25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Rahudman: Guru di Medan Gaptek

MEDAN-Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengaku jika guru di Kota Medan masih terkendala dalam mengoperasikan komputer atau gagap teknologi (gaptek).

Sehingga para guru kesulitan ketika mengikuti ujian kompetensi guru (UKG) yang menjadi program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). “Kita harapkan jangan ada laboratorium komputer tidak dimanfaatkan para guru, karena tidak memahami penggunaannyan
Kita juga tidak mau para siswa belajar menggunakan komputer dari luar dan bukan langsung diajari oleh guru di setiap sekolah,”ungkap Rahudman, saat meninjau pelaksanaan UKG hari kedua di SMK Negeri 5, Jalan Timor Medan, Selasa (31/7).

Karena itu, sambung Rahudman, pelaksanaan uji kompetensi guru tidak hanya dalam upaya mengukur kemampuan guru dalam bidang keilmuan saja. Melainkan juga harus mampu menguasai informasi teknologi (IT).

“Harus kita buat dan kita latih ke depan. Anggaran kita cukup, bergantung bagaimana kepala dinas apa yang diprogramkan,” tuturnya.
Kehadiran Wali Kota Medan Rahudman Harahap ke SMK Negeri 5 Medan disambut para peserta ujian yang tengah mendapat pengarahan atau
simulasi komputer. Pada kesempatan itu, Rahudman turut memberi dukungan semangat kepada para pendidik agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, M Rajab Lubis mengakui tidak ada hasilnya dibuat dan diprogramkan kalau kemauan gurunya tidak ada untuk belajar komputer.

Sebab, dipastikan hampir semua sekolah sudah memiliki komputer.

“Susah, kalau guru-guru kita tidak memiliki kemauan. Karena semua sekolah saat ini sudah memiliki komputer, kenapa itu tidak dimanfaatkan,” ujarnya.
Meskipun begitu, Rajab berjanji usai Idul Fitri akan menginstruksikan kepada kepala sekolah untuk melatih guru-gurunya secara bertahap
setiap minggu untuk mampu mengoperasikan komputer.

Hal ini dilakaukan dalam upaya persiapan UKG tahap II yang rencananya akan digelar Oktober mendatang.

Ditempat terpisah, Analis Pendidikan Sumut, M Jauharis Lubis menilai persoalan kemampuan guru-guru di kota Medan yang masih gagap dalam teknologi tidak terlepas dari peran pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan.

Diantaranya dalam menyiapkan sarana dan prasarana lengkap khususnya dalam meningkatkan kemampuan guru terhadap bidang IT.
Sebab, katanya, tanpa adanya penyediaan perlengkapan itu, mustahil guru-guru di kota Medan yang belum melek IT akan menjadi guru mahir IT.
“Jika saya boleh usul sudah saatnya Pemko Medan melalui Disdik Kota Medan menggalakkan program one teachers one laptop, ini dimaksudkan agar guru di Medan bisa melek IT dan enggak gaptek lagi, “sebutnya.

Sebagainana diketahui, sebanyak 10.008 guru dikota Medan mengikuti UKG tahun 2012 yang diadakan pada 25 lokasi penyelenggaraan.
Sekadar diketahui untuk Kota Medan ujian kompetensi ini diikuti sekitar 10.008 guru dan ditempatkan di sejumlah sekolah di Kota Medan. Para pesertanya berasal dari tenaga pendidik SLB sebanyak 107 orang, TK (158 orang), SD (3.789 orang, SMP (2.816 orang), SMA (2.049 orang) dan SMK (1.089 orang). Dari total seluruh peserta yang mengikuti uji kompetensi, sebanyak 668 orang adalah kepala sekolah, pengawas (291 orang) dan guru (9.349 orang). (uma/gus)

MEDAN-Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengaku jika guru di Kota Medan masih terkendala dalam mengoperasikan komputer atau gagap teknologi (gaptek).

Sehingga para guru kesulitan ketika mengikuti ujian kompetensi guru (UKG) yang menjadi program Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). “Kita harapkan jangan ada laboratorium komputer tidak dimanfaatkan para guru, karena tidak memahami penggunaannyan
Kita juga tidak mau para siswa belajar menggunakan komputer dari luar dan bukan langsung diajari oleh guru di setiap sekolah,”ungkap Rahudman, saat meninjau pelaksanaan UKG hari kedua di SMK Negeri 5, Jalan Timor Medan, Selasa (31/7).

Karena itu, sambung Rahudman, pelaksanaan uji kompetensi guru tidak hanya dalam upaya mengukur kemampuan guru dalam bidang keilmuan saja. Melainkan juga harus mampu menguasai informasi teknologi (IT).

“Harus kita buat dan kita latih ke depan. Anggaran kita cukup, bergantung bagaimana kepala dinas apa yang diprogramkan,” tuturnya.
Kehadiran Wali Kota Medan Rahudman Harahap ke SMK Negeri 5 Medan disambut para peserta ujian yang tengah mendapat pengarahan atau
simulasi komputer. Pada kesempatan itu, Rahudman turut memberi dukungan semangat kepada para pendidik agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, M Rajab Lubis mengakui tidak ada hasilnya dibuat dan diprogramkan kalau kemauan gurunya tidak ada untuk belajar komputer.

Sebab, dipastikan hampir semua sekolah sudah memiliki komputer.

“Susah, kalau guru-guru kita tidak memiliki kemauan. Karena semua sekolah saat ini sudah memiliki komputer, kenapa itu tidak dimanfaatkan,” ujarnya.
Meskipun begitu, Rajab berjanji usai Idul Fitri akan menginstruksikan kepada kepala sekolah untuk melatih guru-gurunya secara bertahap
setiap minggu untuk mampu mengoperasikan komputer.

Hal ini dilakaukan dalam upaya persiapan UKG tahap II yang rencananya akan digelar Oktober mendatang.

Ditempat terpisah, Analis Pendidikan Sumut, M Jauharis Lubis menilai persoalan kemampuan guru-guru di kota Medan yang masih gagap dalam teknologi tidak terlepas dari peran pemerintah Kota Medan dalam hal ini Dinas Pendidikan Kota Medan.

Diantaranya dalam menyiapkan sarana dan prasarana lengkap khususnya dalam meningkatkan kemampuan guru terhadap bidang IT.
Sebab, katanya, tanpa adanya penyediaan perlengkapan itu, mustahil guru-guru di kota Medan yang belum melek IT akan menjadi guru mahir IT.
“Jika saya boleh usul sudah saatnya Pemko Medan melalui Disdik Kota Medan menggalakkan program one teachers one laptop, ini dimaksudkan agar guru di Medan bisa melek IT dan enggak gaptek lagi, “sebutnya.

Sebagainana diketahui, sebanyak 10.008 guru dikota Medan mengikuti UKG tahun 2012 yang diadakan pada 25 lokasi penyelenggaraan.
Sekadar diketahui untuk Kota Medan ujian kompetensi ini diikuti sekitar 10.008 guru dan ditempatkan di sejumlah sekolah di Kota Medan. Para pesertanya berasal dari tenaga pendidik SLB sebanyak 107 orang, TK (158 orang), SD (3.789 orang, SMP (2.816 orang), SMA (2.049 orang) dan SMK (1.089 orang). Dari total seluruh peserta yang mengikuti uji kompetensi, sebanyak 668 orang adalah kepala sekolah, pengawas (291 orang) dan guru (9.349 orang). (uma/gus)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/