29 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Buku Lapangan Merdeka Medan Diluncurkan 1 April

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumatera Utara (Sumut) berhasil menyusun dan menerbitkan sebuah buku tentang Lapangan Merdeka Medan. Buku ini memuat banyak cerita dan fakta tentang Ruang (Publik); Warisan Sejarah dan Budaya; Retrospektif Kota Medan; serta Bunga Rampai Pemikiran untuk menjadikan Indonesia utuh dalam rangkaian sejarahnya.

PELUNCURAN: Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumut akan meluncurkan buku berjudul Lapangan Merdeka Medan.istimewa/sumut pos.

Buku cetak pertama ini menurut Miduk Hutabarat, penghimpun segenap tulisan yang ada, mencatat perjalanan Tanah Lapang Merdeka Medan mulai 1 April 1909 awal pemerintahan Gemeente Medan sampai HUT ke-75 RI.

Naskah buku ini diarahkan antropolog senior H Usman Pelly bersama Burhan Batubara, Budi Agustono, Ichwan Azhari, Meutia Fadila Fachruddin, dan Rita Margaretha Setianingsih. Buku ini memiliki sejumlah kontributor tulisan dari perorangan, wakil lembaga, wartawan dan sejumlah kontributor puisi.

Dijelaskan Miduk, desain buku ini menjadi artistik dengan sentuhan sketsa. Buku dengan ISBN 9-7862-3942-3209 berjudul ‘Lapangan Merdeka Medan: Ruang (Publik), Warisan Sejarah & Budaya’ ini, terbit 602 halaman dengan tampilan lanskap berukuran 24 centimeter x 17 centimetr.

“Rasa cinta telah mendorong kami untuk merawat dan menjaga Medan untuk menjadi Indonesia. Kilas balik ini dilakukan untuk meluruskan apa yang sedang bengkok, upaya untuk membangun sejatinya masa depan Medan bersama kota-kota lain di Indonesia,” ungkap Miduk.

Miduk juga menjelaskan, buku ini merupakan jahitan dari 14 nukilan kutipan dari para tokoh, akademisi, seniman, budayawan dan kaum awam. Ditambah dengan 75 tulisan oleh 55 orang penulis (5 wartawan); 23 sudah pernah terbit di media massa atau Facebook. Termasuk 17 paper baru dari para akademisi, dan 21 esai baru, serta 12 pesan mewakili lembaga. Kemudian 9 kontributor puisi (berjumlah 13 puisi), dan seorang sketser (40 sketsa).

Dalam buku ini juga ada maklumat, pesan kepada gubernur, petisi di change.org dan Deklarasi Mahasiswa Sejarah Unimed. Ada satu lagu berjudul ‘Selamatkan Medan’ diciptakan 3 remaja yang memberi nama grup mereka workside-project.

“Secara keseluruhan buku dibingkai dan disajikan dalam bentuk buku bunga rampai dan didedikasikan kepada Pemko Medan, Pemerintah Provinsi Sumut, para wakil rakyat, masyarakat Kota Medan, Sumut, Medan Indonesia dan Dunia,” jelas Miduk.

Sesuai rencana, buku baru ini akan diluncurkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan Club pukul 14.00 WIB sampai selesai.

Ketua Panitia Peluncuran, Meuthia Fadhila menjelaskan, akan hadir pada peluncuran itu Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution dan sejumlah tokoh serta udangan dari berbagai kalangan secara offline dan online.

“Pada peluncuran buku itu juga akan ada tamu khusus mantan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Dia akan mengapresiasi buku yang digagas masyarakat Medan ini. Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution juga akan menyampaikan apresiasinya pada peluncuran buku oleh Pak Gubernur Edy Rahmayadi itu,” katanya.

Selanjutnya buku secara simbolis akan diselenggarakan kepada Dirjen Kebudayaan, Gubernur Sumut, M Bobby Afif Nasution, Ridwan Kamil, wakil rakyat, tokoh, sekda, kepala dinas, dan lainnya. (sih/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumatera Utara (Sumut) berhasil menyusun dan menerbitkan sebuah buku tentang Lapangan Merdeka Medan. Buku ini memuat banyak cerita dan fakta tentang Ruang (Publik); Warisan Sejarah dan Budaya; Retrospektif Kota Medan; serta Bunga Rampai Pemikiran untuk menjadikan Indonesia utuh dalam rangkaian sejarahnya.

PELUNCURAN: Koalisi Masyarakat Sipil Medan-Sumut akan meluncurkan buku berjudul Lapangan Merdeka Medan.istimewa/sumut pos.

Buku cetak pertama ini menurut Miduk Hutabarat, penghimpun segenap tulisan yang ada, mencatat perjalanan Tanah Lapang Merdeka Medan mulai 1 April 1909 awal pemerintahan Gemeente Medan sampai HUT ke-75 RI.

Naskah buku ini diarahkan antropolog senior H Usman Pelly bersama Burhan Batubara, Budi Agustono, Ichwan Azhari, Meutia Fadila Fachruddin, dan Rita Margaretha Setianingsih. Buku ini memiliki sejumlah kontributor tulisan dari perorangan, wakil lembaga, wartawan dan sejumlah kontributor puisi.

Dijelaskan Miduk, desain buku ini menjadi artistik dengan sentuhan sketsa. Buku dengan ISBN 9-7862-3942-3209 berjudul ‘Lapangan Merdeka Medan: Ruang (Publik), Warisan Sejarah & Budaya’ ini, terbit 602 halaman dengan tampilan lanskap berukuran 24 centimeter x 17 centimetr.

“Rasa cinta telah mendorong kami untuk merawat dan menjaga Medan untuk menjadi Indonesia. Kilas balik ini dilakukan untuk meluruskan apa yang sedang bengkok, upaya untuk membangun sejatinya masa depan Medan bersama kota-kota lain di Indonesia,” ungkap Miduk.

Miduk juga menjelaskan, buku ini merupakan jahitan dari 14 nukilan kutipan dari para tokoh, akademisi, seniman, budayawan dan kaum awam. Ditambah dengan 75 tulisan oleh 55 orang penulis (5 wartawan); 23 sudah pernah terbit di media massa atau Facebook. Termasuk 17 paper baru dari para akademisi, dan 21 esai baru, serta 12 pesan mewakili lembaga. Kemudian 9 kontributor puisi (berjumlah 13 puisi), dan seorang sketser (40 sketsa).

Dalam buku ini juga ada maklumat, pesan kepada gubernur, petisi di change.org dan Deklarasi Mahasiswa Sejarah Unimed. Ada satu lagu berjudul ‘Selamatkan Medan’ diciptakan 3 remaja yang memberi nama grup mereka workside-project.

“Secara keseluruhan buku dibingkai dan disajikan dalam bentuk buku bunga rampai dan didedikasikan kepada Pemko Medan, Pemerintah Provinsi Sumut, para wakil rakyat, masyarakat Kota Medan, Sumut, Medan Indonesia dan Dunia,” jelas Miduk.

Sesuai rencana, buku baru ini akan diluncurkan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi di Medan Club pukul 14.00 WIB sampai selesai.

Ketua Panitia Peluncuran, Meuthia Fadhila menjelaskan, akan hadir pada peluncuran itu Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution dan sejumlah tokoh serta udangan dari berbagai kalangan secara offline dan online.

“Pada peluncuran buku itu juga akan ada tamu khusus mantan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Dia akan mengapresiasi buku yang digagas masyarakat Medan ini. Wali Kota Medan M Bobby Afif Nasution juga akan menyampaikan apresiasinya pada peluncuran buku oleh Pak Gubernur Edy Rahmayadi itu,” katanya.

Selanjutnya buku secara simbolis akan diselenggarakan kepada Dirjen Kebudayaan, Gubernur Sumut, M Bobby Afif Nasution, Ridwan Kamil, wakil rakyat, tokoh, sekda, kepala dinas, dan lainnya. (sih/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/