30 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Lonjakan Penduduk Ganggu Ekosistem Alam

Peringatan Kewaspadaan Penduduk Dunia 7 Miliar

Puncak peringatan Kewaspadaan Penduduk Dunia 7 miliar Tingkat Sumatera Utara berlangsung di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (30/10) pagi. Keberagaman kegiatan menarik dirangkai untuk memeriahkan pelaksanaan acara tersebut.

Dalam acara itu, banyak kegiatan menarik yang di hadirkan seperti pembagian hadiah melalui lucky draw, road show sejumlah kendaraan Keluarga Berencana (KB) berupa sepeda motor dan mobil, sepeda santai, gerak jalan massal, pawai pakaian adat multietnis dan pencanangan dan ikrar para pelajar untuk Gerakan Siap Kawin (Gersaka) usia 20-25.

Menyikapi itu, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengatakan, jumlah penduduk dunia telah mencapai 7 miliar tanpa disadari menimbulkan gangguan ekosistem alam, yang semakin serius. Sehingga, keberadaan  manusia cenderung mengganggu habitan lainnya seperti flora dan fauna. Pada hakikatnya merupakan bagian penting dari ekosistem alam secara keseluruhan.

“Masalah kependudukan tidak semata-mata berkaitan dengan masalah kualitas, tapi kuantitas seperti kesehatan, pendidikan maupun ekonomi,” katanya dalam kata sambutan.

Dia menyebutkan, satu kebijakan pokok digerakkan dalam rangka pengendalian jumlah penduduk adalah gerakan norma keluarga kecil sejahtera. Di mana, pemerintah  dalam jangka waktu yang lama terus gencar melaksanakan program ini secara terpadu. “Sasarannya  bukan hanya kaum ibu, tetapi kaum bapak. Gerakan ini harus didukung  tokoh-tokoh agama maupun adat secara keseluruhan guna memberhasilkan kebijakan pemerintah di bidang kependudukan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya norma keluarga kecil sejahtera serta upaya mendorong perubahan cara pandang masyarakat. Sehingga tidak ada lagi pemikiran dengan cara pandang banyak anak, banyak rezeki.

“Alhamdulillah, melalui upaya-upaya ini, tren laju pertumbuhan penduduk di Sumut dan Kota Medan dalam kurun waktu lima tahun  menunjukkan kecenderungan menurun. Untuk Kota Medan, capaian laju pertumbuhan penduduk  rata-rata 0,9 persen per tahun,” ungkapnya.

Agar angka kelahiran dapat lebih rendah, paparnya tentunya perlu peningkatan komitmen bersama  dengan semua unsur, terutama kader serta PLKB di tingkat kecamatan dan kelurahan yang merupakan ujung tombak di masyarakat.  “Kemudian butuh dukungan Pemprovsu dan pemerintahan di bawahnya demi  keberhasilan program pada masa mendatang,” katanya.
Ketua Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan, Dr Sonny B Harmady mewakili Kepala BKKBN Pusat  menyampaikan rasa takjubnya karena acara ini dikemas luar biasa. Untuk itu, apa yang dilakukan Wali Kota Medan perlu diapresiasi.

Dia merinci, pertambahan penduduk saat ini sangat tinggi sekali, penduduk dunia pada 1800 hanya 1 miliar. Kisaran 130 tahun kemudian, penduduk dunia bertambah 1 miliar sehingga jumlahnya menjadi 2 miliar. Pada tahun 1996, jumlah penduduk dunia bertambah lagi hingga berjumlah 6 miliar. Akan tetapi kini hanya dalam tempo 12 tahun, penduduk dunia kini berjumlah 7 miliar. Melihat fenomena ini, dia mengkhawatirkan hanya dalam kurun waktu 5 tahun, penduduk dunia bisa bertambah 1 miliar.

“Indonesia masuk dalam 5 besar penyumbang penduduk terbanyak. Satu upaya untuk mengendalikan jumlah pertambahan penduduk adalah dengan melaksanakan program KB. Kami minta seluruh kepala daerah harus memiliki komitmen yang kuat dalam mengatasi masalah lonjakan penduduk ini,” harapnya.

Acara ini dihadiri Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Ketua Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan Dr Sonny B Harmady mewakili Kepala BKKBN Pusat, Sekda Ir Syaiful Bahri, Dandim 0201/BS Letkol Inf Doni Hutabarat, Kajari Medan Raja Nofrizal SH, Pangdam I/BB diwakili Aster Kolonel Sofyan Chandra, Kepala BKKBN Sumut H Novrizal SP MA, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Medan Abdul Muluk, Pimpinan SKPD Kota Medan, camat, lurah dan kepala lingkungan serta pengurus PKK. (adl)

Peringatan Kewaspadaan Penduduk Dunia 7 Miliar

Puncak peringatan Kewaspadaan Penduduk Dunia 7 miliar Tingkat Sumatera Utara berlangsung di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (30/10) pagi. Keberagaman kegiatan menarik dirangkai untuk memeriahkan pelaksanaan acara tersebut.

Dalam acara itu, banyak kegiatan menarik yang di hadirkan seperti pembagian hadiah melalui lucky draw, road show sejumlah kendaraan Keluarga Berencana (KB) berupa sepeda motor dan mobil, sepeda santai, gerak jalan massal, pawai pakaian adat multietnis dan pencanangan dan ikrar para pelajar untuk Gerakan Siap Kawin (Gersaka) usia 20-25.

Menyikapi itu, Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM mengatakan, jumlah penduduk dunia telah mencapai 7 miliar tanpa disadari menimbulkan gangguan ekosistem alam, yang semakin serius. Sehingga, keberadaan  manusia cenderung mengganggu habitan lainnya seperti flora dan fauna. Pada hakikatnya merupakan bagian penting dari ekosistem alam secara keseluruhan.

“Masalah kependudukan tidak semata-mata berkaitan dengan masalah kualitas, tapi kuantitas seperti kesehatan, pendidikan maupun ekonomi,” katanya dalam kata sambutan.

Dia menyebutkan, satu kebijakan pokok digerakkan dalam rangka pengendalian jumlah penduduk adalah gerakan norma keluarga kecil sejahtera. Di mana, pemerintah  dalam jangka waktu yang lama terus gencar melaksanakan program ini secara terpadu. “Sasarannya  bukan hanya kaum ibu, tetapi kaum bapak. Gerakan ini harus didukung  tokoh-tokoh agama maupun adat secara keseluruhan guna memberhasilkan kebijakan pemerintah di bidang kependudukan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan upaya peningkatan pemahaman masyarakat tentang pentingnya norma keluarga kecil sejahtera serta upaya mendorong perubahan cara pandang masyarakat. Sehingga tidak ada lagi pemikiran dengan cara pandang banyak anak, banyak rezeki.

“Alhamdulillah, melalui upaya-upaya ini, tren laju pertumbuhan penduduk di Sumut dan Kota Medan dalam kurun waktu lima tahun  menunjukkan kecenderungan menurun. Untuk Kota Medan, capaian laju pertumbuhan penduduk  rata-rata 0,9 persen per tahun,” ungkapnya.

Agar angka kelahiran dapat lebih rendah, paparnya tentunya perlu peningkatan komitmen bersama  dengan semua unsur, terutama kader serta PLKB di tingkat kecamatan dan kelurahan yang merupakan ujung tombak di masyarakat.  “Kemudian butuh dukungan Pemprovsu dan pemerintahan di bawahnya demi  keberhasilan program pada masa mendatang,” katanya.
Ketua Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan, Dr Sonny B Harmady mewakili Kepala BKKBN Pusat  menyampaikan rasa takjubnya karena acara ini dikemas luar biasa. Untuk itu, apa yang dilakukan Wali Kota Medan perlu diapresiasi.

Dia merinci, pertambahan penduduk saat ini sangat tinggi sekali, penduduk dunia pada 1800 hanya 1 miliar. Kisaran 130 tahun kemudian, penduduk dunia bertambah 1 miliar sehingga jumlahnya menjadi 2 miliar. Pada tahun 1996, jumlah penduduk dunia bertambah lagi hingga berjumlah 6 miliar. Akan tetapi kini hanya dalam tempo 12 tahun, penduduk dunia kini berjumlah 7 miliar. Melihat fenomena ini, dia mengkhawatirkan hanya dalam kurun waktu 5 tahun, penduduk dunia bisa bertambah 1 miliar.

“Indonesia masuk dalam 5 besar penyumbang penduduk terbanyak. Satu upaya untuk mengendalikan jumlah pertambahan penduduk adalah dengan melaksanakan program KB. Kami minta seluruh kepala daerah harus memiliki komitmen yang kuat dalam mengatasi masalah lonjakan penduduk ini,” harapnya.

Acara ini dihadiri Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM, Wakil Wali Kota Drs H Dzulmi Eldin MSi, Ketua Koalisi Indonesia untuk Kependudukan dan Pembangunan Dr Sonny B Harmady mewakili Kepala BKKBN Pusat, Sekda Ir Syaiful Bahri, Dandim 0201/BS Letkol Inf Doni Hutabarat, Kajari Medan Raja Nofrizal SH, Pangdam I/BB diwakili Aster Kolonel Sofyan Chandra, Kepala BKKBN Sumut H Novrizal SP MA, Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Kota Medan Abdul Muluk, Pimpinan SKPD Kota Medan, camat, lurah dan kepala lingkungan serta pengurus PKK. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/