BELAWAN – Pendangkalan alur dan kolam di Pelabuhan Citra Belawan hingga kini masih terjadi, bahkan perusahaan pelayaran pengguna jasa mengeluhkan kondisi tersebut. Selain dinilai sangat membahayakan pelayaran kapal, kondisi ini juga mempengaruhi kelancaran bisnis jasa pelayaran dan perdagangan di Sumatera Utara.
‘’Ini jelas sangat menyulitkan pelayaran kapal. Kejadian seperti juga sudah pernah dikeluhkan, tapi belum juga mendapat respon dari pihak pelabuhan,” kata, Dedi Ainal, Menejer Operasional, PT Dutario Putra Samudera (DPS) pada Sumut Pos, Rabu (27/2) kemarin.
Dedi mengatakan, akibat dangkalnya alur maupun kolam di Pelabuhan Citra Belawan, resiko yang ditanggung perusahaan sangat besar. Belum lagi adanya biaya tambahan apabila kapal yang akan masuk terkendala, setelah mengalami kandas dan tidak dapat melakukan aktivitas bongkar muat.
Tidak hanya pengusaha, buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di sektor tiga Pelabuhan Citra Belawan mengeluhkan soal pendangkalan itu. Karena akibat pendangkalan dialur maupun kolan pelabuhan, para buruh menganggur karena kurang berminatnya perusahaan pelayaran mengambil posisi sandar di dermaga pelabuhan dimaksud.
“Sudah hampir tiga bulan buruh disektor tak bekerja, karena tak ada kapal yang mau sandar,”ujar Sugeng salah seorang buruh.
Sementara itu, Humas PT Pelindo I M Eriansyah mengatakan, pengerukan di sekitar Pelabuhan Citra Belawan rutin dilakukan. Dan awal Maret ini juga akan dilakukan pengerukan. ‘’Ini sudah menjadi komitmen Pelindo I untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa. Meskipun ada keterlambatan dalam pelaksanaannya, namun kita pastikan pengerukan tersebut sudah bisa kita lakukan,”ujarnya. (rul/sih)
BELAWAN – Pendangkalan alur dan kolam di Pelabuhan Citra Belawan hingga kini masih terjadi, bahkan perusahaan pelayaran pengguna jasa mengeluhkan kondisi tersebut. Selain dinilai sangat membahayakan pelayaran kapal, kondisi ini juga mempengaruhi kelancaran bisnis jasa pelayaran dan perdagangan di Sumatera Utara.
‘’Ini jelas sangat menyulitkan pelayaran kapal. Kejadian seperti juga sudah pernah dikeluhkan, tapi belum juga mendapat respon dari pihak pelabuhan,” kata, Dedi Ainal, Menejer Operasional, PT Dutario Putra Samudera (DPS) pada Sumut Pos, Rabu (27/2) kemarin.
Dedi mengatakan, akibat dangkalnya alur maupun kolam di Pelabuhan Citra Belawan, resiko yang ditanggung perusahaan sangat besar. Belum lagi adanya biaya tambahan apabila kapal yang akan masuk terkendala, setelah mengalami kandas dan tidak dapat melakukan aktivitas bongkar muat.
Tidak hanya pengusaha, buruh tenaga kerja bongkar muat (TKBM) di sektor tiga Pelabuhan Citra Belawan mengeluhkan soal pendangkalan itu. Karena akibat pendangkalan dialur maupun kolan pelabuhan, para buruh menganggur karena kurang berminatnya perusahaan pelayaran mengambil posisi sandar di dermaga pelabuhan dimaksud.
“Sudah hampir tiga bulan buruh disektor tak bekerja, karena tak ada kapal yang mau sandar,”ujar Sugeng salah seorang buruh.
Sementara itu, Humas PT Pelindo I M Eriansyah mengatakan, pengerukan di sekitar Pelabuhan Citra Belawan rutin dilakukan. Dan awal Maret ini juga akan dilakukan pengerukan. ‘’Ini sudah menjadi komitmen Pelindo I untuk peningkatan pelayanan kepada pengguna jasa. Meskipun ada keterlambatan dalam pelaksanaannya, namun kita pastikan pengerukan tersebut sudah bisa kita lakukan,”ujarnya. (rul/sih)