32.9 C
Medan
Tuesday, April 30, 2024

Double Track Batal Beroperasi Tahun Ini

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Kereta api melintasi areal pembangunan proyek rel layang di Stasiun Besar Medan, Sumatra Utara, Kamis (02/8). Pembangunan rel layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu, Medan-Binjai, dan Medan-Belawan yang ditargetkan selesai akhir 2018 tersebut untuk mendukung kelancaran transportasi sekaligus menekan kemacetan.

MEDAN- Rencana pengoperasian jalur layang Kereta Api (KA) dari Medan ke Bandara Kualanamu (KNIA) sepanjang 10,8 Km, meleset dari target. Sebelumnya, jalur layang ini ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Tapi karena masih banyak pembangunan fisik yang belum selesai, maka target tersebut pun  molor.

Meski begitu, Direktur Operasi dan Teknik PT Railink Porwanto HN berharap, jalur layang ini bisa beroperasi pada mudik Lebaran 2019 mendatang. “Tahun depan, kami berharap bisa digunakan. Pertengahan tahun, atau Juni 2019 lah. Harapan kami, bisa digunakan untuk arus mudik Lebaran juga,” kata Porwanto saat dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (2/8) pagi.

Menurutnya, jika jalur layang tersebut sudah beroperasi, maka jadwal perlintas kereta api bandara akan ditambah, meski tanpa melakukan penambahan armada kereta api dalam melayani penumpang Medan-KNIA, maupun sebaliknya setiap harinya. “Saat ini kecepatan masih terbatas karena masih banyak palang pintu kereta api, jadi nanti bisa kita efesiankan. Frekwensinya bisa ditambah lagi dari 20 menjadi 60 dan 70 perjalanan per hari tanpa harus menambah armada,” beber Porwanto.

Dengan begitu, lanjutnya, juga akan terjadi efesiensi waktu karena kecepatan kereta api bisa lebih maksimal. Jika saat ini laju kereta api 50 kilometer per jam dapat menempuh Medan-KNIA dalam waktu 30 menit, maka nanti dapat lebih cepat lagi.

“Jika jalur laying sudah beroperasi, jalu kereta bisa sampai 80 Kilometer per jam. Dengan begitu, Medan-KNIA bisa ditempuh dalam waktu 20 menit sampai 22 menit saja,” ungkapnya.

Porwanto juga menyebutkan, jalur kereta api ini nanti akan memiliki double track, sehingga kereta api bandara bisa berjalan beriringan di dua jalur tersebut. “Jadi sudah tidak ada persilangan lagi. Karena sudah double track, jadi bisa beriringan. Sekarang, satu jam sekali berangkatnya. Nanti bisa kita buat setengah jam sekali. Jadi tidak perlu menambah armada,” jelas Porwanto.

Sedangkan mengenai dipo (tempat menyimpan dan merawat) lokomotif akan dipindah ke Pulo Brayan Bengkel. Menurut Purwanto, dipo kereta api bandara itu saat ini masih dalam pengerjaan. “Dipo kami harus mapping, harus dipindahkan ke Pulau Brayan. Tidak bisa di sini (Stasiun Besar Medan) lagi. Kereta di atas dan diponya di bawah, bagaimana itu mau merawatnya?” katanya sambil tersenyum.

Dia juga mengungkapkan, setelah jalur layang Medan-Kualanamu selesai dikerjakan, Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara juga akan melakukan pembangunan fisik jalur layang Binjai-Medan-Kualanamu sepanjang  9 Kilometer. Pengerjaannya direncanakan akan dimulai pada tahun 2019. “Ini jalur layang mau dibuat sampai di Binjai, tapi bertahap,” tandasnya. (gus)

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
Kereta api melintasi areal pembangunan proyek rel layang di Stasiun Besar Medan, Sumatra Utara, Kamis (02/8). Pembangunan rel layang kereta api Medan-Bandara Kualanamu, Medan-Binjai, dan Medan-Belawan yang ditargetkan selesai akhir 2018 tersebut untuk mendukung kelancaran transportasi sekaligus menekan kemacetan.

MEDAN- Rencana pengoperasian jalur layang Kereta Api (KA) dari Medan ke Bandara Kualanamu (KNIA) sepanjang 10,8 Km, meleset dari target. Sebelumnya, jalur layang ini ditargetkan dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Tapi karena masih banyak pembangunan fisik yang belum selesai, maka target tersebut pun  molor.

Meski begitu, Direktur Operasi dan Teknik PT Railink Porwanto HN berharap, jalur layang ini bisa beroperasi pada mudik Lebaran 2019 mendatang. “Tahun depan, kami berharap bisa digunakan. Pertengahan tahun, atau Juni 2019 lah. Harapan kami, bisa digunakan untuk arus mudik Lebaran juga,” kata Porwanto saat dikonfirmasi Sumut Pos, Kamis (2/8) pagi.

Menurutnya, jika jalur layang tersebut sudah beroperasi, maka jadwal perlintas kereta api bandara akan ditambah, meski tanpa melakukan penambahan armada kereta api dalam melayani penumpang Medan-KNIA, maupun sebaliknya setiap harinya. “Saat ini kecepatan masih terbatas karena masih banyak palang pintu kereta api, jadi nanti bisa kita efesiankan. Frekwensinya bisa ditambah lagi dari 20 menjadi 60 dan 70 perjalanan per hari tanpa harus menambah armada,” beber Porwanto.

Dengan begitu, lanjutnya, juga akan terjadi efesiensi waktu karena kecepatan kereta api bisa lebih maksimal. Jika saat ini laju kereta api 50 kilometer per jam dapat menempuh Medan-KNIA dalam waktu 30 menit, maka nanti dapat lebih cepat lagi.

“Jika jalur laying sudah beroperasi, jalu kereta bisa sampai 80 Kilometer per jam. Dengan begitu, Medan-KNIA bisa ditempuh dalam waktu 20 menit sampai 22 menit saja,” ungkapnya.

Porwanto juga menyebutkan, jalur kereta api ini nanti akan memiliki double track, sehingga kereta api bandara bisa berjalan beriringan di dua jalur tersebut. “Jadi sudah tidak ada persilangan lagi. Karena sudah double track, jadi bisa beriringan. Sekarang, satu jam sekali berangkatnya. Nanti bisa kita buat setengah jam sekali. Jadi tidak perlu menambah armada,” jelas Porwanto.

Sedangkan mengenai dipo (tempat menyimpan dan merawat) lokomotif akan dipindah ke Pulo Brayan Bengkel. Menurut Purwanto, dipo kereta api bandara itu saat ini masih dalam pengerjaan. “Dipo kami harus mapping, harus dipindahkan ke Pulau Brayan. Tidak bisa di sini (Stasiun Besar Medan) lagi. Kereta di atas dan diponya di bawah, bagaimana itu mau merawatnya?” katanya sambil tersenyum.

Dia juga mengungkapkan, setelah jalur layang Medan-Kualanamu selesai dikerjakan, Balai Tenik Perkeretaapian Wilayah Sumatera Utara juga akan melakukan pembangunan fisik jalur layang Binjai-Medan-Kualanamu sepanjang  9 Kilometer. Pengerjaannya direncanakan akan dimulai pada tahun 2019. “Ini jalur layang mau dibuat sampai di Binjai, tapi bertahap,” tandasnya. (gus)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/