat lebih memperhatikan kegiatan anak-anaknya di rumah.

Dia memaparkan, televisi merupakan satu wujud kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, sekaligus merupakan bagian dari kebutuhan manusia yang terus berkembang. Tapi, tanpa disadari, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) tersebut harus diimbangi dengan meningkatkan kualitas nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan kepala Allah SWT.

“Kita sadar Iptek yang tidak diimbangi dengan landasan iman dan taqwa, maka teknologi akan cendrung membawa kerusakan pada umat manusia, bahkan alam semesta,” ingatkannya.

Lebih lanjut dia mengatakan, dengan diadakannya Gemar mengaji, keluarga bisa kumpul bersama dan dapat mendorong transfer pengetahuan orangtua terhadap anak, dan transfer akhlak orangtua terhadap anak.
“Hal ini bisa menghindarkan anak dari bahaya dunia malam yang mengincar, mulai dari narkoba, kekerasan dan lain sebagainya yang mengancam kepribadian anak,” sebutnya.

Rahudman mengingatkan, semua elemen masyarakat harus bersama-sama menghidupkan kembali tradisi membaca/tadarus Alquran setiap selesai salat magrib menjelang salat isya. Kemudian masyarakat dapat memanfaatkan waktu antara maghrib dan isya untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT, sekaligus memperdalam wawasan keagamaannya.

“Saya berharap kita semua, seluruh komponen masyarakat dapat ikut berperan dan bertanggung jawab dalam mensukseskan program magrib mengaji di wilayahnya masing-masing. Sehingga, gerakan yang telah dicanangkan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua BKM Masjid Al Hikmah Drs H Hasbullah Lubis mengatakan, kunjungan Wali Kota Medan merupakan yang kesekian kalinya. “Kunjungan dari seorang umaroh ini menjadi dampak positif kepada  jamaah dan masyarakat umumnya di Kecamatan Medan Tembung, di mana sejak tahun 1971 kami telah membuka pengajian setelah salat magrib. Kini terus bertahan dan anak-anak silih berganti yang datang untuk mengaji,” sebutnya.

Selain itu, paparnya Masjid Al Hikmah terus melakukan pengembangan sejak tahun 2007 dan dilakukan hingga sampai pembebasan lahan masyarakat untuk pengembangan masjid.
“Kini telah dibayarkan panjarnya dan pada bulan September 2012 akan selesai pembayarannya, semua ini perlu dukungan dari semua pihak terutama pemko Medan,” bebernya.

Acara tersebut diisi dengan tausyiah yang dibawakan oleh ustadz  H Syahmenan Hasibuan yang mengupas masalah silaturahim, dan acara ini ditandai dengan pemberian dana gaji Rp12 juta kepada dua orang guru mengaji selama setahun, dan pemberian bantuan dana Rp30 juta untuk  pengembangan pembangunan Masjid Al Hikmah. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/