25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pohon Angsana Rawan Tumbang

MEDAN-Hati-hati, di balik rimbunnya pohon angsana yang menjadi peneduh Kota Medan, ternyata pohon ini sangat rapuh dan rawan tumbangn
Pepohonan penghijau yang berperan sebagai paru-paru Kota Medan itu kini justru menjadi ancaman serius karena ada 15 pohon angsana di Kota Medan yang rawan tumbang.

“Pohon yang rawan tumbang itu adalah jenis angsana. Beberapa kejadian pohon tumbang, sebagian besar jenis angsana. Menurut perkiraan kita, ada sekitar 15 persen pohon angsana yang tumbuh di pinggir jalan Kota Medan,” aku Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Ir H Zulkifli Sitepu MM.

Zulkifli meminta agar masyarakat cepat melapor ke Dinas Pertamanan, ketika melihat ada gejala-gejala pohon tersebut bakal tumbang. Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat menghindari berteduh di bawah pohon ketika hujan atau angin kencang datang. “Sebenarnya kita juga sudah memangkas dan memeriksa ketahanan batang pohon, tapi tetap saja ada yang tumbang,” jelasnya.

Seperti yang diberitakan, satu unit mobil Toyota Avanza BK 1608 QD milik A Sembiring, penyot setelah ditimpa pohon pelindung jenis angsana yang tumbang di Jalan Abdullah Lubis Medan, persisnya di depan PAUD Terpadu Perwai Trisula, samping Klinik Estetika Semarang, Selasa (30/7) siang. Padahal, cuaca ketika kejadian cukup panas dan tidak ada angin kencang.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Parlaungan Simangunsong menilai, banyaknya pohon tumbang di Kota Medan disebabkan salah konsep penanaman pohon dan jenisnya. “Saya perhatikan, rata-rata pohon pelindung itu ditanam dan akarnya di aspal. Itu kan mengurangi kekuatan akarnya. Selain itu, jenis pohon angsana itu memang tidak cocok lagi, karena pohonnya mudah patah. Pemko Medan harus memikirkan itu,” katanya.

Politisi dari Partai Demokrat ini juga mengkritisi kinerja Dinas Pertamanan. Disebutkannya, anggaran pemangkasan dan pemotongan pohon itu sebenarnya ada, Parlaungan melihat Dinas Pertamanan jarang melakukan penebangan. “Seharusnya, kalau sudah mulai rawan tumbang, Dinas Pertamanan memotong saja. Ini dilakukan agar nantinya menimbulkan korban lagi,” ungkapnya.

Pohon Angsana (Pterocarpus indicus Willd) termasuk famili Papilionaceae, berasal dari Malaysia, tetapi sudah lama dibudidayakan di Indonesia dan sudah beradaptasi dengan iklim Indonesia.  Tanaman Angsana banyak ditanam di pinggir-pinggir jalan di berbagai wilayah Indononesia sebagai tanaman peneduh. Sayangnya, pohon ini banyak tumbang, seperti di Jakarta dan daerah lainnya. (dek)

MEDAN-Hati-hati, di balik rimbunnya pohon angsana yang menjadi peneduh Kota Medan, ternyata pohon ini sangat rapuh dan rawan tumbangn
Pepohonan penghijau yang berperan sebagai paru-paru Kota Medan itu kini justru menjadi ancaman serius karena ada 15 pohon angsana di Kota Medan yang rawan tumbang.

“Pohon yang rawan tumbang itu adalah jenis angsana. Beberapa kejadian pohon tumbang, sebagian besar jenis angsana. Menurut perkiraan kita, ada sekitar 15 persen pohon angsana yang tumbuh di pinggir jalan Kota Medan,” aku Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan Ir H Zulkifli Sitepu MM.

Zulkifli meminta agar masyarakat cepat melapor ke Dinas Pertamanan, ketika melihat ada gejala-gejala pohon tersebut bakal tumbang. Selain itu, dia juga mengimbau agar masyarakat menghindari berteduh di bawah pohon ketika hujan atau angin kencang datang. “Sebenarnya kita juga sudah memangkas dan memeriksa ketahanan batang pohon, tapi tetap saja ada yang tumbang,” jelasnya.

Seperti yang diberitakan, satu unit mobil Toyota Avanza BK 1608 QD milik A Sembiring, penyot setelah ditimpa pohon pelindung jenis angsana yang tumbang di Jalan Abdullah Lubis Medan, persisnya di depan PAUD Terpadu Perwai Trisula, samping Klinik Estetika Semarang, Selasa (30/7) siang. Padahal, cuaca ketika kejadian cukup panas dan tidak ada angin kencang.

Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Kota Medan, Parlaungan Simangunsong menilai, banyaknya pohon tumbang di Kota Medan disebabkan salah konsep penanaman pohon dan jenisnya. “Saya perhatikan, rata-rata pohon pelindung itu ditanam dan akarnya di aspal. Itu kan mengurangi kekuatan akarnya. Selain itu, jenis pohon angsana itu memang tidak cocok lagi, karena pohonnya mudah patah. Pemko Medan harus memikirkan itu,” katanya.

Politisi dari Partai Demokrat ini juga mengkritisi kinerja Dinas Pertamanan. Disebutkannya, anggaran pemangkasan dan pemotongan pohon itu sebenarnya ada, Parlaungan melihat Dinas Pertamanan jarang melakukan penebangan. “Seharusnya, kalau sudah mulai rawan tumbang, Dinas Pertamanan memotong saja. Ini dilakukan agar nantinya menimbulkan korban lagi,” ungkapnya.

Pohon Angsana (Pterocarpus indicus Willd) termasuk famili Papilionaceae, berasal dari Malaysia, tetapi sudah lama dibudidayakan di Indonesia dan sudah beradaptasi dengan iklim Indonesia.  Tanaman Angsana banyak ditanam di pinggir-pinggir jalan di berbagai wilayah Indononesia sebagai tanaman peneduh. Sayangnya, pohon ini banyak tumbang, seperti di Jakarta dan daerah lainnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/