32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

5.723 Warga Sumut Terserang DBD, Waspada Berjangkit di Musim Hujan

GENANGAN AIR: Pengendara melintasi jalan yang digenangan air setelah hujan di Kota Medan.  Di musim hujan sering kali demam berdarah mewabah.
Triadi Wibowo/Sumut Pos
GENANGAN AIR: Pengendara melintasi jalan yang digenangan air setelah hujan di Kota Medan. Di musim hujan sering kali demam berdarah mewabah. Triadi Wibowo/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti memang semakin pesat pada musim hujan. Ini karena makin banyak genangan air selepas hujan. Genangan air merupakan tempat yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk ini memang menggigit siapa saja tanpa mengenal umur. Akan tetapi, anak-anak terutama balita memang paling rentan karena mereka tidak bisa menghindari dari gigitan nyamuk.

Penyakit demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue (tipe 1, 2, 3, 4). Virus ini masuk ke peredaran darahn

manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini dapat mengganggu sistem pembekuan darah dan pembuluh darah kapiler, sehingga dapat menyebabkan perdarahan.

Pada musim hujan populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat berinduk Nyamuk Aedes Aegypti sehingga nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang, dan semakin potensial menggigit anak dan remaja sehingga akhirnya terjangkit demam berdarah.

Waspadalah jika Anda mulai merasa demam. Itu karena menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, demam adalah gejala utama DBD. Demam biasanya mendadak tinggi selama 2-7 hari yang disertai gejala penyerta.

Seperti, nyeri kepala, nyeri belakang bola mata, nyeri otot dan sendi, Flushing (wajah panas kemerahan) atau ruam di kulit, mual, muntah, nyeri perut akibat pembengkakan hati, bintik-bintik merah di kulit (petechiae). Kemudian, hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan leukopenia (jumlah leukosit di bawah nilai normal) dan trombositopenia (jumlah trombosit di bawah nilai normal).

Untuk mencegah demam berdarah, kondisi tersebut dapat dicegah jika kita bisa menutup sumber-sumber genangan air pada lingkungan rumah. Selain itu, menguras dan menyikat bak mandi dan menaburkan bubuk abate tempat yang ada genangan air.

Cepat menutup segala tempat penampungan air seusai hujan turun, lalu menguras dan menyikat bak mandi serta memberikan bubuk abate ke tempat-tempat yang menampung air gentong air, vas bunga, kolam, di sekitar tempat bermain anak. Singkatnya memang, upaya itu seperti menjalani prinsip 3M untuk mencegah demam berdarah

Selain genangan air yang menjadi tempat berkembang biak, lingkungan kotor setelah banjir juga menjadi lingkungan favorit bagi para nyamuk. Sehingga dibutuhkan kerja keras untuk membersihkan lingkungan agar terhindar dari demam berdarah. Untuk menghindari gigitan nyamuk dewasa dapat dilakukan dengan fogging.

Jika faktor lingkungan sudah bersih, maka mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan vitamin dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh bagi anak-anak dan remaja. (jpnn/ila)

GENANGAN AIR: Pengendara melintasi jalan yang digenangan air setelah hujan di Kota Medan.  Di musim hujan sering kali demam berdarah mewabah.
Triadi Wibowo/Sumut Pos
GENANGAN AIR: Pengendara melintasi jalan yang digenangan air setelah hujan di Kota Medan. Di musim hujan sering kali demam berdarah mewabah. Triadi Wibowo/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pertumbuhan nyamuk Aedes aegypti memang semakin pesat pada musim hujan. Ini karena makin banyak genangan air selepas hujan. Genangan air merupakan tempat yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti.

Nyamuk ini memang menggigit siapa saja tanpa mengenal umur. Akan tetapi, anak-anak terutama balita memang paling rentan karena mereka tidak bisa menghindari dari gigitan nyamuk.

Penyakit demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue (tipe 1, 2, 3, 4). Virus ini masuk ke peredaran darahn

manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Nyamuk ini dapat mengganggu sistem pembekuan darah dan pembuluh darah kapiler, sehingga dapat menyebabkan perdarahan.

Pada musim hujan populasi nyamuk demam berdarah meningkat karena banyaknya tempat berinduk Nyamuk Aedes Aegypti sehingga nyamuk Aedes Aegypti mudah berkembang, dan semakin potensial menggigit anak dan remaja sehingga akhirnya terjangkit demam berdarah.

Waspadalah jika Anda mulai merasa demam. Itu karena menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, demam adalah gejala utama DBD. Demam biasanya mendadak tinggi selama 2-7 hari yang disertai gejala penyerta.

Seperti, nyeri kepala, nyeri belakang bola mata, nyeri otot dan sendi, Flushing (wajah panas kemerahan) atau ruam di kulit, mual, muntah, nyeri perut akibat pembengkakan hati, bintik-bintik merah di kulit (petechiae). Kemudian, hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan leukopenia (jumlah leukosit di bawah nilai normal) dan trombositopenia (jumlah trombosit di bawah nilai normal).

Untuk mencegah demam berdarah, kondisi tersebut dapat dicegah jika kita bisa menutup sumber-sumber genangan air pada lingkungan rumah. Selain itu, menguras dan menyikat bak mandi dan menaburkan bubuk abate tempat yang ada genangan air.

Cepat menutup segala tempat penampungan air seusai hujan turun, lalu menguras dan menyikat bak mandi serta memberikan bubuk abate ke tempat-tempat yang menampung air gentong air, vas bunga, kolam, di sekitar tempat bermain anak. Singkatnya memang, upaya itu seperti menjalani prinsip 3M untuk mencegah demam berdarah

Selain genangan air yang menjadi tempat berkembang biak, lingkungan kotor setelah banjir juga menjadi lingkungan favorit bagi para nyamuk. Sehingga dibutuhkan kerja keras untuk membersihkan lingkungan agar terhindar dari demam berdarah. Untuk menghindari gigitan nyamuk dewasa dapat dilakukan dengan fogging.

Jika faktor lingkungan sudah bersih, maka mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan vitamin dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh bagi anak-anak dan remaja. (jpnn/ila)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/