25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Jokowi: Silakan Demo, yang Penting Jangan Maksa…

Presiden Joko Widodo tertawa lepas.
Presiden Joko Widodo tertawa lepas.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Usai peringatan Hari Menabung Sedunia di Jakarta Convention Center, Senin (31/10), Jokowi mengaku tak menghalanginya. Jokowi mempersilakan masyarakat yang ingin menyalurkan aspirasinya melalui demonstrasi tersebut untuk beraksi. Hanya, dia mengingatkan agar demonstrasi tersebut titak melampaui batas.

“Tapi yang penting jangan memaksakan kehendak atau merusak, anarkis. Ini yang tidak boleh,’’ tegasnya.

Jokowi memastikan, pemerintah menjamin hak setiap warga untuk menyampaikan pendapatnya dengan cara demonstrasi. Asalkan tetap pada koridor yang benar. ’’Pemerintah tetap mengutamakan ketertiban umum,’’ lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dia mengulangi kalimat tersebut dua kali sebagai penegasan.

Untuk mengantisipasi, dia sudah memerintahkan aparat untuk bersiaga. Namun, Jokowi menyatakan sudah memberi pesan kepada aparat agar bertindak secara profesional. Selain itu, Jokwi juga menepis isu bahwa dia akan ke luar negeri pada 4 November.

Disinggung mengenai upaya provokasi di media sosial, Presiden menyatakan bahwa berbicara di media sosial juga ada batasannya. Ada etika dan sopan santun yang berlaku dalam menyampaikan pendapat di media sosial. ’’Hati-hati juga, ada undang-undangnya yang mengatur itu,’’ tambah presiden 55 tahun tersebut.

Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilanggar dalam demonstrasi atau penyampaian pendapat. Termasuk, untuk demonstrasi 4 November. Yakni, tidak boleh mengganggu ketertiban umum, tidak boleh menganggu hak asasi orang lain, harus mengindahkan etika dan moral, serta tidak diperbolehkan untuk menghujat. Terakhir harus menjaga persatuan bangsa. ”Kami harap prinsip ini dipatuhi betul,” terangnya.

Pendemo juga diharapkan waspada soal kemungkinan adanya penyusup. Bisa jadi, pendemo memang hanya ingin menyampaikan pendapat, tapi malah ada yang menunggangi. ”Tolong diwaspadai jangan sampai ada yang mengganggu,” papar jenderal bintang empat tersebut.

Bagaimana terkait kasus Ahok yang menjadi penyebab demonstrasi? Dia menegaskan, kasus sedang diproses. Sudah ada sekitar 15 saksi yang diperiksa, diantaranya pelapor, saksi ahli, termasuk dari Fron Pembela Islam dan bahkan Ahok juga telah diperiksa.

”Kami akan periksa terus supaya kasus lebih cepat. Prinsipnya penanganan kasus ini sama dengan kasus lain. Semua sama dimata hukum,” jelasnya. (idr/jun//jpnn/adz)

Presiden Joko Widodo tertawa lepas.
Presiden Joko Widodo tertawa lepas.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Usai peringatan Hari Menabung Sedunia di Jakarta Convention Center, Senin (31/10), Jokowi mengaku tak menghalanginya. Jokowi mempersilakan masyarakat yang ingin menyalurkan aspirasinya melalui demonstrasi tersebut untuk beraksi. Hanya, dia mengingatkan agar demonstrasi tersebut titak melampaui batas.

“Tapi yang penting jangan memaksakan kehendak atau merusak, anarkis. Ini yang tidak boleh,’’ tegasnya.

Jokowi memastikan, pemerintah menjamin hak setiap warga untuk menyampaikan pendapatnya dengan cara demonstrasi. Asalkan tetap pada koridor yang benar. ’’Pemerintah tetap mengutamakan ketertiban umum,’’ lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Dia mengulangi kalimat tersebut dua kali sebagai penegasan.

Untuk mengantisipasi, dia sudah memerintahkan aparat untuk bersiaga. Namun, Jokowi menyatakan sudah memberi pesan kepada aparat agar bertindak secara profesional. Selain itu, Jokwi juga menepis isu bahwa dia akan ke luar negeri pada 4 November.

Disinggung mengenai upaya provokasi di media sosial, Presiden menyatakan bahwa berbicara di media sosial juga ada batasannya. Ada etika dan sopan santun yang berlaku dalam menyampaikan pendapat di media sosial. ’’Hati-hati juga, ada undang-undangnya yang mengatur itu,’’ tambah presiden 55 tahun tersebut.

Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan bahwa ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilanggar dalam demonstrasi atau penyampaian pendapat. Termasuk, untuk demonstrasi 4 November. Yakni, tidak boleh mengganggu ketertiban umum, tidak boleh menganggu hak asasi orang lain, harus mengindahkan etika dan moral, serta tidak diperbolehkan untuk menghujat. Terakhir harus menjaga persatuan bangsa. ”Kami harap prinsip ini dipatuhi betul,” terangnya.

Pendemo juga diharapkan waspada soal kemungkinan adanya penyusup. Bisa jadi, pendemo memang hanya ingin menyampaikan pendapat, tapi malah ada yang menunggangi. ”Tolong diwaspadai jangan sampai ada yang mengganggu,” papar jenderal bintang empat tersebut.

Bagaimana terkait kasus Ahok yang menjadi penyebab demonstrasi? Dia menegaskan, kasus sedang diproses. Sudah ada sekitar 15 saksi yang diperiksa, diantaranya pelapor, saksi ahli, termasuk dari Fron Pembela Islam dan bahkan Ahok juga telah diperiksa.

”Kami akan periksa terus supaya kasus lebih cepat. Prinsipnya penanganan kasus ini sama dengan kasus lain. Semua sama dimata hukum,” jelasnya. (idr/jun//jpnn/adz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/