26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Berkat Disiplin Masyarakat terhadap 3M, Tren Kasus Baru Covid Melandai

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuti dan libur panjang selama 5 hari mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020 yang dikhawatirkan akan membuat klaster baru, ternyata tidak begitu mempengaruhi tren kasus penularan Covid-19 di Sumut. Tren kasus baru cenderung melandai, dan antara kasus baru dengan yang sembuh selisihnya tidak terlalu jauh setiap harinya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah.

Berdasarkan update data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut selama masa libur panjang, penambahan kasus konfirmasi positif baru sebanyak 453 orang. Sedangkan yang sembuh 402 orang. Sementara, kasus suspek berkurang 211 orang dan meninggal dunia bertambah 13 orang (lihat grafis, red).

“Selama masa libur panjang, penambahan kasus baru (positif Covid-19) terus flat dan selalu dua digit. Semoga segera selesai Covid-19 ini di Sumut,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, Minggu (1/11) sore.

Aris menyebutkan, per 1 November penambahan kasus konfirmasi positif jumlahnya 91 orang dengan total 13.198 orang. Sedangkan kasus sembuh bertambah 72 orang dengan total 10.778 orang. “Untuk kasus suspek berkurang 73 orang dan totalnya 673 orang. Sedangkan meninggal bertambah 2 orang, sehingga jumlahnya menjadi 536 orang,” sebutnya.

Ia melanjutkan, jumlah kasus positif terbanyak masih Kota Medan dengan kumulatif 6.864. Kemudian, disusul Deli Serdang 1.595, Simalungun 425, Siantar 379, dan Binjai 282. Selanjutnya, Langkat 269, Mandailing Natal 232, Sibolga, 224, Karo 224, Asahan 202, Sergai 201, dan seterusnya. “Namun demikian, Kota Medan paling banyak angka kumulatif kasus sembuhnya yaitu 5.906. Selanjutnya, Deli Serdang 1.308, Simalungun 359, Siantar 293, dan Binjai 205,” beber Aris.

Dia menambahkan, meski tren kasus Covid-19 di Sumut cenderung flat, masyarakat diimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini tak lain untuk memutus rantai penularan virus corona. “Penerapan perilaku 3 M harus menjadi budaya di masyarakat yaitu memakai masker saat di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit mengatakan hal yang sama. Kata Alwi, beberapa hari terakhir kasus Covid-19 cenderung flat. Alwi menyatakan, pasien-pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) rujukan juga terus menurun secara signifikan. Karenanya, sampai saat ini tidak terlalu dibutuhkan persiapan ekstra untuk ruang isolasi, ICU atau perawatan pasien. “Beberapa hari kasus Covid-19 di Sumut itu flat. Jumlah pasien yang dirawat juga menurun,” ungkapnya sembari berharap, kondisi ini bisa terus ditangani dan penularan wabah dapat diatasi dengan baik.

Menurut dia, saat ini kondisi penyebaran virus sudah mulai dapat teratasi dengan disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan atau setidaknya perilaku 3 M. Di samping itu, hingga kini tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut terus mengupayakan agar masyarakat dapat menerapkan kedisiplinan hidup guna mengantisipasi penyebaran virus corona. “Kita terus mengimbau masyarakat agar dapat selalu menerapkan 3 M. Dengan menerapkan protokol kesehatan ini, berarti ikut membantu pemerintah mengatasi wabah virus corona,” tandasnya.

Vaksinasi Tunggu Pusat

Pemprov Sumut masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait kapan dimulainya vaksinasi Covid-19 di wilayah ini. Mengenai sasaran kebutuhan usia, semua analisis tersebut telah ditentukan pemerintah pusat. “Kita posisi menunggu. Sasaran kita sudah ditentukan dari Jakarta. Umur 15 sampai dengan 59 tahun, sejumlah 8,2 juta orang,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab Sumut Pos, Minggu (1/11).

Adapun jadwal vaksinasi atau imunisasi sebelumnya, akan dilaksanakan mulai November 2020 ini. Yakni setelah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI resmi mengeluarkan rencana pelaksanaannya melalui surat nomor SR.02.06/II/ 10950/2020 tertanggal 19 Oktober 2020.

Alwi mengamini, telah mendapat surat pemberitahuan rencana pelaksanaan vaksinasi tersebut. Kata dia, surat dimaksud mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). “Rencana pelaksanaan pemberian imunisasi Covid-19 secara bertahap mulai November 2020,” katanya.

Dalam surat itu juga disebutkan, imunisasi diberikan pada kelompok rentan usia 18-59 tahun yang terdiri dari tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang pada fasilitas pelayanan kesehatan, serta kelompok prioritas lainnya yang ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi dan kebijakan operasional imunisasi Covid-19.

Kelompok prioritas lainnya terdiri dari petugas pelayanan publik, yaitu petugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat, misalnya TNI, Polri, petugas bandara, petugas stasiun kereta api, petugas pelabuhan, pemadam kebakaran, petugas PLN dan PAM yang bertugas di lapangan dan sebagainya; kelompok risiko tinggi lainnya, yaitu kelompok pekerja yang merupakan kelompok usia produktif dan berkontribusi pada sektor perekonomian dan pendidikan, serta penduduk yang tinggal di tempat berisiko seperti kawasan padat penduduk; kontak erat Covid-19, yaitu orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19, dan administrator pemerintahan dalam bidang pelayanan publik.

Saat ini Dinas Kesehatan Sumut tengah melakukan langkah persiapan untuk pelaksanaan imunisasi ini. “Saat ini sedang dilakukan upaya persiapan, mulai dari pendataan sasaran sampai penyiapan logistik imunisasi dan penyiapan lainnya,” imbuh Sekretaris Dinkes Sumut, Aris Yudhariansyah.

Dia memaparkan, estimasi sasaran imunisasi Covid-19 di Sumut berjumlah 8.232.718 orang. Jumlah ini terdiri dari tenaga kesehatan dan petugas pendukung lainnya yang bekerja di fasyankes, yakni sipil 31.634 orang, TNI 582 orang, dan Polri 448 orang. Selanjutnya, petugas pelayanan publik terdiri dari Satpol PP 7.335 orang, TNI 19.631 orang, Polri 19.598 orang, dan lainnya 775.704 orang, anggota BPJS PBI 4.951.731 orang, serta masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya sebanyak 2.426.054 orang.

Patuhi Prokes

Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting meminta warga panti asuhan di Medan senantiasa disiplin dengan protokol kesehatan, sebab pandemi Covid-19 belum berakhir. “Masker kita berikan untuk mengingatkan masyarakat khususnya warga panti asuhan tetap disiplin dan patuh pada protokol kesehatan,” ujar dia saat menyerahkan paket bantuan sembako dan masker di Panti Asuhan Al Washliyah Medan Sunggal dan Medan Johor, Sabtu (31/10).

Paket bantuan berupa sembako dan 4.000 masker untuk Panti Asuhan Al Washliyah di Jalan Pinang Baris tersebut diterima Azan Akbar, selaku pimpinan panti asuhan. Sedangkan bantuan untuk Panti Asuhan Al Washliyah Medan Johor, diterima Anhar Manik mewakili Hj Rodiah Manjorang.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Sumut II ini mengingatkan anak-anak penghuni panti untuk mencontoh hal yang baik dari generasi muda di luar lingkungan mereka, dalam mencegah penularan Covid-19. “Banyak masyarakat sudah terbiasa dengan berbagai protokol kesehatan yang ketat. Seperti membawa hand sanitizer dan mengenakan masker misalnya, telah menjadi tren di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Baskami juga mengungkap, pemberian masker merupakan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut sebagai bagian dari kampanye adaptasi kebiasaan baru. Sementara bantuan paket sembako dari Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan sebagai bagian dari kepedulian dan kerjasama Pemerintah Tiongkok dengan Pemerintah Indonesia. “Bantuan paket sembako diharapkan mampu membantu pengguni panti dalam kebutuhan gizinya,” harapnya. (prn)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Cuti dan libur panjang selama 5 hari mulai 28 Oktober hingga 1 November 2020 yang dikhawatirkan akan membuat klaster baru, ternyata tidak begitu mempengaruhi tren kasus penularan Covid-19 di Sumut. Tren kasus baru cenderung melandai, dan antara kasus baru dengan yang sembuh selisihnya tidak terlalu jauh setiap harinya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Sumut, dr Aris Yudhariansyah.

Berdasarkan update data Satgas Penanganan Covid-19 Sumut selama masa libur panjang, penambahan kasus konfirmasi positif baru sebanyak 453 orang. Sedangkan yang sembuh 402 orang. Sementara, kasus suspek berkurang 211 orang dan meninggal dunia bertambah 13 orang (lihat grafis, red).

“Selama masa libur panjang, penambahan kasus baru (positif Covid-19) terus flat dan selalu dua digit. Semoga segera selesai Covid-19 ini di Sumut,” ujar Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Sumut dr Aris Yudhariansyah, Minggu (1/11) sore.

Aris menyebutkan, per 1 November penambahan kasus konfirmasi positif jumlahnya 91 orang dengan total 13.198 orang. Sedangkan kasus sembuh bertambah 72 orang dengan total 10.778 orang. “Untuk kasus suspek berkurang 73 orang dan totalnya 673 orang. Sedangkan meninggal bertambah 2 orang, sehingga jumlahnya menjadi 536 orang,” sebutnya.

Ia melanjutkan, jumlah kasus positif terbanyak masih Kota Medan dengan kumulatif 6.864. Kemudian, disusul Deli Serdang 1.595, Simalungun 425, Siantar 379, dan Binjai 282. Selanjutnya, Langkat 269, Mandailing Natal 232, Sibolga, 224, Karo 224, Asahan 202, Sergai 201, dan seterusnya. “Namun demikian, Kota Medan paling banyak angka kumulatif kasus sembuhnya yaitu 5.906. Selanjutnya, Deli Serdang 1.308, Simalungun 359, Siantar 293, dan Binjai 205,” beber Aris.

Dia menambahkan, meski tren kasus Covid-19 di Sumut cenderung flat, masyarakat diimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal ini tak lain untuk memutus rantai penularan virus corona. “Penerapan perilaku 3 M harus menjadi budaya di masyarakat yaitu memakai masker saat di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan air dan sabun, serta menjaga jarak dan hindari kerumunan,” pungkasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit mengatakan hal yang sama. Kata Alwi, beberapa hari terakhir kasus Covid-19 cenderung flat. Alwi menyatakan, pasien-pasien Covid-19 di rumah sakit (RS) rujukan juga terus menurun secara signifikan. Karenanya, sampai saat ini tidak terlalu dibutuhkan persiapan ekstra untuk ruang isolasi, ICU atau perawatan pasien. “Beberapa hari kasus Covid-19 di Sumut itu flat. Jumlah pasien yang dirawat juga menurun,” ungkapnya sembari berharap, kondisi ini bisa terus ditangani dan penularan wabah dapat diatasi dengan baik.

Menurut dia, saat ini kondisi penyebaran virus sudah mulai dapat teratasi dengan disiplinnya masyarakat menerapkan protokol kesehatan atau setidaknya perilaku 3 M. Di samping itu, hingga kini tim Satgas Penanganan Covid-19 Sumut terus mengupayakan agar masyarakat dapat menerapkan kedisiplinan hidup guna mengantisipasi penyebaran virus corona. “Kita terus mengimbau masyarakat agar dapat selalu menerapkan 3 M. Dengan menerapkan protokol kesehatan ini, berarti ikut membantu pemerintah mengatasi wabah virus corona,” tandasnya.

Vaksinasi Tunggu Pusat

Pemprov Sumut masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait kapan dimulainya vaksinasi Covid-19 di wilayah ini. Mengenai sasaran kebutuhan usia, semua analisis tersebut telah ditentukan pemerintah pusat. “Kita posisi menunggu. Sasaran kita sudah ditentukan dari Jakarta. Umur 15 sampai dengan 59 tahun, sejumlah 8,2 juta orang,” tutur Kepala Dinas Kesehatan Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan menjawab Sumut Pos, Minggu (1/11).

Adapun jadwal vaksinasi atau imunisasi sebelumnya, akan dilaksanakan mulai November 2020 ini. Yakni setelah Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI resmi mengeluarkan rencana pelaksanaannya melalui surat nomor SR.02.06/II/ 10950/2020 tertanggal 19 Oktober 2020.

Alwi mengamini, telah mendapat surat pemberitahuan rencana pelaksanaan vaksinasi tersebut. Kata dia, surat dimaksud mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). “Rencana pelaksanaan pemberian imunisasi Covid-19 secara bertahap mulai November 2020,” katanya.

Dalam surat itu juga disebutkan, imunisasi diberikan pada kelompok rentan usia 18-59 tahun yang terdiri dari tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, dan tenaga penunjang pada fasilitas pelayanan kesehatan, serta kelompok prioritas lainnya yang ditetapkan berdasarkan kajian epidemiologi dan kebijakan operasional imunisasi Covid-19.

Kelompok prioritas lainnya terdiri dari petugas pelayanan publik, yaitu petugas yang berhadapan langsung dengan masyarakat, misalnya TNI, Polri, petugas bandara, petugas stasiun kereta api, petugas pelabuhan, pemadam kebakaran, petugas PLN dan PAM yang bertugas di lapangan dan sebagainya; kelompok risiko tinggi lainnya, yaitu kelompok pekerja yang merupakan kelompok usia produktif dan berkontribusi pada sektor perekonomian dan pendidikan, serta penduduk yang tinggal di tempat berisiko seperti kawasan padat penduduk; kontak erat Covid-19, yaitu orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau konfirmasi Covid-19, dan administrator pemerintahan dalam bidang pelayanan publik.

Saat ini Dinas Kesehatan Sumut tengah melakukan langkah persiapan untuk pelaksanaan imunisasi ini. “Saat ini sedang dilakukan upaya persiapan, mulai dari pendataan sasaran sampai penyiapan logistik imunisasi dan penyiapan lainnya,” imbuh Sekretaris Dinkes Sumut, Aris Yudhariansyah.

Dia memaparkan, estimasi sasaran imunisasi Covid-19 di Sumut berjumlah 8.232.718 orang. Jumlah ini terdiri dari tenaga kesehatan dan petugas pendukung lainnya yang bekerja di fasyankes, yakni sipil 31.634 orang, TNI 582 orang, dan Polri 448 orang. Selanjutnya, petugas pelayanan publik terdiri dari Satpol PP 7.335 orang, TNI 19.631 orang, Polri 19.598 orang, dan lainnya 775.704 orang, anggota BPJS PBI 4.951.731 orang, serta masyarakat dan pelaku ekonomi lainnya sebanyak 2.426.054 orang.

Patuhi Prokes

Ketua DPRD Sumatera Utara, Baskami Ginting meminta warga panti asuhan di Medan senantiasa disiplin dengan protokol kesehatan, sebab pandemi Covid-19 belum berakhir. “Masker kita berikan untuk mengingatkan masyarakat khususnya warga panti asuhan tetap disiplin dan patuh pada protokol kesehatan,” ujar dia saat menyerahkan paket bantuan sembako dan masker di Panti Asuhan Al Washliyah Medan Sunggal dan Medan Johor, Sabtu (31/10).

Paket bantuan berupa sembako dan 4.000 masker untuk Panti Asuhan Al Washliyah di Jalan Pinang Baris tersebut diterima Azan Akbar, selaku pimpinan panti asuhan. Sedangkan bantuan untuk Panti Asuhan Al Washliyah Medan Johor, diterima Anhar Manik mewakili Hj Rodiah Manjorang.

Wakil rakyat asal daerah pemilihan Sumut II ini mengingatkan anak-anak penghuni panti untuk mencontoh hal yang baik dari generasi muda di luar lingkungan mereka, dalam mencegah penularan Covid-19. “Banyak masyarakat sudah terbiasa dengan berbagai protokol kesehatan yang ketat. Seperti membawa hand sanitizer dan mengenakan masker misalnya, telah menjadi tren di kalangan generasi muda,” ujarnya.

Baskami juga mengungkap, pemberian masker merupakan bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut sebagai bagian dari kampanye adaptasi kebiasaan baru. Sementara bantuan paket sembako dari Konsulat Jenderal Tiongkok di Medan sebagai bagian dari kepedulian dan kerjasama Pemerintah Tiongkok dengan Pemerintah Indonesia. “Bantuan paket sembako diharapkan mampu membantu pengguni panti dalam kebutuhan gizinya,” harapnya. (prn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/