26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Barita: Itu Cerita Bohong…

Oknum Lurah Diduga Peras Kepling

MEDAN- Lurah Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, Barita Laut Dalimunthe dengan tegas membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Menurut Barita, tuduhan Kepala Lingungan (Kepling) II Ropuji Pane, Kepling V Syaiful Anwar dan Kepling VII Syamsul Bahri bahwa dirinya meminta uang Rp5 juta agar mereka tetap menjadi kepling hanya cerita bohong belaka.

“Itu semuanya cerita bohong. Saya berani berhadapan dengan orang-orang itu (Kepling, red). Pemecatan itu karena memang kinerja mereka tidak maksimal,” terang Barita Laut, kemarin.

Bahkan kata Barita, meski mereka telah dipecat tertanggal 21 April, namun ketiga kepling tersebut masih menerima honor penuh pada April 2011. Sedangkan mengenai kecelakaan yang dialami Syamsul Bahri, Barita mengakui hal itu.
“Tapi berita itu terlalu dilebih-lebihkan. Karena yang kecelakaan waktu itu, bukan hanya satu orang. Ada dua orang, dan satunya bahkan patah kakinya. Tapi, yang patah kaki itu malah tetap bekerja dengan baik,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Medan Kota Irfan Syarif Siregar saat dikonfirmasi Sumut Pos via telepon Minggu (29/5) menjelaskan,  pemberhentian kepling usulan lurah. Dan ini adalah kolektif, bukan secara pribadi atau tendensi apa-apa. “Pemberhentian kepling ini mutlak karena kinerja,” tegasnya. (ari)

Oknum Lurah Diduga Peras Kepling

MEDAN- Lurah Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, Barita Laut Dalimunthe dengan tegas membantah tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Menurut Barita, tuduhan Kepala Lingungan (Kepling) II Ropuji Pane, Kepling V Syaiful Anwar dan Kepling VII Syamsul Bahri bahwa dirinya meminta uang Rp5 juta agar mereka tetap menjadi kepling hanya cerita bohong belaka.

“Itu semuanya cerita bohong. Saya berani berhadapan dengan orang-orang itu (Kepling, red). Pemecatan itu karena memang kinerja mereka tidak maksimal,” terang Barita Laut, kemarin.

Bahkan kata Barita, meski mereka telah dipecat tertanggal 21 April, namun ketiga kepling tersebut masih menerima honor penuh pada April 2011. Sedangkan mengenai kecelakaan yang dialami Syamsul Bahri, Barita mengakui hal itu.
“Tapi berita itu terlalu dilebih-lebihkan. Karena yang kecelakaan waktu itu, bukan hanya satu orang. Ada dua orang, dan satunya bahkan patah kakinya. Tapi, yang patah kaki itu malah tetap bekerja dengan baik,” tegasnya.

Sementara itu, Camat Medan Kota Irfan Syarif Siregar saat dikonfirmasi Sumut Pos via telepon Minggu (29/5) menjelaskan,  pemberhentian kepling usulan lurah. Dan ini adalah kolektif, bukan secara pribadi atau tendensi apa-apa. “Pemberhentian kepling ini mutlak karena kinerja,” tegasnya. (ari)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/