26.7 C
Medan
Wednesday, May 8, 2024

Milla Mulai Latih Taktik

Rudolof Yanto Basna dijaga oleh Paulo Sitanggang pemain Timnas U-22 mengikuti seleksi tahap kedua di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Selasa (28/2). Pelatih Timnas U-22 Luis Milla memanggil 26 pesepak bola dari klub yang tidak berlaga di semifinal Piala Presiden 2017 untuk mengikuti seleksi tahap kedua yang berlangsung dari 28 Februari hingga 2 Maret 2017. foto:wahyudin/ jawa pos

SUMUTPOS.CO – Pelatih timnas U-22 Indonesia, Luis Milla, tampaknya sudah mulai menerapkan latihan taktik kepada anak asuhnya. Ini terlihat pada sesi latihan tahap kedua, Rabu (1/3).

Tentu, Pelatih Luis Milla sudah sedikit mengetahui gaya bermain para pemain Indonesia. Sebab, sudah total dua pekan terakhir dia disibukkan menganalisis pemain Tanah Air.

Pelatih asal Spanyol ini juga sudah mulai menerapkan taktik kepada pemain. Pada latihan kali ini, hal itu sudah terlihat.

“Kami sudah menerapkan taktik. Tapi pemain nanti dituntut untuk konsentrasi harus mengerti yang diinginkan Luis (Milla),” ujar Asisten Pelatih timnas, Bima Sakti, kepada wartawan.

Bima membeberkan bahwa akan ada evaluasi setiap latihan. Ini untuk melihat sejauh mana pemahaman pemain. “Kami akan melihat terus. Karena untuk melihat kemajuan pemain untuk mengerti cara dan taktik Milla,” katanya.

“Latihan kali ini seperti biasa mengulang sebelumnya. Namun yang ditekankan adalah konsentrasi pemain, transisi dimulai menyerang dan bertahan. Pemain dituntut fokus,” ujar Bima.

Ada latihan yang unik dalam sesi kali ini. Sebab, para pemain dibagi empat warna tapi tetap dua tim.”Ada warna oranye dan hijau, lalu merah dan biru. Tujuannya biar pemain bisa fokus dan konsentrasi,” tandas dia.

Di sisi lain, Luis Milla mengaku sangat bahagia selama satu bulan terakhir tinggal di Indonesia. Tapi, dia agak tak suka dengan kemacetan di Jakarta.

Pelatih asal Spanyol itu memang sudah genap sebulan tinggal di Tanah Air. Dia mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari memantau pertandingan, sampai seleksi tahap pertama dan kedua.

Tentunya, selama sebulan ini mantan bek Real Madrid tersebut sudah cukup tahu dengan kultur kehidupan di Indonesia. Hal ini diceritakan oleh pelatih asal Spanyol tersebut.

“Satu bulan saya di Indonesia, saya sangat bahagia. Selain bagus, kota-kotanya juga indah, seperti Malang dan Bali,” ujar Milla.

Akan tetapi, ada yang bikin dia sedikit jengkel. Ini setelah disinggung soal kemacetan. “Ya semuanya sudah tahu macet itu menyebalkan. Namun tak apa. Apalagi, di Indonesia makanannya enak-enak, walaupun agak pedas,” tandas dia. (ies/jpg/don)

Rudolof Yanto Basna dijaga oleh Paulo Sitanggang pemain Timnas U-22 mengikuti seleksi tahap kedua di Lapangan Sekolah Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang, Selasa (28/2). Pelatih Timnas U-22 Luis Milla memanggil 26 pesepak bola dari klub yang tidak berlaga di semifinal Piala Presiden 2017 untuk mengikuti seleksi tahap kedua yang berlangsung dari 28 Februari hingga 2 Maret 2017. foto:wahyudin/ jawa pos

SUMUTPOS.CO – Pelatih timnas U-22 Indonesia, Luis Milla, tampaknya sudah mulai menerapkan latihan taktik kepada anak asuhnya. Ini terlihat pada sesi latihan tahap kedua, Rabu (1/3).

Tentu, Pelatih Luis Milla sudah sedikit mengetahui gaya bermain para pemain Indonesia. Sebab, sudah total dua pekan terakhir dia disibukkan menganalisis pemain Tanah Air.

Pelatih asal Spanyol ini juga sudah mulai menerapkan taktik kepada pemain. Pada latihan kali ini, hal itu sudah terlihat.

“Kami sudah menerapkan taktik. Tapi pemain nanti dituntut untuk konsentrasi harus mengerti yang diinginkan Luis (Milla),” ujar Asisten Pelatih timnas, Bima Sakti, kepada wartawan.

Bima membeberkan bahwa akan ada evaluasi setiap latihan. Ini untuk melihat sejauh mana pemahaman pemain. “Kami akan melihat terus. Karena untuk melihat kemajuan pemain untuk mengerti cara dan taktik Milla,” katanya.

“Latihan kali ini seperti biasa mengulang sebelumnya. Namun yang ditekankan adalah konsentrasi pemain, transisi dimulai menyerang dan bertahan. Pemain dituntut fokus,” ujar Bima.

Ada latihan yang unik dalam sesi kali ini. Sebab, para pemain dibagi empat warna tapi tetap dua tim.”Ada warna oranye dan hijau, lalu merah dan biru. Tujuannya biar pemain bisa fokus dan konsentrasi,” tandas dia.

Di sisi lain, Luis Milla mengaku sangat bahagia selama satu bulan terakhir tinggal di Indonesia. Tapi, dia agak tak suka dengan kemacetan di Jakarta.

Pelatih asal Spanyol itu memang sudah genap sebulan tinggal di Tanah Air. Dia mempersiapkan segala sesuatu, mulai dari memantau pertandingan, sampai seleksi tahap pertama dan kedua.

Tentunya, selama sebulan ini mantan bek Real Madrid tersebut sudah cukup tahu dengan kultur kehidupan di Indonesia. Hal ini diceritakan oleh pelatih asal Spanyol tersebut.

“Satu bulan saya di Indonesia, saya sangat bahagia. Selain bagus, kota-kotanya juga indah, seperti Malang dan Bali,” ujar Milla.

Akan tetapi, ada yang bikin dia sedikit jengkel. Ini setelah disinggung soal kemacetan. “Ya semuanya sudah tahu macet itu menyebalkan. Namun tak apa. Apalagi, di Indonesia makanannya enak-enak, walaupun agak pedas,” tandas dia. (ies/jpg/don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/