30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Ogah Disamakan Phelps, Beri Energi Tambahan Tim

Melissa Franklin, Bintang Baru Renang Amerika Serikat

Renang Amerika Serikat (AS) tak hanya memiliki andalan di kelompok pria. Kejuaran Dunia Akuatik 2011 memunculkan bintang baru AS di kelompok putri.

HARI ketujuh perebutan medali emas di cabang renang Kejuaraan Dunia Akuatik 2011 menjadi hari bersejarah bagi Melissa Franklin. Tepatnya pada Sabtu (30/7), perenang yang akrab disapa Missy itu meraih emas pertamanya dalam nomor perorangan. Sebuah gebrakan besar yang memberikan harapan bagi Amerika Serikat (AS) di cabang yang menyediakan banyak medali tersebut.

Dia meraih emas pertama perorangan di nomor 200 meter gaya punggung.

Sebenarnya, Missy meraih emas pertamanya di kejuaraan dunia pada dua hari sebelum dia meraih emas perorangan.
Dia memberi andil besar bagi tim AS ketika menjadi perenang pertama dalam estafet 4×200 meter gaya bebas. Total, dia membawa pulang tiga emas, termasuk partisipasinya di estafet 4×100 meter gaya ganti.

Missy menjadi sensasi besar sekaligus bintang di kejuaraan dunia kali ini. Prestasi yang ditorehkannya saat masih menapak 16 tahun membuatnya disamakan dengan salah satu peraih emas paling produktif bagi AS, Michael Phelps. Namun, dia tak mau dirinya disamakan dengan figur yang dikaguminya tersebut.

“Michael adalah perenang terbaik di dunia yang pernah ada. Saya tahu dia sudah meraih emas di usia 15 tahun. Itu benar-benar luar biasa,” ungkap Missy seperti dikutip AFP. Hingga kini, Phelps memang masih menjadi andalan AS sejak kemenangan perdananya di kejuaraan dunia edisi 2001 yang berlangsung di Fukuoka, Jepang. Total, Phelps sudah mengantongi 14 medali emas dari olimpiade serta 25 kemenangan di kejuaraan dunia.
Pada 2001, Phelps yang berusia 15 tahun 9 bulan menjadi perenang termuda yang mencetak rekor dunia renang. Dia mencatatkannya di nomor 200 meter gaya kupu-kupu. Termasuk tahun ini, sudah empat kali Phelps meraih emas di nomor tersebut. Dia mengalami kegagalan pada edisi 2003 dan 2005.

“Sulit untuk menyamakan diri Anda dengan hal luar biasa yang sudah dicapainya. Jadi, saat ini saya hanya fokus pada karir saya, menjadi diri saya dan bersenang-senang dengan hal itu,” tutur Missy.

Missy menambahkan, rekan-rekannya di tim AS membuatnya serasa berada di puncak dunia. Seluruh tim yang rata-rata lebih senior darinya menyambut dia dengan hangat. Bahkan, sebelum menjalani lomba, dia terkesan dengan perlakuan yang diberikan tim untuk membuatnya nyaman.

“Hanya dengan melihat rekan setim tersenyum, saya merasa semua kerja keras saya selama ini telah terbayar. Momen tersebut menjadi kebahagiaan terbesar sepanjang hidup saya,” beber pelajar SMA yang bercita-cita sebagai ahli biologi kelautan itu.

Kehadiran Missy dalam tim estafet 4×100 meter sekaligus memberikan tambahan peluang medali bagi AS. Kemampuannya yang bagus di gaya bebas, memberikan AS keuntungan untuk melesat dengan keunggulan yang jauh. Hasilnya, di kejuaraan dunia kali ini, AS bisa meraih emas untuk kali pertama, sejak terakhir kali mereka raih pada 1998.

Peran penting juga ditunjukkan Missy di estafet 4×100 neter gaya bebas. Kali ini, dia berperan sebagai perenang pertama. Dia antara seluruh perenang AS, Missy mencatatkan waktu terbaik. “Saya hanya memberikan yang terbaik untuk renang,” katanya. (ady/jpnn)

Melissa Franklin, Bintang Baru Renang Amerika Serikat

Renang Amerika Serikat (AS) tak hanya memiliki andalan di kelompok pria. Kejuaran Dunia Akuatik 2011 memunculkan bintang baru AS di kelompok putri.

HARI ketujuh perebutan medali emas di cabang renang Kejuaraan Dunia Akuatik 2011 menjadi hari bersejarah bagi Melissa Franklin. Tepatnya pada Sabtu (30/7), perenang yang akrab disapa Missy itu meraih emas pertamanya dalam nomor perorangan. Sebuah gebrakan besar yang memberikan harapan bagi Amerika Serikat (AS) di cabang yang menyediakan banyak medali tersebut.

Dia meraih emas pertama perorangan di nomor 200 meter gaya punggung.

Sebenarnya, Missy meraih emas pertamanya di kejuaraan dunia pada dua hari sebelum dia meraih emas perorangan.
Dia memberi andil besar bagi tim AS ketika menjadi perenang pertama dalam estafet 4×200 meter gaya bebas. Total, dia membawa pulang tiga emas, termasuk partisipasinya di estafet 4×100 meter gaya ganti.

Missy menjadi sensasi besar sekaligus bintang di kejuaraan dunia kali ini. Prestasi yang ditorehkannya saat masih menapak 16 tahun membuatnya disamakan dengan salah satu peraih emas paling produktif bagi AS, Michael Phelps. Namun, dia tak mau dirinya disamakan dengan figur yang dikaguminya tersebut.

“Michael adalah perenang terbaik di dunia yang pernah ada. Saya tahu dia sudah meraih emas di usia 15 tahun. Itu benar-benar luar biasa,” ungkap Missy seperti dikutip AFP. Hingga kini, Phelps memang masih menjadi andalan AS sejak kemenangan perdananya di kejuaraan dunia edisi 2001 yang berlangsung di Fukuoka, Jepang. Total, Phelps sudah mengantongi 14 medali emas dari olimpiade serta 25 kemenangan di kejuaraan dunia.
Pada 2001, Phelps yang berusia 15 tahun 9 bulan menjadi perenang termuda yang mencetak rekor dunia renang. Dia mencatatkannya di nomor 200 meter gaya kupu-kupu. Termasuk tahun ini, sudah empat kali Phelps meraih emas di nomor tersebut. Dia mengalami kegagalan pada edisi 2003 dan 2005.

“Sulit untuk menyamakan diri Anda dengan hal luar biasa yang sudah dicapainya. Jadi, saat ini saya hanya fokus pada karir saya, menjadi diri saya dan bersenang-senang dengan hal itu,” tutur Missy.

Missy menambahkan, rekan-rekannya di tim AS membuatnya serasa berada di puncak dunia. Seluruh tim yang rata-rata lebih senior darinya menyambut dia dengan hangat. Bahkan, sebelum menjalani lomba, dia terkesan dengan perlakuan yang diberikan tim untuk membuatnya nyaman.

“Hanya dengan melihat rekan setim tersenyum, saya merasa semua kerja keras saya selama ini telah terbayar. Momen tersebut menjadi kebahagiaan terbesar sepanjang hidup saya,” beber pelajar SMA yang bercita-cita sebagai ahli biologi kelautan itu.

Kehadiran Missy dalam tim estafet 4×100 meter sekaligus memberikan tambahan peluang medali bagi AS. Kemampuannya yang bagus di gaya bebas, memberikan AS keuntungan untuk melesat dengan keunggulan yang jauh. Hasilnya, di kejuaraan dunia kali ini, AS bisa meraih emas untuk kali pertama, sejak terakhir kali mereka raih pada 1998.

Peran penting juga ditunjukkan Missy di estafet 4×100 neter gaya bebas. Kali ini, dia berperan sebagai perenang pertama. Dia antara seluruh perenang AS, Missy mencatatkan waktu terbaik. “Saya hanya memberikan yang terbaik untuk renang,” katanya. (ady/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/