32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Stok Sembako Cukup hingga Juni

Pemko Tegur Pedagang yang Naikkan Harga

MEDAN- Pemko Medan akan menegur pedagang yang telah menaikkan harga, dengan alasan pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kita kan sudah mengingatkan pedagang untuk tidak menaikkan harga. Kalau ternyata harga tetap dinaikkan, kita akan ambil tindakan, kita kasih teguran. Alasan apa mereka menaikkan harga. BBM sudah tidak naik,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, usai melihat langsung pembenahan fasilitas umum yang rusak di simpang Jalan Sutomo dan Jalan Gaharu, Minggu (1/4) pagi.

Rahudman menambahkan Senin (2/4) dan Selasa (3/4), Pemko akan kembali meninjau ke pasar tradisional melihat perkembangan berbagai harga bahan kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng dan beras.

Jika ternyata harga minyak kembali naik setelah dilakukan pemantaun beberapa waktu lalu, Pemko akan meninjau ke distributor untuk mempertanyakan alasan kenaikan. Begitu juga dengan harga beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya.

“Meskipun sejauh ini kenaikannya tidak tinggi tapi kita akan turun lagi ke pasar. Bulog sudah bilang stok cukup jadi tidak ada alasan pedagang menaikkan harga,” ucapnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Medan, Irfan Syarif Siregar mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan terhadap 20 pasar tradisional setiap hari, kenaikan harga sembako tak tinggi.

“Kenaikan tertinggi hanya terjadi pada minyak goreng Rp500-1.000 per kilogram,” katanya.

Untuk mengantisipasi peningkatan harga, pihaknya akan menjamin ketersediaan stok sehingga tidak dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga.
“Upaya lain yang bisa kami lakukan adalah meminta distributor untuk tetap menjamin ketersediaan stok. Dari pantauan ke beberapa distributor khususnya gula, tepung dan lainnya, mereka menyebutkan stok cukup sampai tiga bulan ke depan,” ucapnya.
Kepala Seksi Humas Perum Bulog Divre Sumut, Rusli menilai operasi pasar (OP) tidak perlu dilakukan karena kenaikan harga beras tidak mencapai 10 persen sejak ada rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Pihaknya akan menggelar OP jika ada kenaikan harga beras mencapai 10 persen tapi sampai sekarang, besaran kenaikan hanya berkisar 3-5 persen. (adl)

Pemko Tegur Pedagang yang Naikkan Harga

MEDAN- Pemko Medan akan menegur pedagang yang telah menaikkan harga, dengan alasan pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Kita kan sudah mengingatkan pedagang untuk tidak menaikkan harga. Kalau ternyata harga tetap dinaikkan, kita akan ambil tindakan, kita kasih teguran. Alasan apa mereka menaikkan harga. BBM sudah tidak naik,” kata Wali Kota Medan, Rahudman Harahap, usai melihat langsung pembenahan fasilitas umum yang rusak di simpang Jalan Sutomo dan Jalan Gaharu, Minggu (1/4) pagi.

Rahudman menambahkan Senin (2/4) dan Selasa (3/4), Pemko akan kembali meninjau ke pasar tradisional melihat perkembangan berbagai harga bahan kebutuhan pokok, khususnya minyak goreng dan beras.

Jika ternyata harga minyak kembali naik setelah dilakukan pemantaun beberapa waktu lalu, Pemko akan meninjau ke distributor untuk mempertanyakan alasan kenaikan. Begitu juga dengan harga beras dan bahan kebutuhan pokok lainnya.

“Meskipun sejauh ini kenaikannya tidak tinggi tapi kita akan turun lagi ke pasar. Bulog sudah bilang stok cukup jadi tidak ada alasan pedagang menaikkan harga,” ucapnya.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Medan, Irfan Syarif Siregar mengatakan, berdasarkan pantauan yang dilakukan terhadap 20 pasar tradisional setiap hari, kenaikan harga sembako tak tinggi.

“Kenaikan tertinggi hanya terjadi pada minyak goreng Rp500-1.000 per kilogram,” katanya.

Untuk mengantisipasi peningkatan harga, pihaknya akan menjamin ketersediaan stok sehingga tidak dimanfaatkan pedagang untuk menaikkan harga.
“Upaya lain yang bisa kami lakukan adalah meminta distributor untuk tetap menjamin ketersediaan stok. Dari pantauan ke beberapa distributor khususnya gula, tepung dan lainnya, mereka menyebutkan stok cukup sampai tiga bulan ke depan,” ucapnya.
Kepala Seksi Humas Perum Bulog Divre Sumut, Rusli menilai operasi pasar (OP) tidak perlu dilakukan karena kenaikan harga beras tidak mencapai 10 persen sejak ada rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Pihaknya akan menggelar OP jika ada kenaikan harga beras mencapai 10 persen tapi sampai sekarang, besaran kenaikan hanya berkisar 3-5 persen. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/