30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Jumlah Penumpang KA Tinggal 40 Persen, PT KAI Kurangi Frekuensi Perjalanan akibat Corona

PENUMPANG KA: Penumpang kereta api terlihat sepi sejak virus corona mewabah.
PENUMPANG KA: Penumpang kereta api terlihat sepi sejak virus corona mewabah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran wabah virus corona ini, berdampak dengan penurunan aktivitas penumpang kereta api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Devisi Regional (Divre) I Sumut mencatat penurunan penumpang mencapai 60 persen.

Vice Presiden PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, penurun penumpang tersebut akibat PT KAI melakukan pembatalan puluhan perjalanan kereta api di Sumut.

“Dampak yang kita alami akibat virus Corona ini, adalah menurunnya jumlah penumpang kereta api yang sangat siginifikan. Volume kapasitas (penumpang) KA hanya sekitar 40 persen saja,” ungkap Daniel.

Guna mengurangi mobilitas massa dengan jumlah besar, PT KAI Divre I Sumut harus memangkas semantara perjalanan kereta api. Tercatat, ada 58 Perjalanan kereta api di Sumut dibatalkan atau dikurangi. Keputusan tersebut, berlaku sejak 29 Maret 2020 hingga 3 April 2020, mendatang.

Daniel menjelaskan pengurangan frekuensi perjalanan terhadap kereta api dengan jarak jauh, lokal hingga KA Bandara Kualanamu.”Akibat penurunan ini, beberapa perjalanan kereta api terpaksa kita batalkan,” tutur Daniel.

Meski ada penurunan jumlah penumpang dan pembatalan perjalanan kereta api, pihaknya tetap melayani masyarakat dengan baik dan profesional, selaku pengguna transportasi massal tersebut.

“KAI Divre I Sumut secara bertahap mengurangi perjalanan kereta api jarak jauh dan lokal sebanyak 20 perjalanan KA dari 52 perjalanan per hari. Jadinya, 36 perjalanan per hari,” tutur Daniel.

Perjalanan dikurangi itu, yakni 4 perjalanan KA tujuan Medan-Rantau Prapat (Pulang pergi). Kemudian, 2 perjalanan KA tujuan Medan-Tanjung Balai (PP), 2 perjalanan KA tujuan Medan-Siantar (PP) dan 12 perjalanan KA Medan-Binjai (PP) dengan total 20 perjalanan. “Selanjutnya, KA Bandara tujuan Medan-Kualanamu dikurangi 38 perjalanan dari 50 perjalanan menjadi 12 perjalanan saja,” ungkap Daniel.

Dengan kondisi banyak terdapat perjalanan kereta dibatal, kata Daniel, pihaknya menerapkan kebijakan memindahkan penumpang ke KA berikutnya atau pengembalian penuh pembatalan tiket penumpang.

“Penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan kita alihkan ke KA lain, atau akan dilakukan pengembalian tiket secara penuh. Kita berharap, penumpang memahami kondisi saat ini. Tindakan ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran corona,” jelas Daniel.

Menurut Daniel, penurunan sudah terlihat pada pekan dua bulan Maret 2020. Di mana, untuk KRD Medan-Binjai, penurunan jumlah penumpang sangat besar. Biasanya di hari normal tingkat keterisian mencapai 150 persen. Saat ini hanya 20-30 persen. “Untuk KA Lokal yang biasanya berdaya kapasitas 150 persen, okupansi kami batasi hanya 75 persen dari kapasitas yang ada,” ucap Daniel.

Daniel menambahkan PT KAI juga melakukan pembatasan penumpang atau mobilitas massa di Stasiun Medan, Stasiun Binjai, Stasiun Tebing Tinggi, Stasiun Kisaran, Stasiun Tanjung Balai, Stasiun Rantauparapat dan Stasiun Pematang Siantar. Bahkan khusus untuk KRD lokal Medan-Binjai

“Adanya penerapan social distancing dan imbauan stay di rumah berpengaruh langsung kepada penumpang. Untuk social distancing, kami juga menindaklanjuti dengan melakukan pembatasan – pembatasan di stasiun utama kami,” pungkas Daniel.(gus/ila)

PENUMPANG KA: Penumpang kereta api terlihat sepi sejak virus corona mewabah.
PENUMPANG KA: Penumpang kereta api terlihat sepi sejak virus corona mewabah.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penyebaran wabah virus corona ini, berdampak dengan penurunan aktivitas penumpang kereta api. PT Kereta Api Indonesia (Persero) Devisi Regional (Divre) I Sumut mencatat penurunan penumpang mencapai 60 persen.

Vice Presiden PT KAI Divre I Sumut, Daniel Johannes Hutabarat mengatakan, penurun penumpang tersebut akibat PT KAI melakukan pembatalan puluhan perjalanan kereta api di Sumut.

“Dampak yang kita alami akibat virus Corona ini, adalah menurunnya jumlah penumpang kereta api yang sangat siginifikan. Volume kapasitas (penumpang) KA hanya sekitar 40 persen saja,” ungkap Daniel.

Guna mengurangi mobilitas massa dengan jumlah besar, PT KAI Divre I Sumut harus memangkas semantara perjalanan kereta api. Tercatat, ada 58 Perjalanan kereta api di Sumut dibatalkan atau dikurangi. Keputusan tersebut, berlaku sejak 29 Maret 2020 hingga 3 April 2020, mendatang.

Daniel menjelaskan pengurangan frekuensi perjalanan terhadap kereta api dengan jarak jauh, lokal hingga KA Bandara Kualanamu.”Akibat penurunan ini, beberapa perjalanan kereta api terpaksa kita batalkan,” tutur Daniel.

Meski ada penurunan jumlah penumpang dan pembatalan perjalanan kereta api, pihaknya tetap melayani masyarakat dengan baik dan profesional, selaku pengguna transportasi massal tersebut.

“KAI Divre I Sumut secara bertahap mengurangi perjalanan kereta api jarak jauh dan lokal sebanyak 20 perjalanan KA dari 52 perjalanan per hari. Jadinya, 36 perjalanan per hari,” tutur Daniel.

Perjalanan dikurangi itu, yakni 4 perjalanan KA tujuan Medan-Rantau Prapat (Pulang pergi). Kemudian, 2 perjalanan KA tujuan Medan-Tanjung Balai (PP), 2 perjalanan KA tujuan Medan-Siantar (PP) dan 12 perjalanan KA Medan-Binjai (PP) dengan total 20 perjalanan. “Selanjutnya, KA Bandara tujuan Medan-Kualanamu dikurangi 38 perjalanan dari 50 perjalanan menjadi 12 perjalanan saja,” ungkap Daniel.

Dengan kondisi banyak terdapat perjalanan kereta dibatal, kata Daniel, pihaknya menerapkan kebijakan memindahkan penumpang ke KA berikutnya atau pengembalian penuh pembatalan tiket penumpang.

“Penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket akan kita alihkan ke KA lain, atau akan dilakukan pengembalian tiket secara penuh. Kita berharap, penumpang memahami kondisi saat ini. Tindakan ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran corona,” jelas Daniel.

Menurut Daniel, penurunan sudah terlihat pada pekan dua bulan Maret 2020. Di mana, untuk KRD Medan-Binjai, penurunan jumlah penumpang sangat besar. Biasanya di hari normal tingkat keterisian mencapai 150 persen. Saat ini hanya 20-30 persen. “Untuk KA Lokal yang biasanya berdaya kapasitas 150 persen, okupansi kami batasi hanya 75 persen dari kapasitas yang ada,” ucap Daniel.

Daniel menambahkan PT KAI juga melakukan pembatasan penumpang atau mobilitas massa di Stasiun Medan, Stasiun Binjai, Stasiun Tebing Tinggi, Stasiun Kisaran, Stasiun Tanjung Balai, Stasiun Rantauparapat dan Stasiun Pematang Siantar. Bahkan khusus untuk KRD lokal Medan-Binjai

“Adanya penerapan social distancing dan imbauan stay di rumah berpengaruh langsung kepada penumpang. Untuk social distancing, kami juga menindaklanjuti dengan melakukan pembatasan – pembatasan di stasiun utama kami,” pungkas Daniel.(gus/ila)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/