30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Perkuat PSI, Grace Natalie Kunjungi Medan

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Tokoh Nasional sekaligus Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie berkunjung ke Kota Medan, dalam rangka silaturahmi dan konsolidasi dengan pengurus PSI di Sumut dan kabupaten/kota, di Hotel Karibia, Jalan Timor Medan, Kamis (1/12) malam.

Menurut Grace, hal ini penting dilakukan, mengingat saat ini sudah mulai hangat-hangatnya persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dia menilai positif dukungan dari para tokoh di Kota Medan, apalagi pihaknya mendapatkan kepercayaan untuk mengurusi terkait pertanahan. “Persoalan tanah ada dimana-mana dan menjadi topik hangat yang selalu muncul setiap berkunjung ke daerah. Kita juga sekaligus koordinasi dengan komunitas yang mempunyai permasalahan dengan pertanahan sesuai laporan dari pengurus PSI di daerah, lalu disinkronkan dengan BPN pusat,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, usai acara ‘Malam Keakraban Bersama Sist Grace Natalie, yang turut dihadiri, Ketua DPW PSI Sumut, HM Nezar Djoeli, para pengurus DPW PSI Sumut, DPD dan DPC PSI Kabupaten/Kota, para tokoh di Sumut dan di Kota Medan serta lainnya.

Selain itu, lanjut Grace, juga merupakan program kerja PSI dalam membantu menjembatani serta menyukseskan program Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan sertifikasi tanah, khususnya rumah ibadah. “Rumah ibadah ini menjadi prioritas kita, apapun agamanya,” katanya.

Dalam kunjungannya itu, dia juga mengungkapkan terkait wawasan kebangsaan, yang menurutnya menjadi topik penting untuk diperhatikan. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga sudah mengecam keras terkait politik identitas ini. “Jadi agenda PSI adalah, masalah intoleransi yang menjadi konsen kita bersama yang saat ini sudah menjadi on the track, apalagi tren intoleransi semakin naik,” ungkapnya.

Grace menjabarkan, bahwa sesuai survei angka intoleransi sudah hampir fifty-fifty, opini toleran 52 persen dan intoleransi 48 persen. “Jika terus dibiarkan naik, kita semakin khawatir. Kebhinekaan kita akan semakin rapuh, sebab di Indonesia memiliki keberagaman agama, kepercayaan dan etnis. Nah, kenapa semakin meningkat?, karena masih banyaknya politik identitas menggunakan atribut etnisitas dan keagamaan untuk keuntungan politik jangka pendek. Sementara jangka panjangnya tren intoleransi jadi meningkat. Ini yang akan terus kita edukasi ke masyarakat, agar jangan mau menjadi objek politik identitas,” bebernya.

Disinggung terkait target Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, Grace memasang target sebesar 8 persen secara nasional. “Kita pasang target tinggi, kita tidak lagi berbicara parliamentary threshold, sebab kita berkaca dari pengalaman di Pemilu sebelumnya, karena dulu petanya buram, hanya mengira-ngira berdasarkan data periodik semata. Nah, saat ini kita sudah punya peta kekuatan, yakni wilayah dapil-dapil (daerah pemilihan, red) yang akan menjadi wilayah kerja prioritas PSI. Dan kita optimis,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PSI Sumut, HM Nezar Djoeli mengapresiasi dan bangga atas kehadiran Sist Grace Nathalie yang merupakan tokoh nasional dan pendiri PSI dengan melakukan kekuatan konsolidasi ke DPRD Sumut serta kabupaten/kota. “Mudah-mudahan ini akan menambah energi positif bagi kami dalam memenangkan kontestasi di Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.

Nezar pun optimis menargetkan, PSI akan mampu mendapatkan kursi di DPRD Sumut sebanyak 8 kursi. Sedangkan, di DPRD Kabupaten/Kota minimal 50 kursi dan di DPR RI minimal 1 kursi. “Maksimalnya diupayakan tiap dapil di Sumut terisi. Dengan kehadiran Sist Grace akan menjadi ‘magic’ politik bagi Sumut, untuk tercapainya harapan itu semua,” imbuhnya.

Dia juga mengaku, bahwa PSI telah memiliki jagoan-jagoan yang bakal ditempatkan di 8 kabupaten/kota, diantaranya Dapil Medan A, Medan B, Deliserdang, Serdangbedagai (Sergai), Binjai, Langkat, Nias, Siantar-Simalungun, Tapanuliutara (Taput), Tobasamosir (Tobasa), Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara (Labura) dan Labuhanbatu Selatan (Labusel).

“Kami sudah punya gacok-gacok itu. Sedikitnya 8 Dapil yang akan kita rebut di Pemilu 2024 nanti. Saya juga optimis maju menuju DPR RI, sesuai dukungan Sist Grace. Tekad saya sudah bulat untuk maju ke DPR RI,” sebutnya dengan percaya diri.

Disinggung terkait politik identitas, pihaknya lebih mengutamakan tokoh nasionalis daripada tokoh-tokoh yang berada di politik identitas, sehingga merupakan cita-cita PSI dalam meluruskan kebhinekatunggalikaan.
“Bukan tidak boleh beragama tetapi tidak boleh mengedepankan identitas dalam berpolitik. Kita sama rata, sama rasa dan satu tujuan memperbaiki kondisi pemerintahan yang sedkit mengalami turbulensi,” tandasnya.

Disinggung kembali terkait dua konflik yang saat ini isunya viral di kalangan masyarakat Sumut, yakni konflik pemuda, pelajar dan mahasiswa, sementara PSI dikenal dengan partainya anak muda serta konflik pertanahan yang belum kunjung usai hingga saat ini, seperti yang terjadi di Bumi Perkemahan (Buper) Sibolangit, Deliserdang, apakah akan menjadi konsen utama serta masuk ke dalam program PSI?. Nezar menyebutkan, bahwa pihaknya selalu menawarkan konsep-konsep politik untuk meneruskan cita-cita pendiri dulu, yaitu tentang antipati terhadap partai dan politik. Bahkan, di PSI para pengurusnya juga masih muda-muda, sebagai bentuk nyata untuk menghindari konflik para pelajar yang masih belum mengerti masa depan kehidupannya kelak.

“Kami juga kerap memberikan ruang di kantor PSI bagi para pemuda, pelajar dan mahasiswa serta jaringan mereka untuk di edukasi tentang politik, agar terhindar dari segala bentuk konflik, bentrokan atau tawuran. Dan kita berusaha membuat mereka betah di saat berada di kantor kita,” ungkapnya.

Sedangkan, sambungnya, terkait pertanahan yang di Sibolangit, para kelompok taninya sudah bertemu dengan dirinya dan berkasnya akan dikirimkan ke Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni. “Untuk permasalahan lainnya kita punya LBH PSI yang akan menginvestigasi, turun langsung ke lokasi-lokasi kejadian. Saat ini kita juga sedang menangani beberapa kasus pertanahan lainnya serta kasus pemerkosaan anak SMA,” pungkasnya. (Dwi)

MEDAN,SUMUTPOS.CO – Tokoh Nasional sekaligus Pendiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie berkunjung ke Kota Medan, dalam rangka silaturahmi dan konsolidasi dengan pengurus PSI di Sumut dan kabupaten/kota, di Hotel Karibia, Jalan Timor Medan, Kamis (1/12) malam.

Menurut Grace, hal ini penting dilakukan, mengingat saat ini sudah mulai hangat-hangatnya persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Dia menilai positif dukungan dari para tokoh di Kota Medan, apalagi pihaknya mendapatkan kepercayaan untuk mengurusi terkait pertanahan. “Persoalan tanah ada dimana-mana dan menjadi topik hangat yang selalu muncul setiap berkunjung ke daerah. Kita juga sekaligus koordinasi dengan komunitas yang mempunyai permasalahan dengan pertanahan sesuai laporan dari pengurus PSI di daerah, lalu disinkronkan dengan BPN pusat,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, usai acara ‘Malam Keakraban Bersama Sist Grace Natalie, yang turut dihadiri, Ketua DPW PSI Sumut, HM Nezar Djoeli, para pengurus DPW PSI Sumut, DPD dan DPC PSI Kabupaten/Kota, para tokoh di Sumut dan di Kota Medan serta lainnya.

Selain itu, lanjut Grace, juga merupakan program kerja PSI dalam membantu menjembatani serta menyukseskan program Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan sertifikasi tanah, khususnya rumah ibadah. “Rumah ibadah ini menjadi prioritas kita, apapun agamanya,” katanya.

Dalam kunjungannya itu, dia juga mengungkapkan terkait wawasan kebangsaan, yang menurutnya menjadi topik penting untuk diperhatikan. Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga sudah mengecam keras terkait politik identitas ini. “Jadi agenda PSI adalah, masalah intoleransi yang menjadi konsen kita bersama yang saat ini sudah menjadi on the track, apalagi tren intoleransi semakin naik,” ungkapnya.

Grace menjabarkan, bahwa sesuai survei angka intoleransi sudah hampir fifty-fifty, opini toleran 52 persen dan intoleransi 48 persen. “Jika terus dibiarkan naik, kita semakin khawatir. Kebhinekaan kita akan semakin rapuh, sebab di Indonesia memiliki keberagaman agama, kepercayaan dan etnis. Nah, kenapa semakin meningkat?, karena masih banyaknya politik identitas menggunakan atribut etnisitas dan keagamaan untuk keuntungan politik jangka pendek. Sementara jangka panjangnya tren intoleransi jadi meningkat. Ini yang akan terus kita edukasi ke masyarakat, agar jangan mau menjadi objek politik identitas,” bebernya.

Disinggung terkait target Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 mendatang, Grace memasang target sebesar 8 persen secara nasional. “Kita pasang target tinggi, kita tidak lagi berbicara parliamentary threshold, sebab kita berkaca dari pengalaman di Pemilu sebelumnya, karena dulu petanya buram, hanya mengira-ngira berdasarkan data periodik semata. Nah, saat ini kita sudah punya peta kekuatan, yakni wilayah dapil-dapil (daerah pemilihan, red) yang akan menjadi wilayah kerja prioritas PSI. Dan kita optimis,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPW PSI Sumut, HM Nezar Djoeli mengapresiasi dan bangga atas kehadiran Sist Grace Nathalie yang merupakan tokoh nasional dan pendiri PSI dengan melakukan kekuatan konsolidasi ke DPRD Sumut serta kabupaten/kota. “Mudah-mudahan ini akan menambah energi positif bagi kami dalam memenangkan kontestasi di Pemilu 2024 mendatang,” ujarnya.

Nezar pun optimis menargetkan, PSI akan mampu mendapatkan kursi di DPRD Sumut sebanyak 8 kursi. Sedangkan, di DPRD Kabupaten/Kota minimal 50 kursi dan di DPR RI minimal 1 kursi. “Maksimalnya diupayakan tiap dapil di Sumut terisi. Dengan kehadiran Sist Grace akan menjadi ‘magic’ politik bagi Sumut, untuk tercapainya harapan itu semua,” imbuhnya.

Dia juga mengaku, bahwa PSI telah memiliki jagoan-jagoan yang bakal ditempatkan di 8 kabupaten/kota, diantaranya Dapil Medan A, Medan B, Deliserdang, Serdangbedagai (Sergai), Binjai, Langkat, Nias, Siantar-Simalungun, Tapanuliutara (Taput), Tobasamosir (Tobasa), Labuhanbatu, Labuhanbatu Utara (Labura) dan Labuhanbatu Selatan (Labusel).

“Kami sudah punya gacok-gacok itu. Sedikitnya 8 Dapil yang akan kita rebut di Pemilu 2024 nanti. Saya juga optimis maju menuju DPR RI, sesuai dukungan Sist Grace. Tekad saya sudah bulat untuk maju ke DPR RI,” sebutnya dengan percaya diri.

Disinggung terkait politik identitas, pihaknya lebih mengutamakan tokoh nasionalis daripada tokoh-tokoh yang berada di politik identitas, sehingga merupakan cita-cita PSI dalam meluruskan kebhinekatunggalikaan.
“Bukan tidak boleh beragama tetapi tidak boleh mengedepankan identitas dalam berpolitik. Kita sama rata, sama rasa dan satu tujuan memperbaiki kondisi pemerintahan yang sedkit mengalami turbulensi,” tandasnya.

Disinggung kembali terkait dua konflik yang saat ini isunya viral di kalangan masyarakat Sumut, yakni konflik pemuda, pelajar dan mahasiswa, sementara PSI dikenal dengan partainya anak muda serta konflik pertanahan yang belum kunjung usai hingga saat ini, seperti yang terjadi di Bumi Perkemahan (Buper) Sibolangit, Deliserdang, apakah akan menjadi konsen utama serta masuk ke dalam program PSI?. Nezar menyebutkan, bahwa pihaknya selalu menawarkan konsep-konsep politik untuk meneruskan cita-cita pendiri dulu, yaitu tentang antipati terhadap partai dan politik. Bahkan, di PSI para pengurusnya juga masih muda-muda, sebagai bentuk nyata untuk menghindari konflik para pelajar yang masih belum mengerti masa depan kehidupannya kelak.

“Kami juga kerap memberikan ruang di kantor PSI bagi para pemuda, pelajar dan mahasiswa serta jaringan mereka untuk di edukasi tentang politik, agar terhindar dari segala bentuk konflik, bentrokan atau tawuran. Dan kita berusaha membuat mereka betah di saat berada di kantor kita,” ungkapnya.

Sedangkan, sambungnya, terkait pertanahan yang di Sibolangit, para kelompok taninya sudah bertemu dengan dirinya dan berkasnya akan dikirimkan ke Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Raja Juli Antoni. “Untuk permasalahan lainnya kita punya LBH PSI yang akan menginvestigasi, turun langsung ke lokasi-lokasi kejadian. Saat ini kita juga sedang menangani beberapa kasus pertanahan lainnya serta kasus pemerkosaan anak SMA,” pungkasnya. (Dwi)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/