MEDAN-Kecilnya dana Bantuan Bantuan Daera Bawahan (BDB) yang diberikan pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu), membuat Pemko Medan kecewa. “Kita kecewa karena Pemprovsu hanya memberikan Rp10 miliar. Kita akan memperjuangkan dana itu menunggu Gubernur yang baru,” ujar Wali Kota Medan Drs H Rahudman Harahap MM di Medan, Kamis (28/2).
Dikatakan Rahudman, Pemko Medan sebelumnya meminta Rp 90 miliar, namun yang disetujui Pemprovsu hanya Rp10 miliar. Pun begitu, dana BDB tersebut hingga kini belum cair. “Teman-teman dari dewan sudah pernah mempertanyakan dana itu ke Pemprovsu, tapi hingga kini dana tersebut belum cair. Saya tidak juga tidak tahu kapan pencairannya,” ungkapnya.
Menurut Rahudman, bila dibandingkan dengan daerah-daerah lain, dana yang diterima Pemko Medan terbilang kecil. Padahal, bila dinilai berdasarkan pajak, maka Kota Medan seharusnya menjadi penerima terbesar. “Kalau dihitung berdasarkan pajak yang kita setorkan, maka Medan harus menjadi penerima terbesar,” katanya.
Wali Kota menerangkan, dana BDB itu akan diperuntukkan kepada masyarakat. Karena itu, bila Medan menerima sedikit, maka yang dirugikan adalah warga Pemko Medan. “Karena itu, dana BDB itu tetap kita perjuangkan. Kita menunggu Gubernur baru yang terpilih pada 1 Maret mendatang,” ungkapnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Medan Ilhamsyah juga mempertanyakan tentang kecilnya BDB yang diterima Pemko Medan. Padahal, Medan sebagai daerah yang memiliki jumlah penduduk banyak, seharusnya memperoleh BDB lebih dari Rp10 miliar. “Ada apa ini, Medan sebagai daerah yang paling banyak penduduknya, kok mendapat BDB lebih kecil,” tenyanya.
Dia juga heran dengan lambatnya pencairan BDB tersebut kepada Pemko Medan. Padahal, daerah lain seperti Asahan dan Labuhan Batu Utara sudah menerima dana itu. “Kenapa Pemko Medan belum juga mendapat dana BDB itu, sementara daerah lain seperti Asahan dan Labura sudah menerimanya? Pemprovsu harus tahu, bahwa dana itu dipergunakan untuk masyarakat,” tegasnya.
Politisi dari Partai Golkar ini pun mendukung langkah Wali Kota untuk menunggu Gubernur baru yang terpilih nanti pada 7 Maret 2013 mendatang. “Mudah-mudahan gubernur baru nanti bisa memikirkan nasib masyarakat Kota Medan,” pungkasnya. (mag-7)