30.7 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

Hore! Jalan Tigapanah Diaspal

PENGASPALAN: Petugas Dinas PU Karo saat melakukan pengaspalan di Jalan Tigapanah-Kabanjahe. (Solideo/Sumut Pos)

TIGAPANAH, SUMUTPOS.CO -Perbaikan Jalan Tigapanah-Kabanjahe yang sudah lama diharapkan warga dan para pengendara, terjawab sudah. Rabu (1/3) siang, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akhirnya memulai proyek pengaspal jalan yang sudah lama hancur lebur tersebut.

Pantauan Sumut Pos, puluhan pekerja Kementerian PU sudah melakukan pengukuran di lokasi. Sebagai tahap awal, para pekerja lebih dulu menimbun jalan sepanjang sekitar 20 meter yang kerusakannya sangat parah, tepatnya di Km 80 menggunakan sirtu base kelas 1,

Hal ini dilakukan karena kerusakan di lokasi itu sangat parah dan tergenang air, hingga sangat membahayakan bagi pengedara, khususnya sepeda motor. Selain itu, penimbunan juga berfungsi untuk melancarkan arus lalu lintas dari dua arah.

“Ini masih tahap awal, sebenarnya kita belum memulai pengerjaan. Penimbunan ini kita lakukan demi alasan kemanusiaan, karena menyangkut nyawa para pengendara. Penimbunan ini sebenarnya di luar dari proyek, namun karena alasan moral dan demi kelancaran lalulintas dari dua arah,” kata salah seorang pengawas proyek, saat ditemui ini di lokasi.

Dipaparkan pria yang enggan menyebutkan namanya itu, pengerjaan pengerukan akan mulai dilakukan hari ini, Kamis (2/3) pagi. “Besok kita mulai pengerukan dan menurunkan alat berat. Target kita, jalan ini akan kita tinggikan 30 cm dan diperkirakan akan selesai 4-5 hari ke depan,” ungkapnya.

Bagaimana dengan pembangunan drainase, seperti diketahui, buruknya drainase yang menyebabkan jalan tersebut cepat rusak dan banjir? Pria berbadan sedang itu mengaku pihaknya juga berencana mambangun drainase, namun pengerjaanya masih terkendala pembebasan lahan.

“Masalah utamanya adalah belum adanya kesadaran masyarakat. Lihatlah kondisi ini, ada drainase tapi ditutup oleh warga yang rumahnya di pinggir jalan. Jadi air tidak mengalir dan merusak aspal. Kita tak mau mengambil risiko membangun sekarang karena takut warga tak terima,” keluhnya. Karena itu, pihaknya sudah berkordinasi dengan Pemkab Karo untuk melakukan sosialisasi.

“Kami berharap pihak Pemkab Karo melalui camat dan kepala desa setempat bisa mensosialisasikan masalah ini pada warganya. Setelah itu, kita akan bangun saluran drainase di sepanjang jalan ini,”harapnya. Pantauan kru koran ini di lokasi, saluran drainase yang bermuara ke Sungai Laudah memang banyak yang ditutup oleh warga pemilik rumah. Bahkan banyak juga yang sudah hilang karena tertimbun tanah. Alhasil, saat hujan turun, air pasti meluber ke jalan raya. (deo/han)

 

 

PENGASPALAN: Petugas Dinas PU Karo saat melakukan pengaspalan di Jalan Tigapanah-Kabanjahe. (Solideo/Sumut Pos)

TIGAPANAH, SUMUTPOS.CO -Perbaikan Jalan Tigapanah-Kabanjahe yang sudah lama diharapkan warga dan para pengendara, terjawab sudah. Rabu (1/3) siang, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akhirnya memulai proyek pengaspal jalan yang sudah lama hancur lebur tersebut.

Pantauan Sumut Pos, puluhan pekerja Kementerian PU sudah melakukan pengukuran di lokasi. Sebagai tahap awal, para pekerja lebih dulu menimbun jalan sepanjang sekitar 20 meter yang kerusakannya sangat parah, tepatnya di Km 80 menggunakan sirtu base kelas 1,

Hal ini dilakukan karena kerusakan di lokasi itu sangat parah dan tergenang air, hingga sangat membahayakan bagi pengedara, khususnya sepeda motor. Selain itu, penimbunan juga berfungsi untuk melancarkan arus lalu lintas dari dua arah.

“Ini masih tahap awal, sebenarnya kita belum memulai pengerjaan. Penimbunan ini kita lakukan demi alasan kemanusiaan, karena menyangkut nyawa para pengendara. Penimbunan ini sebenarnya di luar dari proyek, namun karena alasan moral dan demi kelancaran lalulintas dari dua arah,” kata salah seorang pengawas proyek, saat ditemui ini di lokasi.

Dipaparkan pria yang enggan menyebutkan namanya itu, pengerjaan pengerukan akan mulai dilakukan hari ini, Kamis (2/3) pagi. “Besok kita mulai pengerukan dan menurunkan alat berat. Target kita, jalan ini akan kita tinggikan 30 cm dan diperkirakan akan selesai 4-5 hari ke depan,” ungkapnya.

Bagaimana dengan pembangunan drainase, seperti diketahui, buruknya drainase yang menyebabkan jalan tersebut cepat rusak dan banjir? Pria berbadan sedang itu mengaku pihaknya juga berencana mambangun drainase, namun pengerjaanya masih terkendala pembebasan lahan.

“Masalah utamanya adalah belum adanya kesadaran masyarakat. Lihatlah kondisi ini, ada drainase tapi ditutup oleh warga yang rumahnya di pinggir jalan. Jadi air tidak mengalir dan merusak aspal. Kita tak mau mengambil risiko membangun sekarang karena takut warga tak terima,” keluhnya. Karena itu, pihaknya sudah berkordinasi dengan Pemkab Karo untuk melakukan sosialisasi.

“Kami berharap pihak Pemkab Karo melalui camat dan kepala desa setempat bisa mensosialisasikan masalah ini pada warganya. Setelah itu, kita akan bangun saluran drainase di sepanjang jalan ini,”harapnya. Pantauan kru koran ini di lokasi, saluran drainase yang bermuara ke Sungai Laudah memang banyak yang ditutup oleh warga pemilik rumah. Bahkan banyak juga yang sudah hilang karena tertimbun tanah. Alhasil, saat hujan turun, air pasti meluber ke jalan raya. (deo/han)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/