26.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

10 Kandang Babi Dikosongkan

Komitmen Pemko Medan melakukan penertiban ternak babi sebelum Ramadan tak sepenuhnya terlaksana. Pasalnya, penertiban baru hanya dilakukan di Kecamatan Medan Denai. Dalam penertiban itupun, Pemko Medan hanya memfokuskan penertiban terhadap ternak yang berdekatan dengan rumah ibadah. Sementara penertiban di empat kecamatan lainnya yakni Medan Belawan, Labuhan, Tuntungan dan Johor belum dilakukan. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kadis Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan Ir Wahid, kemarin.

Sudah seperti apa penertiban terhadap ternak babi di Kota Medan?
Kita sudah menertibkan sedikitnya 10 kandang ternak babi yang berdekatan dengan rumah ibadah, khususnya di Kecamatan Medan Denai. Tindakan ini sesuai dengan arahan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, dan jumlah ternaknya ada puluhan.

Apakah bisa dipastikan ternak babi yang berdekatan dengan rumah ibadah tersebut sudah benar-benar kosong?
Saya tidak bisa memastikan atau menjamin ternak yang di belakang rumah ibadah itu benar-benar tetap kosong. Namun yang pasti, kita minta kepada camat dan jajarannya untuk melakukan pengawasan. Bukan tidak mungkin, setelah dilakukan pengosongan, warga kembali beternak seperti biasa. Jadi untuk prngawasan, ini sudah tanggung jawab bersama termasuk camat dan jajarannya selaku pemilik wilayah.

Kenapa baru di Kecamatan Medan Denai saja? Bagaimana dengan kecamatan lain?
Semua itu tergantung arahan dari pimpinan. Jadi, kita hanya pelaksana tugas yang menunggu perintah. Begitu juga dengan penertiban di kecamatan lain, saya tidak bisa memastikan kapan ternak kaki empat itu akan dikosongkan.

Apa upaya yang dilakukan dalam melakukan penertiban ini?
Sesuai arahan, tim hanya diminta untuk melakukan pendekatan secara persuasif kepada peternak kaki empat yang menolak pemindahan. Pendekatan persuasif dibarengi dengan ajakan untuk melakukan alih profesi menjadi peternak bebek atau relokasi ke daerah perbatasan. Namun, upaya ini sepertinya tidak membuahkan hasil, karena sebelumnya juga sudah dilakukan dan peternak tetap menolak.(*)

Komitmen Pemko Medan melakukan penertiban ternak babi sebelum Ramadan tak sepenuhnya terlaksana. Pasalnya, penertiban baru hanya dilakukan di Kecamatan Medan Denai. Dalam penertiban itupun, Pemko Medan hanya memfokuskan penertiban terhadap ternak yang berdekatan dengan rumah ibadah. Sementara penertiban di empat kecamatan lainnya yakni Medan Belawan, Labuhan, Tuntungan dan Johor belum dilakukan. Kenapa? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos Adlansyah Nasution dengan Kadis Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan Ir Wahid, kemarin.

Sudah seperti apa penertiban terhadap ternak babi di Kota Medan?
Kita sudah menertibkan sedikitnya 10 kandang ternak babi yang berdekatan dengan rumah ibadah, khususnya di Kecamatan Medan Denai. Tindakan ini sesuai dengan arahan Wali Kota Medan Rahudman Harahap, dan jumlah ternaknya ada puluhan.

Apakah bisa dipastikan ternak babi yang berdekatan dengan rumah ibadah tersebut sudah benar-benar kosong?
Saya tidak bisa memastikan atau menjamin ternak yang di belakang rumah ibadah itu benar-benar tetap kosong. Namun yang pasti, kita minta kepada camat dan jajarannya untuk melakukan pengawasan. Bukan tidak mungkin, setelah dilakukan pengosongan, warga kembali beternak seperti biasa. Jadi untuk prngawasan, ini sudah tanggung jawab bersama termasuk camat dan jajarannya selaku pemilik wilayah.

Kenapa baru di Kecamatan Medan Denai saja? Bagaimana dengan kecamatan lain?
Semua itu tergantung arahan dari pimpinan. Jadi, kita hanya pelaksana tugas yang menunggu perintah. Begitu juga dengan penertiban di kecamatan lain, saya tidak bisa memastikan kapan ternak kaki empat itu akan dikosongkan.

Apa upaya yang dilakukan dalam melakukan penertiban ini?
Sesuai arahan, tim hanya diminta untuk melakukan pendekatan secara persuasif kepada peternak kaki empat yang menolak pemindahan. Pendekatan persuasif dibarengi dengan ajakan untuk melakukan alih profesi menjadi peternak bebek atau relokasi ke daerah perbatasan. Namun, upaya ini sepertinya tidak membuahkan hasil, karena sebelumnya juga sudah dilakukan dan peternak tetap menolak.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/