25.6 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Awas Kau, Kutembak Kau Nanti

Cleaning Service Bank BRI Tewas di Tangan Polisi

Maksud hati hanya ingin bercanda, namun fatal akibatnya. Peristiwa ini dialami Muhammad Dermawan (21) warga Pasar VII, Tembung, Medan yang tertembak senjata laras panjang jenis SSI V2 milik Briptu Vico Panjaitan, personel Sabhara Polresta Medan bahagian Ba Sat Pam Objek Vital di BRI Jalan Putri Hijau depan Capital Building, Selasa (31/5) sekitar pukul 15.30 WIB.

Keterangan yang diperoleh di lokasi, awalnya Dermawan yang baru lima bulan bekerja sebagai cleanic service, sedang mencuci sepeda motornya, Yamaha Vega hitam BK 2806 CH, di basement Kantor BRI Cabang Putri Hijau. Usai mencuci, Dermawan kemudian melapnya dengan kain kering ditemani personel polisi yang ngepam di lokasi tersebut, sambil duduk sekitar parkiran sepeda motor.

Tak berapa lama, Vico turun dari lantai I menuju Basement sambil memegang senpi. Sambil bercanda, Vico mengarahkan senjatanya ke tubuh Dermawan. Menurut saksi mata bernama Daniel Panjaiatan, saat itu Vico memang sedang bercanda. “Keduannya teman akrab dan sering bercanda. Waktu turun dari lantai satu, polisi itu mengatakan kepada Dermawan: ‘Awas kau, kutembak kau nanti’, “ ujar pria yang bertugas sebagai cleaning service di lantai III kantor itu.
Teman Vico yang berada di parkiran sempat mengingatkan agar Vico tidak bermain-main dengan senjatanya. “Temannya mengingatkan dan mengatakan ‘Gila Kau’,” ucapnya lagi.
Dalam jarak tiga meter, senjata Vico yang ternyata tidak terkunci meledak tiba-tiba dan mengenai tubuh Dermawan hingga terjatuh bersimbah darah.
Polisi yang baru dua bulan ngepam di BRI itu kalut. Dalam keadaan kebingungan langsung menggendong korban dan membawanya keluar dari basement menuju ke RS Tembakau Deli, tak jauh dari lokasi kejadian. Sayang,  nyawa Dermawan tak tertolong lagi.
“Jadi Luka tembak dari punggung sebelah kanan tembus ke dada kanan hingga tembus ke lengan tangan kanannya hingga mengenai cakram sepeda motornya,” kata Tim Identifikasi Polresta Medan yang berada dilokasi.
Karyawan BRI yang mendengar suara lentusan senjata api langsung mendatangi sumber suara. Kemudian melaporkannya ke Polsek Medan Barat yang meneruskannya ke Polresta Medan.
“Pelaku sudah diamankan di Polresta Medan untuk diperiksa dan dimintai keterangannya,” ungkap Kapolsek Medan Barat, Kompol Arke F Ambat saat ditemui di lokasi.
Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi melakukan olah TKP. “Pemeriksaan sementara, karena kelalaian saat bercanda dengan temannya. Kita tunggu lah hasil pemeriksaannya,” beber Arke.
Bisa saja senjata tersebut memang sudah tidak bagus. “Senjata itu sangat bahaya kalau dimain-mainkan, karena ada setannya. Sedangkan untuk jenis senjata SSI V2 tersebut memang kurang bagus, bila tertekan belakangnya, sensitif, akan meledak,” ungkapnya mengakhiri.
Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso mengatakan sudah melakukan pemeriksaan terhadap personil polisi tersebut. “ Kita lihat saja hasil pemeriksaannya. Hasilnya yang dapat membuktikan dia bersalah atau tidak,” cetus Heru.

Dari rumah sakit, jenazah Muhammad Dermawan dibawa ke rumah duka di Jalan Amal Bakti Pasar VII Percut Sei Tuan Deli Serdang. Di rumah duka tampak Waka Polresta Medan, AKBP Pranyoto, beserta jajarannya dan teman kerja almarhum.
Di mata keluarga, Dermawan dikenal sebagai sosok yang pendiam, taat ibadah, pekerja keras dan sering membantu kebutuhan keluarga. Korban merupakan anak 7 dari 8 bersaudara dari pasangan Darussalam dan Sau Leberti.
Alumni Pondok Pensantren Al-Ulmul Al-Qur’an di Kabupaten Langkat itu baru 3 bulan bekerja sebagai cleaning service di Bank BRI. Penghasilannya disisihkan untuk membeli sepeda motor buatan tahun 2004. Dermawand iketahui memiliki teman wanita bernama Tika.
Adik korban, Darma Alwi (18) mengatakan, pihak keluarga tidk memiliki firasat apapun sebagai tanda-tanda kemadian abangnya. “Abang terlalu cepat meningglkan kami. Ibu saja masih di Padang, di perjalanan pulang,” katanya.
Rencananya korban akan dikebumikan di pemakaman Muslim yang tidak jauh dari rumah duka pukul 13.00 WIB, setelah Salat Dzuhur.
Paman korban, Chaidir Sulaiman meminta peristiwa itu diusut tuntas dan pelakunya dihukum sesuai peraturan yang berlaku. “Saya memawakili keluarga meminta keadilan yang seadil-adilnya kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Pengamat Kriminologi dan Hukum Pidana dari Fakultas Hukum UMSU, Nursarini Simatupang, melihat kelalaian Briptu Vico Panjaitan tidak lepas dari sifat pamer kekautan.
Nursaini mengingatkan, polisi yang memegang sejata harusnya mempunyai kondisi tubuh yang sehat fisik dan psikologis supya senjata yang dipegangnya tidak membayakan diri sendiri dan orang sekitarnya.
“Kedepan, polisi harus melakukan pengetesan ulangan seperti kesehatan, psikologis serta jangan sekali lagi polisi menunjukkan kekuatan yang berlebihan sehingga hal seperti ini tidak terjadi kembali,” tandasnya.(adl/mag-7)

Cleaning Service Bank BRI Tewas di Tangan Polisi

Maksud hati hanya ingin bercanda, namun fatal akibatnya. Peristiwa ini dialami Muhammad Dermawan (21) warga Pasar VII, Tembung, Medan yang tertembak senjata laras panjang jenis SSI V2 milik Briptu Vico Panjaitan, personel Sabhara Polresta Medan bahagian Ba Sat Pam Objek Vital di BRI Jalan Putri Hijau depan Capital Building, Selasa (31/5) sekitar pukul 15.30 WIB.

Keterangan yang diperoleh di lokasi, awalnya Dermawan yang baru lima bulan bekerja sebagai cleanic service, sedang mencuci sepeda motornya, Yamaha Vega hitam BK 2806 CH, di basement Kantor BRI Cabang Putri Hijau. Usai mencuci, Dermawan kemudian melapnya dengan kain kering ditemani personel polisi yang ngepam di lokasi tersebut, sambil duduk sekitar parkiran sepeda motor.

Tak berapa lama, Vico turun dari lantai I menuju Basement sambil memegang senpi. Sambil bercanda, Vico mengarahkan senjatanya ke tubuh Dermawan. Menurut saksi mata bernama Daniel Panjaiatan, saat itu Vico memang sedang bercanda. “Keduannya teman akrab dan sering bercanda. Waktu turun dari lantai satu, polisi itu mengatakan kepada Dermawan: ‘Awas kau, kutembak kau nanti’, “ ujar pria yang bertugas sebagai cleaning service di lantai III kantor itu.
Teman Vico yang berada di parkiran sempat mengingatkan agar Vico tidak bermain-main dengan senjatanya. “Temannya mengingatkan dan mengatakan ‘Gila Kau’,” ucapnya lagi.
Dalam jarak tiga meter, senjata Vico yang ternyata tidak terkunci meledak tiba-tiba dan mengenai tubuh Dermawan hingga terjatuh bersimbah darah.
Polisi yang baru dua bulan ngepam di BRI itu kalut. Dalam keadaan kebingungan langsung menggendong korban dan membawanya keluar dari basement menuju ke RS Tembakau Deli, tak jauh dari lokasi kejadian. Sayang,  nyawa Dermawan tak tertolong lagi.
“Jadi Luka tembak dari punggung sebelah kanan tembus ke dada kanan hingga tembus ke lengan tangan kanannya hingga mengenai cakram sepeda motornya,” kata Tim Identifikasi Polresta Medan yang berada dilokasi.
Karyawan BRI yang mendengar suara lentusan senjata api langsung mendatangi sumber suara. Kemudian melaporkannya ke Polsek Medan Barat yang meneruskannya ke Polresta Medan.
“Pelaku sudah diamankan di Polresta Medan untuk diperiksa dan dimintai keterangannya,” ungkap Kapolsek Medan Barat, Kompol Arke F Ambat saat ditemui di lokasi.
Polisi yang tiba di lokasi langsung memasang garis polisi melakukan olah TKP. “Pemeriksaan sementara, karena kelalaian saat bercanda dengan temannya. Kita tunggu lah hasil pemeriksaannya,” beber Arke.
Bisa saja senjata tersebut memang sudah tidak bagus. “Senjata itu sangat bahaya kalau dimain-mainkan, karena ada setannya. Sedangkan untuk jenis senjata SSI V2 tersebut memang kurang bagus, bila tertekan belakangnya, sensitif, akan meledak,” ungkapnya mengakhiri.
Kabid Humas Poldasu AKBP Raden Heru Prakoso mengatakan sudah melakukan pemeriksaan terhadap personil polisi tersebut. “ Kita lihat saja hasil pemeriksaannya. Hasilnya yang dapat membuktikan dia bersalah atau tidak,” cetus Heru.

Dari rumah sakit, jenazah Muhammad Dermawan dibawa ke rumah duka di Jalan Amal Bakti Pasar VII Percut Sei Tuan Deli Serdang. Di rumah duka tampak Waka Polresta Medan, AKBP Pranyoto, beserta jajarannya dan teman kerja almarhum.
Di mata keluarga, Dermawan dikenal sebagai sosok yang pendiam, taat ibadah, pekerja keras dan sering membantu kebutuhan keluarga. Korban merupakan anak 7 dari 8 bersaudara dari pasangan Darussalam dan Sau Leberti.
Alumni Pondok Pensantren Al-Ulmul Al-Qur’an di Kabupaten Langkat itu baru 3 bulan bekerja sebagai cleaning service di Bank BRI. Penghasilannya disisihkan untuk membeli sepeda motor buatan tahun 2004. Dermawand iketahui memiliki teman wanita bernama Tika.
Adik korban, Darma Alwi (18) mengatakan, pihak keluarga tidk memiliki firasat apapun sebagai tanda-tanda kemadian abangnya. “Abang terlalu cepat meningglkan kami. Ibu saja masih di Padang, di perjalanan pulang,” katanya.
Rencananya korban akan dikebumikan di pemakaman Muslim yang tidak jauh dari rumah duka pukul 13.00 WIB, setelah Salat Dzuhur.
Paman korban, Chaidir Sulaiman meminta peristiwa itu diusut tuntas dan pelakunya dihukum sesuai peraturan yang berlaku. “Saya memawakili keluarga meminta keadilan yang seadil-adilnya kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Pengamat Kriminologi dan Hukum Pidana dari Fakultas Hukum UMSU, Nursarini Simatupang, melihat kelalaian Briptu Vico Panjaitan tidak lepas dari sifat pamer kekautan.
Nursaini mengingatkan, polisi yang memegang sejata harusnya mempunyai kondisi tubuh yang sehat fisik dan psikologis supya senjata yang dipegangnya tidak membayakan diri sendiri dan orang sekitarnya.
“Kedepan, polisi harus melakukan pengetesan ulangan seperti kesehatan, psikologis serta jangan sekali lagi polisi menunjukkan kekuatan yang berlebihan sehingga hal seperti ini tidak terjadi kembali,” tandasnya.(adl/mag-7)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/