25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

MUI: Judi di Sumut Sudah Luar Biasa!

Berantas Judi, NU-Muhammadiyah Usung Dialog

JAKARTA-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menilai, perjudian di wilayah Sumut sudah masuk kategori gawat. Ini lantaran aparat kepolisian bukan hanya melakukan pembiaran, namun jika ada dugaan ikut ‘bermain’.
“Saya kira, jika dugaan keterlibatan oknum polisi itu benar, ini sudah bahaya. Semua ormas-ormas Islam, gerakan-gerakan pemuda Islam, harus mulai bersikap,” tegas Ketua Bidang Fatwa MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (5/6).

Ditanya bagaimana bentuk aksi yang dianggap perlu, Ma’ruf Amin mengatakan, para ormas Islam harus melakukan tekanan kepada Kapolda Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, dan instansi-instansi terkait yang punya kewenangan.

“Yang terpenting, tekanan harus dilakukan kepada Kapolda dan semua pihak yang punya kewenangan mengambil keputusan,” tegasnya. Dia mengingatkan, dalam melawan aksi perjudian, ormas-ormas Islam tetap tidak boleh melakukan tindakan sendiri. “Karena ormas tidak punya kekuasaan eksekusi,” terangnya.

Dia menegaskan, untuk melawan aksi perjudian, semua kalangan harus kompak. Jika tidak, maka akan sulit memberantasnya. “Saya beharap para ulama juga melakukan upaya-upaya pencegahan agar perjudian tidak semakin meluas,” harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro masih bungkam soal temuan adanya keterlibatan sejumlah oknum perwira di Polsek jajaran Polres Binjai yang diduga menerima uang dari bandar judi. Hingga Sabtu, (4/6), Kapolda Sumut belum memanggil anak buahnya yang diduga terlibat untuk dilakukan pemeriksaan.

Pimpinan Wilayah Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumut Prof Asmuni menyatakan dukungan atas imbauan MUI Pusat tersebut. “Karena perjudian memang penyakit masyarakat yang sulit dan harus diberantas,” kemarin.
Asmuni mengingatkan agar umat tidak menanggapi imbauan tersebut dengan tindakan yang bias ditunggangi pihak lain untuk melakukan tindakan anarkis.

Asmuni mengutarakan, jika aksi turun ke jalan tersebut dapat dikontrol dengan tingkat keamanan tinggi, menurutnya hal tersebut sah saja. “Namun, pihak Muhammadiyah tidak pernah membudayakan demonstrasi, dan kita tak pernah mengarah ke hal tersebut. Kita lebih memilih untuk berdialog langsung,” tegasnya.

Ketua NU Medan Wahid menyatakan hal serupa. “Tapi, kalau harus turun ke jalan menggelar demonstrasi, saya kurang mengerti imbauan tersebut. Karena di NU, prinsip yang diterapkan adalah bagaimana agar mengimbau dengan cara-cara yang baik sesuai yang termaktub di Al Quran,” jelasnya.

Jika ada imbauan seperti itu, lanjutnya, akan lebih baik jika MUI pusat menindaklanjutinya ke daerah. “MUI pusat harus meneruskan imbauan tersebut ke MUI daerah. Dengan begitu bisa lebih terjamin imbauan tersebut dapat dilaksanakan. Kalau langsung dari MUI Pusat, harusnya menindaklanjutinya ke Presiden atau Polri. Sedangkan jika ke daerah ke Gubernur,” kata Wahid.

Wahid mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas imbauan MUI Pusat tersebut jika ada ormas maupun sekelompok orang yang melakukan demonstrasi mengatasnamakan MUI “Tentunya yang menanggung resiko adalah pelaku demonstrasi. Maka, ormas atau sekelompok orang tadi yang akan menanggung akibatnya,” ujarnya. (sam/saz)

Panen Bandar Judi di Sumut

Menjabat sebagai Kapolda sejak Maret 2011, Irjen Wisjnu Amat Sastro dan jajarannya sudah melakukan sejumlah penangkapan praktik judi di Sumatera Utara. Berikut diantaranya:

21 Mei 2011
Judi Samkwan digerebek di Villa Manchester Berastagi

17 Mei 2011
Polisi mengamankan 10 pemain game online di Perumahan Komplek Kota Baru No 12, Jalan Platina, Titi Papan, Medan Labuhan.

11 Mei 2011
Aparat Polda Sumut menggerebek rumah pribadi anggota DPRD Tobasa, JMN, yang digunakan sebagai lokasi judi togel. Kapolres Labuhanbatu, AKBP Robert Kenedy, dicopot karena dianggap membiarkan praktik perjudian.

23 April 2011
Jajaran Reskrim Unit Vice Control Polda Sumut menangkan Konek, bandar judi togel beromset Rp30 juta per harinya.

20 April 2011
Reskrim Polsekta Labuhan Medan menggerebek lokasi judi di kawasan Jalan Platina Medan. Brigadir Polisi Sinuhaji, luka serius.

11 April 2011
120 personel Polres Tanah Karo menggerebek lokasi judi dadu kopyok beromzet ratusan juta rupiah di Perladangan Pasar Berteng, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo. Empat polisi luka-luka terkena bom molotov dan lemparan batu.

8 April 2011
Kapolresta Kombes Tagam Sinaga memimpin penggerebekan lokasi judi samkwan di Pemandian Danau Alam Jaya Tuntungan Deliserdang yang dilengkapi CCTV. Sekitar 30 orang yang diduga pemain judi diamankan.

Baca juga Tim Khusus Dalami Dugaan Keterlibatan 4 Kapolsek

Berantas Judi, NU-Muhammadiyah Usung Dialog

JAKARTA-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menilai, perjudian di wilayah Sumut sudah masuk kategori gawat. Ini lantaran aparat kepolisian bukan hanya melakukan pembiaran, namun jika ada dugaan ikut ‘bermain’.
“Saya kira, jika dugaan keterlibatan oknum polisi itu benar, ini sudah bahaya. Semua ormas-ormas Islam, gerakan-gerakan pemuda Islam, harus mulai bersikap,” tegas Ketua Bidang Fatwa MUI Pusat, KH Ma’ruf Amin kepada Sumut Pos di Jakarta, kemarin (5/6).

Ditanya bagaimana bentuk aksi yang dianggap perlu, Ma’ruf Amin mengatakan, para ormas Islam harus melakukan tekanan kepada Kapolda Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro, Plt Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho, dan instansi-instansi terkait yang punya kewenangan.

“Yang terpenting, tekanan harus dilakukan kepada Kapolda dan semua pihak yang punya kewenangan mengambil keputusan,” tegasnya. Dia mengingatkan, dalam melawan aksi perjudian, ormas-ormas Islam tetap tidak boleh melakukan tindakan sendiri. “Karena ormas tidak punya kekuasaan eksekusi,” terangnya.

Dia menegaskan, untuk melawan aksi perjudian, semua kalangan harus kompak. Jika tidak, maka akan sulit memberantasnya. “Saya beharap para ulama juga melakukan upaya-upaya pencegahan agar perjudian tidak semakin meluas,” harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro masih bungkam soal temuan adanya keterlibatan sejumlah oknum perwira di Polsek jajaran Polres Binjai yang diduga menerima uang dari bandar judi. Hingga Sabtu, (4/6), Kapolda Sumut belum memanggil anak buahnya yang diduga terlibat untuk dilakukan pemeriksaan.

Pimpinan Wilayah Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumut Prof Asmuni menyatakan dukungan atas imbauan MUI Pusat tersebut. “Karena perjudian memang penyakit masyarakat yang sulit dan harus diberantas,” kemarin.
Asmuni mengingatkan agar umat tidak menanggapi imbauan tersebut dengan tindakan yang bias ditunggangi pihak lain untuk melakukan tindakan anarkis.

Asmuni mengutarakan, jika aksi turun ke jalan tersebut dapat dikontrol dengan tingkat keamanan tinggi, menurutnya hal tersebut sah saja. “Namun, pihak Muhammadiyah tidak pernah membudayakan demonstrasi, dan kita tak pernah mengarah ke hal tersebut. Kita lebih memilih untuk berdialog langsung,” tegasnya.

Ketua NU Medan Wahid menyatakan hal serupa. “Tapi, kalau harus turun ke jalan menggelar demonstrasi, saya kurang mengerti imbauan tersebut. Karena di NU, prinsip yang diterapkan adalah bagaimana agar mengimbau dengan cara-cara yang baik sesuai yang termaktub di Al Quran,” jelasnya.

Jika ada imbauan seperti itu, lanjutnya, akan lebih baik jika MUI pusat menindaklanjutinya ke daerah. “MUI pusat harus meneruskan imbauan tersebut ke MUI daerah. Dengan begitu bisa lebih terjamin imbauan tersebut dapat dilaksanakan. Kalau langsung dari MUI Pusat, harusnya menindaklanjutinya ke Presiden atau Polri. Sedangkan jika ke daerah ke Gubernur,” kata Wahid.

Wahid mempertanyakan siapa yang bertanggung jawab atas imbauan MUI Pusat tersebut jika ada ormas maupun sekelompok orang yang melakukan demonstrasi mengatasnamakan MUI “Tentunya yang menanggung resiko adalah pelaku demonstrasi. Maka, ormas atau sekelompok orang tadi yang akan menanggung akibatnya,” ujarnya. (sam/saz)

Panen Bandar Judi di Sumut

Menjabat sebagai Kapolda sejak Maret 2011, Irjen Wisjnu Amat Sastro dan jajarannya sudah melakukan sejumlah penangkapan praktik judi di Sumatera Utara. Berikut diantaranya:

21 Mei 2011
Judi Samkwan digerebek di Villa Manchester Berastagi

17 Mei 2011
Polisi mengamankan 10 pemain game online di Perumahan Komplek Kota Baru No 12, Jalan Platina, Titi Papan, Medan Labuhan.

11 Mei 2011
Aparat Polda Sumut menggerebek rumah pribadi anggota DPRD Tobasa, JMN, yang digunakan sebagai lokasi judi togel. Kapolres Labuhanbatu, AKBP Robert Kenedy, dicopot karena dianggap membiarkan praktik perjudian.

23 April 2011
Jajaran Reskrim Unit Vice Control Polda Sumut menangkan Konek, bandar judi togel beromset Rp30 juta per harinya.

20 April 2011
Reskrim Polsekta Labuhan Medan menggerebek lokasi judi di kawasan Jalan Platina Medan. Brigadir Polisi Sinuhaji, luka serius.

11 April 2011
120 personel Polres Tanah Karo menggerebek lokasi judi dadu kopyok beromzet ratusan juta rupiah di Perladangan Pasar Berteng, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo. Empat polisi luka-luka terkena bom molotov dan lemparan batu.

8 April 2011
Kapolresta Kombes Tagam Sinaga memimpin penggerebekan lokasi judi samkwan di Pemandian Danau Alam Jaya Tuntungan Deliserdang yang dilengkapi CCTV. Sekitar 30 orang yang diduga pemain judi diamankan.

Baca juga Tim Khusus Dalami Dugaan Keterlibatan 4 Kapolsek

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/