26 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Rampok Bersenpi Gasak Rp1 Miliar

Pembantu Dicurigai, HP Berkonten Porno Disita

MEDAN-Perampok bersenjata api (senpi) beraksi lagi dan polisi kembali kecolongan. Peristiwa ini terulang di wilayah hukum Polsekta Medan Baru saat kasus perampokan terdahulu belum juga tuntas.

Peristiwa terbaru terjadi di hari pertama bulan Mei, kemarin sekira pukul 06.00 WIB. Korbannya, Haris Sukanto (33) Warga Jalan Hang Tuah Nomor 5B, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, tepatnya di depan sekolah Yayasan Pendidikan Gereja Methodist Indonesia.

Pelaku yang diketahui berjumlah lima orang, salah satunya memakai sebo dan membawa dua pucuk senpi dan golok, berhasil membawa kabur emas, perhiasan lain, uang dolar kontan dan empat unit hp dengan total kerugian diperkirakan Rp1 miliar. Usai menyekap dengan mengikat lima orang penghuni di rumah menggunakan tali plastik.
Keterangan yang diperoleh di lapangan, Martini (43) yang baru sebulan bekerja sebagai pembantu di rumah tersebut, keluar rumah pukul 06.00 WIB untuk membuang sampah. Seorang pelaku turun dari mobil, langsung mendatanginya dan  membawanya masuk kedalam rumah dibawah todongan senpi.

Setelah itu, pelaku lain memakai topi turun dari mobil dan masuk ke rumah dan langsung menyekap penghuni. “Bapak dan nyonya disekap di dalam kamar atas lantai II. A aku dan dua anaknya disekap di dalam kamar lantai,” ujar Martini sambil berlalu karena dibawa polisi ke Polsek Medan Baru untuk diperiksa.

Setelah berhasil menggasak harta korban, pelaku meninggalkan rumah itu. Seorang dari korban akhirnya mampu melepaskan tangan dari ikatan tali plastik, melepas ikatan korban lain dan bergegas melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Medan Baru.

Berdasarkan olah TKP yang dilakukan Polsek Medan Baru bersama Polresta Medan, diketahui seluruh pelaku berlogat Tapanuli dan menggunakan topi. Seorang pelaku dengan ciri-ciri pendek, berkumis dan gemuk yang membawa senpi. “Berdasarkan keterangan sementara, senpi yang digunakan jenis Red Cobra dan FN. Kita juga mencari CCTV milik tetangga untuk dapat mengungkap pelaku,” kata petugas tersebut.

Dari hasil penyelidikan sementara polisi, pemilik rumah menaruh curiga terhadap pembantunya. Dimana, kebiasaan pembantu membuang sampah sekitar pukul 08.00 WIB. “Selain itu dari hasil pemeriksaan terhadap pembantunya memiliki lima KTP (Kartu Tanda Penduduk), didalam handphone miliknya yang sudah kita sita juga ditemukan gambar porno,” kata petugas Reskrim saat di lokasi.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Andik Eko tidak mau memberi keterangan peristiwa perampokan tersebut. “Apa sih, saya lagi sibuk,” ujarnya sambil berlalu. Ketika wartawan ini mencoba untuk konfirmasi lagi di Polsek Medan Baru. Andik juga tidak mau memberi keterangan siapa nama korban dan kronoligisnya. “Ada apa lagi, saya masih sibuk,” ucapnya lagi dengan gemulai. Padahal terlihat, Andik sedang duduk rileks di ruangannya sambil menelepon. “Kalau mau cari informasi jangan dari saya, cari lah sana. Kita masih pengembangan, ni pelakunya akan ditangkap,” bebernya mengakhiri meninggalkan wartawan koran ini.

Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi mengatakan masih memintai keterangan korban. “Kita masih lidik, saksi-saksi masih kita periksa,” kata Heru.

Sebelumnya aksi perampokan bersenpi juga terjadi di wilayah hukum Polsekta Medan Baru dan Polresta Medan. Kamis, 10 Maret 2011, perampok bersenpi dan sajam menyamar sebagai pasien dan merampok serta menganiaya dokter Purnama Br Marpaung (52) di tempat praktik merangkap rumah tinggalnya di Jalan Abdullah Lubis No 26 B, Kecamatan Medan Baru. Selain menggasak tiga unit telepon genggam (HP) dan uang Rp5,5 juta, perampok memborgol memukul kepala dr Purnama dengan gagang pistol. Akibatnya, dokter umum itu mengalami luka dan terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth, Jalan H Misbah Medan. Hingga kini kelanjutan kasusnya tidak diketahui.

Minggu, 23 Januari 2011, sekira pukul 07.00 WIB, pembantu rumah tangga Anik yang sedang menyapu halaman rumah di Jalan Timor Baru, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, didatangi beberapa pria memakai topeng dan langsung menodongkan senjata api mirip jenis FN ke tubuhnya, serta membekap mulut korban agar tidak berteriak.

Kemudian, perampok menyekap penghuni rumah, yakni Glen Yansen Tuareh, Fanny, Lala, dan Nico. Akibat perampokan tersebut, pemilik rumah Johana (40) mengalami kerugian sekitar Rp300 juta dengan kehilangan barang berharga berupa satu set berlian, lima unit HP, satu unit laptop, jam tangan, dan barang lainnya.

Minggu, 5 Desember 2010, empat perampok bersenpi dan memakai golok menyatroni rumah mewah milik Edi Salim (43) di Komplek Perumahan Permata Hijau yang terletak di belakang Hotel Emerald Garden, Jalan Yos Sudarso. Akibat peristiwa ini, pemilik rumah mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Pelaku melarikan diri dengan membawa barang mewah dan uang yang diperkirakan mencapai Rp 500 juta. (adl)

Pembantu Dicurigai, HP Berkonten Porno Disita

MEDAN-Perampok bersenjata api (senpi) beraksi lagi dan polisi kembali kecolongan. Peristiwa ini terulang di wilayah hukum Polsekta Medan Baru saat kasus perampokan terdahulu belum juga tuntas.

Peristiwa terbaru terjadi di hari pertama bulan Mei, kemarin sekira pukul 06.00 WIB. Korbannya, Haris Sukanto (33) Warga Jalan Hang Tuah Nomor 5B, Kelurahan Madras Hulu, Kecamatan Medan Polonia, tepatnya di depan sekolah Yayasan Pendidikan Gereja Methodist Indonesia.

Pelaku yang diketahui berjumlah lima orang, salah satunya memakai sebo dan membawa dua pucuk senpi dan golok, berhasil membawa kabur emas, perhiasan lain, uang dolar kontan dan empat unit hp dengan total kerugian diperkirakan Rp1 miliar. Usai menyekap dengan mengikat lima orang penghuni di rumah menggunakan tali plastik.
Keterangan yang diperoleh di lapangan, Martini (43) yang baru sebulan bekerja sebagai pembantu di rumah tersebut, keluar rumah pukul 06.00 WIB untuk membuang sampah. Seorang pelaku turun dari mobil, langsung mendatanginya dan  membawanya masuk kedalam rumah dibawah todongan senpi.

Setelah itu, pelaku lain memakai topi turun dari mobil dan masuk ke rumah dan langsung menyekap penghuni. “Bapak dan nyonya disekap di dalam kamar atas lantai II. A aku dan dua anaknya disekap di dalam kamar lantai,” ujar Martini sambil berlalu karena dibawa polisi ke Polsek Medan Baru untuk diperiksa.

Setelah berhasil menggasak harta korban, pelaku meninggalkan rumah itu. Seorang dari korban akhirnya mampu melepaskan tangan dari ikatan tali plastik, melepas ikatan korban lain dan bergegas melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Medan Baru.

Berdasarkan olah TKP yang dilakukan Polsek Medan Baru bersama Polresta Medan, diketahui seluruh pelaku berlogat Tapanuli dan menggunakan topi. Seorang pelaku dengan ciri-ciri pendek, berkumis dan gemuk yang membawa senpi. “Berdasarkan keterangan sementara, senpi yang digunakan jenis Red Cobra dan FN. Kita juga mencari CCTV milik tetangga untuk dapat mengungkap pelaku,” kata petugas tersebut.

Dari hasil penyelidikan sementara polisi, pemilik rumah menaruh curiga terhadap pembantunya. Dimana, kebiasaan pembantu membuang sampah sekitar pukul 08.00 WIB. “Selain itu dari hasil pemeriksaan terhadap pembantunya memiliki lima KTP (Kartu Tanda Penduduk), didalam handphone miliknya yang sudah kita sita juga ditemukan gambar porno,” kata petugas Reskrim saat di lokasi.

Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Andik Eko tidak mau memberi keterangan peristiwa perampokan tersebut. “Apa sih, saya lagi sibuk,” ujarnya sambil berlalu. Ketika wartawan ini mencoba untuk konfirmasi lagi di Polsek Medan Baru. Andik juga tidak mau memberi keterangan siapa nama korban dan kronoligisnya. “Ada apa lagi, saya masih sibuk,” ucapnya lagi dengan gemulai. Padahal terlihat, Andik sedang duduk rileks di ruangannya sambil menelepon. “Kalau mau cari informasi jangan dari saya, cari lah sana. Kita masih pengembangan, ni pelakunya akan ditangkap,” bebernya mengakhiri meninggalkan wartawan koran ini.

Kabid Humas Poldasu, AKBP Raden Heru Prakoso yang dikonfirmasi mengatakan masih memintai keterangan korban. “Kita masih lidik, saksi-saksi masih kita periksa,” kata Heru.

Sebelumnya aksi perampokan bersenpi juga terjadi di wilayah hukum Polsekta Medan Baru dan Polresta Medan. Kamis, 10 Maret 2011, perampok bersenpi dan sajam menyamar sebagai pasien dan merampok serta menganiaya dokter Purnama Br Marpaung (52) di tempat praktik merangkap rumah tinggalnya di Jalan Abdullah Lubis No 26 B, Kecamatan Medan Baru. Selain menggasak tiga unit telepon genggam (HP) dan uang Rp5,5 juta, perampok memborgol memukul kepala dr Purnama dengan gagang pistol. Akibatnya, dokter umum itu mengalami luka dan terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth, Jalan H Misbah Medan. Hingga kini kelanjutan kasusnya tidak diketahui.

Minggu, 23 Januari 2011, sekira pukul 07.00 WIB, pembantu rumah tangga Anik yang sedang menyapu halaman rumah di Jalan Timor Baru, Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, didatangi beberapa pria memakai topeng dan langsung menodongkan senjata api mirip jenis FN ke tubuhnya, serta membekap mulut korban agar tidak berteriak.

Kemudian, perampok menyekap penghuni rumah, yakni Glen Yansen Tuareh, Fanny, Lala, dan Nico. Akibat perampokan tersebut, pemilik rumah Johana (40) mengalami kerugian sekitar Rp300 juta dengan kehilangan barang berharga berupa satu set berlian, lima unit HP, satu unit laptop, jam tangan, dan barang lainnya.

Minggu, 5 Desember 2010, empat perampok bersenpi dan memakai golok menyatroni rumah mewah milik Edi Salim (43) di Komplek Perumahan Permata Hijau yang terletak di belakang Hotel Emerald Garden, Jalan Yos Sudarso. Akibat peristiwa ini, pemilik rumah mengalami kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Pelaku melarikan diri dengan membawa barang mewah dan uang yang diperkirakan mencapai Rp 500 juta. (adl)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/