Namun menurutnya, kejadian tersebut tidak menggangu aktivitas proses pengerjaan fisik bangunan jembatan layang rel kereta api itu. Dipastikan, hari ini pengerjaan sudah kembali normal. “Untuk hari ini (kemarin), memang libur. Karena 1 Mei (Libur memperingati hari buruh). Sedangkan, ada 1 orang kroban dengan luka memar. Tadi pagi (kemarin, red) sudah balik dari rumah sakit,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang sekuriti Kantor Pegadaian, Paddly mengungkapkan, jatuhnya crane itu, sempat membuat panik warga sekitar karena suaranya sangat keras. Bahkan, listrik sempat padam beberapa menit. “Kuat sekali suaranya. Begetar juga tadi. Kaca-kaca di kantor ini juga begetar tadi,” ucap Paddly saat dijumpai lokasi kejadian, Senin (30/4).
Insiden jatuhnya crane ini sempat menjadi pusat perhatian warga sekitar dan membuat arus lalulintas di lokasi kejadian macet. Pihak kepolisian pun langsung mengamankan lokasi kejadian. Untuk diketahui, pembangunan rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deli Serdang, sepanjang 10,8 kilometer. Pengerjaan rel kereta api sudah dilakukan secara fisik hampir 100 persen.
Kemudian, rel kereta api layang pertama di Sumatera Utara ini, dipastikan akan beroperasi akhir tahun 2018 ini. Begitu juga, akan dilakukan uji coba rel kereta api, dalam waktu dekat ini.
Sedangkan, pengerjaan rel kereta api layang sudah dimulai pengerjaannya sejak 2015 lalu hingga saat ini. Pembangunan rel layang tersebut, sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat selaku pengguna moda transportasi kereta api di Medan.
Namun menurutnya, kejadian tersebut tidak menggangu aktivitas proses pengerjaan fisik bangunan jembatan layang rel kereta api itu. Dipastikan, hari ini pengerjaan sudah kembali normal. “Untuk hari ini (kemarin), memang libur. Karena 1 Mei (Libur memperingati hari buruh). Sedangkan, ada 1 orang kroban dengan luka memar. Tadi pagi (kemarin, red) sudah balik dari rumah sakit,” ungkapnya.
Sementara itu, seorang sekuriti Kantor Pegadaian, Paddly mengungkapkan, jatuhnya crane itu, sempat membuat panik warga sekitar karena suaranya sangat keras. Bahkan, listrik sempat padam beberapa menit. “Kuat sekali suaranya. Begetar juga tadi. Kaca-kaca di kantor ini juga begetar tadi,” ucap Paddly saat dijumpai lokasi kejadian, Senin (30/4).
Insiden jatuhnya crane ini sempat menjadi pusat perhatian warga sekitar dan membuat arus lalulintas di lokasi kejadian macet. Pihak kepolisian pun langsung mengamankan lokasi kejadian. Untuk diketahui, pembangunan rel kereta api layang rute Medan-Bandar Khalipah, Kabupaten Deli Serdang, sepanjang 10,8 kilometer. Pengerjaan rel kereta api sudah dilakukan secara fisik hampir 100 persen.
Kemudian, rel kereta api layang pertama di Sumatera Utara ini, dipastikan akan beroperasi akhir tahun 2018 ini. Begitu juga, akan dilakukan uji coba rel kereta api, dalam waktu dekat ini.
Sedangkan, pengerjaan rel kereta api layang sudah dimulai pengerjaannya sejak 2015 lalu hingga saat ini. Pembangunan rel layang tersebut, sebagai fasilitas pendukung untuk memberikan keamanan dan kenyamanan kepada masyarakat selaku pengguna moda transportasi kereta api di Medan.