SUMUTPOS.CO – Salah seorang korban pemerkosaan dan perampokan, Li masih mengalami trauma berat usai diperkosa, hingga akibatnya korban memilih pulang kampung di kawasan Padangsidimpuan untuk menenangkan diri.
“Si Li juga diperkosa, dia sangat trauma sekali, sering terkejut-kejut,” kata Put rekannya yang mengalami nasib serupa dalam kejadian itu.
Dibanding kedua rekannya Put dan Pra yang juga menjadi korban, Li lah yang paling menderita atas kejadian di pagi nahas itu. Bagaimana tidak, keperawanan yang sejak lama dijaganya harus hilang direnggut pelaku. Belum lagi, rencana pernikahannya yang semakin dekat. “Masih perawan si Li itu, makanya trauma kali, mana mau nikah lagi dia, itulah dia balik ke kampungnya,” kata Put.
Diceritakan Put, jika hilangnya kegadisan Li diketahui saat ketiganya diturunkan para pelaku di kawasan Jl. Setia Budi. Di situ, Li yang tampak lemas mengaku jika kemaluannya berdarah karena keperawanannya telah robek. Hal itu dikatakan Li kepada rekan-rekannya yang langsung berusaha mencari pertolongan guna diantar pulang ke kosan di kawasan Jl. Muktar Basri
Usai mendengar penjelasan dari Li, pagi itu juga Put dan Pra nekat meminta tolong pada pengemudi mobil Suzuki APV yang ketika itu kebetulan melintas. Saat itu pula, setelah menceritakan bahwa ketiganya baru saja menjadi korban perampokan dan pemerkosaan, si pengemudi mengantarkan ketiganya kembali ke kawasan Jl. Muktar Basri.
“Kami minta tolong sama pengemudi mobil APV yang saat itu kebetulan melintas bang. Diantarkan lah kami pulang, karena dia kasihan sama kami,” terang Put.
Sementara Pra, korban yang selamat dari aksi pemerkosaan menjelaskan jika kedua rekannya diperkosa di dalam mobil yang terus melaju ke arah Padang Bulan, Jl. Jamin Ginting. Dikatakannya, jika dua pelaku memperkosa Li dan Put di jok tengah dan belakang sementara pelaku lain mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang.
“Waktu itu yang aku tahu, Li diperkosa di belakang, terus si Put di tengah bang. Aku di depan hanya bisa tunduk, mobil berjalan terus ke arah Jamin Ginting. Setelah itu kami diturunkan di Setia Budi,” kata Pra menerangkan.
Ia luput dari aksi perkosaan lantaran pelaku lain mengemudikan mobil. “Kalau mobil tak jalan, mungkin aku jadi korban juga,” jelasnya. (wel/bd)