SIMALUNGUN, SUMUTPOS.CO – Semangat baru yang menjadi dasar kinerja Bupati Simalungun JR Saragih terus dilakukan. Sasarannya kali ini adalah percepatan BPJS Kesehatan yang harus didapatkan masyarakat Kabupaten Simalungun dengan mudah.
Dengan menyambangi Kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun JR Saragih melakukan pelayanan mulai dari pasar murah, kesehatan, pelayanan KB hingga kemudahan dalam pengurusan catatan sipil.
Sebelum melakukan pelayanan kepada masyarakat, JR Saragih melakukan sosialisasi kepada seluruh kepala desa, camat dan lurah yang ada di Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun. Di sini, pria yang murah senyuman ini menuturkan, masyarakat di Simalungun yang sedang sakit jangan sampai ditelantarkan. Baginya, persoalan nyawa harus diutamakan.
“Janganlah dianggap gampang soal kesehatan karena kesehatan sangat penting buat masyarakat. Seluruh BPJS Kesehatan harus tersampaikan kepada masyarakat,” tegas Bupati Simalungun JR Saragih di Kelurahan Tigarunggu, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Rabu (1/3).
JR Saragih meminta kepada Pangulu, Lurah dan Cara harus saling berkoordinasi sehingga perencanaan desa dalam hal ini BPJS Kesehatan harus tersampaikan dengan baik sehingga satu kecamatan bisa bertanggung jawab untuk melayani masyarakat dengan baik. “Tahun ini saya menambah kuota untuk perihal BPJS Kesehatan dari 30 ribu jiwa menjadi 60 ribu jiwa dan ini sudah harus didapatkan hingga 2017,” paparnya.
Pemilik nama asli Jopinus Ramli Saragih ini menyatakan, pelayanan kesehatan merupakan langkah untuk memberikan kesegaran serta kedekatan kepada masyarakat sehingga akan mudah diketahui apa yang menjadi keluhan masyarakat Sumatera Utara khususnya di Kabupaten Simalungun. Tak itu saja, program pendekatan pelayanan kesehatan menjadi langkah yang pasti demi menomorsatukan keinginan masyarakat. “Dengan turun ke lapangan bisa diketahui apa yang dibutuhkan masyarakat,” tambahnya.
Hal serupa disampaikan Sari Maulisia, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Simalungun. Dia menambahkan, untuk BPJS Kesehatan di Kabupaten Simalungun harus bisa mencapai 60 ribu jiwa. Jika dihitung hingga kini, baru mencapai 47 ribu jiwa dari 30 ribu jiwa yang ada di kuota pertama.
“Jumlah 60 ribu jiwa yang diutamakan adalah mereka yang masuk dalam kategori tidak mampu sehingga kebutuhan masyarakat kurang mampu bisa terpenuhi dengan baik. Persoalan pengurusan BPJS Kesehatan juga dipermudah,” tuturnya.
Dirinya mencontohkan, Kecamatan Purba baru mencapai 18 ribuan dari total penduduk sebanyak 24.691 jiwa. Proses pendataan ini terus dilakukan demi memenuhi quota BPJS Kesehatan.
“Proses untuk mendapatkan BPJS Kesehatan tidak sesulit seperti dahulu. Di bawah kepemimpinan JR Saragih semua dibuat lebih mudah,” tutupnya sambil tersenyum. (osi/adz)