Sekitar pukul 08.30 WIB, Wali Kota didampingi Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis, Dandim 0201/BS Letkol Inf. Maulana Ridwan beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Medan lainnya melepas peserta gerak jalan dari tenda kehormatan. Seluruh peserta gerak jalan tampak sangat ceria dan gembira mengikuti gerak jalan tersebut.
Para siswa yang menjadi peserta gerak jalan ada yang menggunakan pakaian adat seluruh etnis yang da di Kota Medan, pakaian hasil kreasi dengan menggunakan bahan bekas seperti goni palstik dan koran. Kemudian ada pelajar yang mengendarai aneka sepeda hias, pramuka, marching band serta paskibra. Iring-iringan gerak jalan pelajar ini menarik perhatian warga maupun pengendara kenderaan bermotor yang melintas.
Banyak group yang mengikuti gerak jalan ini menyebabkan waktu pelepasannya memakan waktu sekitar dua jam lebih dan panjang iring-iringan sekitar 5 kilometer. Pelepasannya baru berakhir hampir pukul 11.00 WIB, setelah itu barulah kawasan Jalan Pulau Pinang bisa dilintasi kenderaan bermotor. Para siswa yang telah selesai mengikuti gerak jalan tidak terlihat lelah sedikit pun, apalagi mereka mengetahui gerak jalan yang baru dilakukan telah berhasil memecahkan rekor MURI.
Manager MURI, Awan Raharjo mengatakan, peristiwa ini tercatat sebagai pemecahan rekor superlatif ke 6919. Pemko Medan telah berhasil melampaui rekor lama dalam kategori Gerak Jalan dengan Group Terbanyak. “Kita telah melakukan verifikasi secara faktual dan manual. Hasilnya positif, rekor lama yang mencapai angka 462 telah dipecahkan Pemko Medan dengan jumlah group mencapai 960,” ungkapnya. (rel/mea)
Sekitar pukul 08.30 WIB, Wali Kota didampingi Sekda Kota Medan Ir Syaiful Bahri Lubis, Dandim 0201/BS Letkol Inf. Maulana Ridwan beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Kota Medan lainnya melepas peserta gerak jalan dari tenda kehormatan. Seluruh peserta gerak jalan tampak sangat ceria dan gembira mengikuti gerak jalan tersebut.
Para siswa yang menjadi peserta gerak jalan ada yang menggunakan pakaian adat seluruh etnis yang da di Kota Medan, pakaian hasil kreasi dengan menggunakan bahan bekas seperti goni palstik dan koran. Kemudian ada pelajar yang mengendarai aneka sepeda hias, pramuka, marching band serta paskibra. Iring-iringan gerak jalan pelajar ini menarik perhatian warga maupun pengendara kenderaan bermotor yang melintas.
Banyak group yang mengikuti gerak jalan ini menyebabkan waktu pelepasannya memakan waktu sekitar dua jam lebih dan panjang iring-iringan sekitar 5 kilometer. Pelepasannya baru berakhir hampir pukul 11.00 WIB, setelah itu barulah kawasan Jalan Pulau Pinang bisa dilintasi kenderaan bermotor. Para siswa yang telah selesai mengikuti gerak jalan tidak terlihat lelah sedikit pun, apalagi mereka mengetahui gerak jalan yang baru dilakukan telah berhasil memecahkan rekor MURI.
Manager MURI, Awan Raharjo mengatakan, peristiwa ini tercatat sebagai pemecahan rekor superlatif ke 6919. Pemko Medan telah berhasil melampaui rekor lama dalam kategori Gerak Jalan dengan Group Terbanyak. “Kita telah melakukan verifikasi secara faktual dan manual. Hasilnya positif, rekor lama yang mencapai angka 462 telah dipecahkan Pemko Medan dengan jumlah group mencapai 960,” ungkapnya. (rel/mea)
